Saya adalah pengguna jasa internet yang setia, hampir setiap hari saya pergi ke warnet untuk mencari berita lalu terbersit di pikiran saya untuk mendirikan warnet sendiri. Pertanyaan saya apakah untung ruginya jika saya mendirikan warnet dengan modal pinjaman dari bank dan bagaimana cara me-manage pendapatannya untuk angsuran bank ? Terima kasih.
Jawaban
Mendirikan suatu usaha memerlukan proyeksi perhitungan income yang diteruskan ke rugi laba dan arus kas. Usaha warnet memang cukup menjanjikan saat 1997-1999. Namun saat ini persaingannya sangat ketat ditambah kebijakan Telkom yang saat ini sebagai provider access broadband untuk warnet yang men'charge' biaya cukup mahal.
Walhasil tidak sedikit warnet yang gulung tikar karena skala ekonomis yang harus dicapai lewat jumlah pengunjung dan access hour minimal harus naik - supaya usaha warnet bisa survive. Saran saya jika Bapak memang punya lokasi traffic pengguna warnet bagus seperti dekat lokasi kos-kosan pelajar/mahasiswa mungkin masih feasible.
Cara lain juga dengan mendiferensiasikan layanan misalnya cafe internet. Hanya saja biaya awal untuk membuka cafe internet cukup mahal - modal kerjapun bisa puluhan sampai ratusan juta jika lokasi diambil di prime district/mall area.
Untuk mengambil pinjaman modal kerja dari bank dengan rate pinjaman masih diatas 14% saya rasa Bapak bisa kesulitan untuk mengembalikannya. Ini bukan saya pesimis tetapi memang kenyataannya agar BEP dan Pay out time nya bisa terpenuhi, Bapak perlu bantuan pemodal yang bisa memberikan bunga di bawah bunga bank untuk usaha warnet.
Saran saya pak Dedi perlu lebih jeli melihat peluang - coba cari tahu usaha yang pak Dedi justru belum tahu banyak selama ini. Masih banyak usaha lain yang memberikan keuntungan atraktif selain warnet.
Salam sukses selalu.
-------------------------------------------
Pertanyaan 2
Saya lagi bingung mengenai masalah warnet saya. Setelah warnet dibuka kenapa timbul keraguan padahal sebelumnya saya sangat yakin akan bisnis warnet saya ini!
Saya ingin minta bantuan Bapak/Ibu bagaimana caranya saya memasarkan warnet tersebut dan strategi apa saja yang perlu diterapkan, saya juga menginformasikan bahwa lingkungan di sini merupakan lingkungan mahasiswa yang ramai tiap tahunnya, dan saya juga minta batuan bagaimana saya harus memanajemen warnet saya ini.
Jawaban
Email dari Anda sangat singkat. Yang saya tangkap adalah keraguan Anda setelah membuka Warnet, padahal sebelumnya sangat yakin. Mungkin keraguan ini timbul karena sambutan awal tidak meledak seperti yang semula dibayangkan. Sebetulnya hal ini wajar karena jarang sekali ada bisnis baru yang langsung cespleng. Perlu ada upaya untuk membangun Awareness dan Interest.
Beberapa usul saya:
1. Bilamana sudah banyak Warnet saingan di sekitar, buat program peluncuran untuk satu bulan pertama, misalnya diskon xx% selama soft launch, gratis minuman botol, beli 1 gratis 1 dan lain sebagainya.
2. Buat Warnet Anda lain dari yang lain (unik). Misalnya, desain/tata letak ruangan, pencahayaan, kaca cermin, warna yang mencolok. Atau pramuniaganya secara khusus dipilih yang ekstra ramah dan menarik sehingga para pengunjung betah berlama-lama, ketagihan datang, dan menyebarluaskan berita itu pada banyak orang.
3. Boleh mencoba mencetak selebaran sederhana untuk dibagikan kepada para mahasiswa di sekitar kalau dirasakan bahwa mereka belum mengenal Warnet Anda.
4. Papan nama dan nama yang unik bisa membantu. Contohnya ada salon yang menamakan diri "Lu-Gua" "Lu-tu-ye". Ada toko fotocopy yang terkenal karena Subur.
5. Untuk memahami pasar lebih mendalam, Anda bisa ngobrol dengan pelanggan yang ada maupun pelanggan saingan. Tanyakan apa yang mereka sukai dan tidak sukai. Apa saja yang menjadi pertimbangan dalam memilih Warnet. Aktivitas ini dalam skala besar dinamakan 'Market Research'. Dengan sekedar ngobrol-ngobrol, kadang-kadang kita bisa memperoleh manfaat yang sama.
Akhirnya: Jangan menyerah, jangan berkecil hati! Hampir semua pengusaha pernah mengalami masa-masa sulit. Yang persisten, yang tahan banting, pasti berhasil. Selamat!
-------------------------------------------
Pertanyaan 3
Saya mengelola ISP dan 3 buah warnet yang hampir 5 tahun berdiri yangg jadi permasalahan adalah pendapatan salah satu warnet mengalami penurunan yang signifikan setiap bulannya padahal akses juga baik-baik saja (stabil) bagaimana solusi yg manjur untuk masalah ini mengingat saya telah memberikan voucher tiap 1 jam, paket hemat untuk jam tertentu serta merchand-merchad bagi pelanggan guna menarik para user untuk datang ke warnet saya.
Bagaimana menghadapi keadaan seperti ini sehingga tidak berlangsung terus menerus dan pendapatan dapat naik dan stabil lagi serta dapat memuaskan para pelanggan lama serta menarik pelanggan baru? Demikian pertanyaan dari saya sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Jawaban
Masalah yang dihadapi pak Sony saat ini di salah satu warnet adalah pendapatan turun walaupun sudah diberikan 'perangsang' bagi customer untuk menggunakannya.
Untuk mengetahui pokok persoalannya memang perlu dikaji beberapa aspek antara lain:
1. Apa penyebab customer mau/tidak mau menggunakan warnet Bapak dilokasi warnet tersebut ?
2. Apakah ada perubahan dari sisi customer di daerah warnet tersebut seperti misalnya adanya warnet di lokasi berdekatan yang memberikan fasilitas, kemudahan, harga dan kenyamanan relatif lebih baik (customer value proposition) daripada warnet Bapak.
3. Bagaimana cara untuk memperoleh customer baru dan mengembalikan customer lama setelah mengetahui jawaban 1 dan 2.
Untuk usaha warnet memang saat ini tidak semudah menjaring pelanggan seperti saat 4-6 tahun lalu. Banyaknya pilihan bagi pelanggan, tingginya rate access broadband dan persaingan antara penyedia membuat penyelenggara warnet harus mengolah 'penawaran total' yang ingin diberikan ke pelanggan.
Bapak bisa meninjau perbandingan seberapa jauh warnet Bapak memiliki nilai plus dibanding alternatif penyedia jasa (selain warnet dan warnet itu sendiri) lain dilingkungan warnet tersebut. Pertanyaan nomor dua akan membantu mencari jalan keluar masalah yang Bapak hadapi. Selamat mencoba dan sukses selalu!
0 komentar:
Posting Komentar