By:
Maskur, S.Sos. I, MH
perkataan moral yang berasal dari kata lain
mos yang dalam bentuk jamaknya mores atau adat, atau cara hidup.
Akhlak adalah suatu ilmu yang
menjelaskan pengertian baik dan buruk atau jahat, menerangkan apa yang perlu
ada didalam pergaulan umat manusia, menjelaskan tujuan yang harus dicapai dalam
semua tingkah lakunya, dan cara melaksanakan apa yang harus ada itu. (Drs. H.
Kahar Masyhur, Membina Moral dan Akhlak,1994. Hal 1. Rineka Cipta, Jakarta.)
Moral adalah nilai-nilai dan
norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya, yang berkenaan dengan baik dan buruk. (K. Bertens :
7)
Tabiat adalah sifat dalam diri
yang terbentuk oleh manusia tanpa dikehendaki dan tanpa diupayakan (Meneladani
Akhlak Nabi, hal 15)
Karakter adalah sifat khas yang
dimiliki oleh individu yang membedakannya dari individu lain, watak, sifat,
tabiat, dan bakat.
Tatakrama : biasanya dipakai kata
majemuk, berarti aturan : peraturan dan susunan. Cara susunan, sistem, tata
bahasa, tata kata, tata krama, dan sebagainya. (kamus umum Bahasa Indonesia
edisi ketiga, W. J. S Poerwadarminta diolah kembali oleh pusat bahasa
Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, Jakarta 2006, hal 1217)
Persoalan
etika dakwah dan hikmahnya
Persoalan
:
1.
Hendaknya tidak memisahkan antara apa yang ia katakan dengan apa yang ia
kerjakan.
2.
Tidak melakukan toleransi agama, toleransi memang dianjurkan tapi hanya sebatas
tertentu dan tidak menyangkut masalah keyakinan.
3.
Tidak menghina sesembahan non muslim.
4.
Tidak melakukan diskriminasi sosial.
5.
Tidak memungut imbalan.
6.
Tidak berteman dengan pelaku maksiat.
7.
Tidak menyampaikan hal-hal yang tidak diketahui.
Hikmah
:
Beretika
dalam berdakwah akan membantu sang dai dalam mempengaruhi madunya, karena jika
dai mempunyai etika yang baik maka madunya akan bersimpati padanya dan menjadi
panutan yang baik dalam masyarakat hingga makin banyak yang mengikuti
semangatnya.
Banyak
hikmah yang terkandung ketika dai memiliki etika yang baik, selain menjadi
panutan bagi orang lain, ia pun akan mendapat penilaian tersendiri atas
amal-amal baik nya terhadap Allah yang mudah-mudahan menjadi amal Shaleh.
Daftar Rujukan
1.
Drs.
H. Kahar Masyhur, Membina Moral dan Akhlak,1994. Hal 1. Rineka Cipta, Jakarta.
2. Kamus umum Bahasa Indonesia edisi
ketiga, W. J. S Poerwadarminta diolah kembali oleh pusat bahasa Departemen
Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, Jakarta 2006,
0 komentar:
Posting Komentar