BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Dasar utama dalam penelitian ini untuk memilih lokasi di Pondok Modern
Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang adalah
karena :
1. Secara sistematis pondok ini berbasis pada
sistem pendidikan pondok modern.
2. Pondok Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi
Malang juga menyelenggarakan pendidikan formal (jalur sekolah), santrinya
adalah siswa tingkat SMP, SMA, dan Program D1. Maupun pendidikan non formal
(kepesantrenan) yang mengajarkan kitab-kitab klasik, serta ditunjang dengan
berbagai pendidikan ketrampilan
3. Pondok Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi
Malang terlihat begitu pesat perkembangannya, sehingga sering dijadikan
percontohan bagi pondok pesantren yang ada di sekitarnya.
Pondok Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang tepatnya terletak di Desa
Ketawang No: 1 Gondanglegi Kabupaten Malang.
Sekitar 15 KM dari pusat kota
Malang.
B. Pendekatan Penelitian
|
C. Data Dan Sumber Data
Sumber data adalah subyek dari mana
data dapat diperoleh.[3] Jadi sumber data ini menunjukkan pusat
informasi. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kata-kata, dan
tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai. Orang-orang yang diamati
dan diwawancarai dalam peneltian ini meliputi kiai, ketua pondok modern, para
guru, santri dan karyawan Pondok Modern Al-Rifa'ie. Sumber data utama dicatat
melalui catatan tertulis atau melalui perekaman CD, pengambilan foto atau film.
Sedangkan sumber tertulis diambil dalam bentuk sumber buku, majalah, arsip,
dan dokumen resmi. Sumber tertulis lainnya adalah dokumen pribadi, yaitu
tulisan tentang diri seseorang yang ditulis sendiri. Dokumen pribadi bisa juga
berupa surat, buku harian, anggaran penerimaan dan sebagainya.[4] Sumber tertulis dalam penelitian ini
meliputi buku profil Pondok Modern Al-Rifa'ie, brosur, makalah-makalah arsip-arsip
dan dokumen resmi.
Sekarang ini foto juga lebih
banyak dipakai sebagai alat untuk keperluan penelitian kualitatif karena dapat
dipakai dalam berbagai keperluan. Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup
berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya
dianalisis secara induktif. Ada dua kategori foto yang dapat dimanfaatkan dalam
penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang
dihasilkan oleh peneliti sendiri.[5] Oleh karena itu dalam penelitian ini
juga memanfaatkan foto dalam berbagai bentuk kegiatan yang dilakukan oleh
Pondok Modern Al-Rifa'ie.
Penelitian kualitatif ini
dilaksanakan untuk memburu dan memperoleh informasi atau data seluas mungkin.
Hal ini dimaksudkan agar apa yang ingin diketahui bisa terwujud dan terpenuhi
semua. Dalam penelitian ini populasinya adalah semua pengasuh, dewan guru, dan
santri Pondok Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang.
D. Teknik Pengumpulan Data
1.
Observasi / Pengamatan
Adalah suatu cara pengambilan
data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk
keperluan tersebut.[6] Dalam penelitian ini, peneliti sebagai
pengamat Berperan serta Secara Lengkap, pengamat/peneliti menjadi anggota penuh
dari kelompok yang diamatinya. Dengan demikian peneliti memperoleh informasi
apa saja yang dibutuhkan termasuk yang dirahasiakan sekalipun. Jadi metode
observasi ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan
kondisi obyektif dan makro mengenai Pondok Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi
Malang. Dan secara khusus pula adalah mengamati proses peningkatan
profesionalisme santri di Pondok Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang. Dan
sebagai upaya untuk menjelaskan kondisi intra sosial santri termasuk juga dalam
mencapai tujuan, sasaran peningkatan profesionalisme santri dari konteks pola
perilaku yang diterapkan di Pondok Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang. Dalam
hal ini peneliti ikut tinggal di dalam lingkungan Pondok Modern Al-Rifa'ie dan
mengikuti semua kegiatan yang dilakukan oleh Pondok Modern tersebut.
2. Interview / Wawancara
Yang dimaksud dengan interview
adalah percakapan atau dialog antara peneliti dengan informan dengan tujuan
untuk menggali data atau informasi yang dibutuhkan.[7] Sejalan dengan hal itu wawancara adalah
proses perolehan keterangan untuk tujuan penelitian dengan jalan tanya jawab
sambil tatap muka antara si penanya dan responden dengan menggunakan alat yang
dinamakan interview guide (panduan wawancara).[8] Dalam penelitian ini penulis menggunakan
interview tidak terstruktur. Interview tidak terstruktur adalah peneliti
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lebih bebas dan leluasa tanpa terikat
dengan susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.[9] Adapun tahap pertama dari interview tidak terstruktur ialah menemukan siapa yang akan
diwawancarai. Mereka adalah yang berperan, yang pengetahuannya luas tentang
daerah atau lembaga tempat penelitian. Langkah kedua, mencari tahu bagaimana
cara yang sebaiknya untuk mengadakan kontak dengan mereka. Langkah ketiga,
mengadakan persiapan yang matang untuk pelaksanaan wawancara.[10] Dengan menggunakan teknik ini peneliti
dan obyek penelitian dapat mengembangkan ide-idenya/gagasan secara bebas dan
terarah. Akan tetapi tetap berfokus pada data utama yaitu mengenai pengembangan
sistem pendidikan pondok modern. Karena berkaitan dengan kerangka sistem
pendidikan, maka metode interview ini ditujukan kepada kyai, dewan guru, serta
santri.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari
dokumen yang artinya barang-barang tertulis.[11] Dalam melakukan metode dokumentasi,
peneliti menggunakan dokumen resmi yang terbagi atas dokumen internal dan
dokumen eksternal. Dokumen internal berupa memo, pengumuman, instruksi, notulen
rapat, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam kalangan
sendiri. Dokumen tersebut dapat menyediakan informasi tentang keadaan, aturan,
disiplin, dan dapat memberikan petunjuk tentang gaya kepemimpinan. Sedangkan
dokumen eksternal berisi buku-buku, majalah, dokumen, catatan harian,
pernyataan, dan berita yang disiarkan kepada media massa.[12] Dalam hal ini obyek tidak dibatasi, yang
penting berkaitan dengan tema pengembangan sistem pendidikan pondok modern.
Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi buku profil Pondok Modern Al-Rifa'ie,
brosur, makalah-makalah arsip-arsip, dokumen resmi serta foto berbagai macam
kegiatan yang dilakukan oleh Pondok Modern al-Rifa'ie.
E. Tahap-tahap Penelitian
1. Tahap Pralapangan
Ada enam kegiatan yang harus
dilakukan oleh peneliti dalam tahapan ini ditambah dengan satu pertimbangan
yang perlu dipahami, yaitu etika penelitian lapangan. Kegiatan tersebut sebagai
berikut, (1) Menyusun Rancangan Penelitian; (2) Memilih Lapangan Penelitian;
(3) Mengurus Perizinan, yang perlu diketahui oleh peneliti ialah siapa saja
yang berkuasa dan berwenang memberikan izin bagi pelaksanaan penelitian; (4)
Menjajagi dan menilai keadaan lapangan, sebaiknya sebelum menjajagi lapangan,
peneliti sudah mempunyai gambaran umum tentang geografi, demografi, sejarah,
tokoh-tokoh, adat istiadat, konteks kebudayaan, kebiasaan-kebiasaan, agama,
mata pencaharian dan sebagainya; (5) Memilih dan memanfatkan informan, informan
adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan
kondisi latar penelitian; (6) Menyiapkan perlengkapan penelitian, peneliti
hendaknya mempersiapkan segala macam perlengkapan penelitian yang diperlukan.
Selain itu jadwal yang mencakup kegiatan yang dijabarkan secara rinci; (7)
Persoalan etika penelitian, hendaknya peneliti mempersiapkan diri baik secara
fisik, psikologis maupun mental.[13] Hendaklah menghargai norma dan nilai
sosial di mana penelitian dilakukan.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Tahap pekerjaan lapangan dibagi atas tiga bagian, yaitu (1) Memahami
latar penelitian dan persiapan diri, peneliti berusaha mengenal adanya latar
tertutup yakni bercirikan orang-orang
sebagai subjek yang perlu diamati secara teliti dan wawancara secara mendalam dan latar terbuka yakni terdapat di
tempat umum. Karena penelitian ini dilaksanakan
di Pondok Modern Al-Rifa’ie maka tempat umum adalah seperti masjid, kantin,
kantor pusat, halaman pondok dan sebagainya.; (2) Memasuki lapangan, hubungan
yang perlu dibina antara peneliti dan subjek berupa rapport (diucapkan: rapor). Rapport adalah hubungan antara peneliti
dan subjek yang sudah melebur sehingga seolah-oah tidak ada lagi dinding
pemisah di antara keduanya dengan demikian subjek dengan suka rela dapat
menjawab pertanyaan atau memberikan informasi yang diperlukan oleh peneliti;
dan (3) Berperan serta sambil mengumpulkan data.[14]
Dalam hal ini peneliti berbaur
dengan kelompok atau komunitas yang ditelitinya. Namun peneliti bersikap netral
ketika dalam suatu konteks penelitian menemukan kelompok-kelompok yang sedang
bertentangan.
3. Tahap Analisis Data
Yang diuraikan dalam analis
data ini meliputi tiga pokok persoalan, yaitu (1) Konsep dasar, konsep dasar
dari analisis data adalah bermaksud pertama-tama mengorganisirkan data atau
berbagai macam data yang berhasil dikumpulkan. Pekerjaan analisis data dalam
hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan
mengkategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan
menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori
substantif; (2) Menemukan tema dan merumuskan hipotesis, sejak menganalisis
data di lapangan, peneliti sudah mulai menemukan tema dan hipotesis. Pada
analisis yang dilakukan secara lebih intensif, tema dan hipotesis lebih
diperkaya, diperdalam, dan lebih ditelaah lagi dengan menggabungkannya dengan
data dari sumber-sumber lainnya; dan (3) Menganalisis berdasarkan hipotesis,
peneliti menganalis data dengan mencari dan menemukan apakah hipotesis itu
didukung atau ditunjang oleh data dan apakah hal itu benar. Dalam hal ini
demikian peneliti barangkali akan mengubah, menggabungkan, atau membuang
beberapa hipotesis.[15]
Pekerjaan analisis demikian
memerlukan ketekunan, ketelitian, dan perhatian khusus serta kemampuan khusus
pada peneliti. Oleh karena itu, dalam hal ini peneliti sendiri yang
melakukannya.
[3]
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,
Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Rineka Cipta, Jakarta, h. 102
[4] Ibid,
[5] Op.cit., h. 115
[6] M. Nasir, Metode Penelitian, Ghalia, Jakarta, 1999, h. 212
[7] Op.cit, h. 135
[8] Op. cit, h. 234
[9] Sanafiah Faisal, Format Dan Penelitian (Dasar dasar dan Aplikasi), Rajawali Press,
Jakarta, 1995, h. 62
[10] Lexy
Moleong, op.cit., h. 139
[11] Ibid,
h. 161
[12]
Suharsimi, op.cit., h. 135
[13] Op. cit, h. 85-93
[14] Ibid., h. 102
[15] Ibid.,
h. 103-108
0 komentar:
Posting Komentar