IBU HAMIL DENGAN
ANEMIA SEDANG
I. PENGERTIAN
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, anemia ini termasuk jenis anemia yang pengobatannya relative mudah.
Anemia lebih sering terjadi saat hamil disebabkan karena dalam kehamilan keperluan akan zat – zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan –perubahan dalam darah (pengenceran darah) dan sum –sum tulang.
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya pun sangat besar terhadap sumber daya manusianya. Anemia pada saat kehamilan disebut “potential danger to mother and child” potensial membahayakan ibu dan anak). Karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehataan. Pada Pengamatan lebih lanjut menunjukan bahwa zat besi yang dapat di atasi melalui pemberian zat besi secara teratur dan peningkatan gizi, khususnya pada daerah pedesaan, karena seringnya dijumpai bumi dengan malnutrisi, persalinan dengan jarak berdekatan, dan bumi yang dengan pendidikan dan tingkat sosial konomi darah.
(ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga Berencana; Manuaba; 1998)
II. Diagonosa Pada Kehamilan
Penegakan DX pada kehamilan dapat dilakukan dengan anamnesa, pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing–pusing, mata berkunang –kunang, dan muntah lebih sering dan hebat pada kehamilan muda.
Sedangkan pemeriksaan HB dan pengawasan HB dapat dilakukan secara sederhana dengan menggunakan alat Hb sahli. Hasil pemeriksaan HB dengan dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
HB 11 gr % Tidak anemia
9 – 10 gr % Anemia ringan
7 – 8 gr % Anemia sedang
< 7 gr % Anemia berat
( Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana ; 1998)
Pemeriksaan darah pada Bumil dilakukan minimal 2 x selama kehamilan, yaitu pada TM I dan TM III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar Ibu hamil mengalami anemia maka dari itu dilakukan pemberian Preparat Fe sebanyak 90 tablet pada Ibu – ibu di Puskesmas maupun pada bidan praktek swasta.
III. Bentuk – bentuk Anemia
Banyak faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan darah adalah sebagai berikut :
a. komponen (bahan) yang berasal dari makanan terdiri dari :
1. Protein, glukosa, lemak
2. Vitamin B12, asam falat, Vit C
3. Elemen dasar : Fe, Ion Cu, Zink
b. Sumber – sumber tulang
c. Kemampuan reabsorpsi usus terhadap bahan yang diperlukan
d. Umur sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari. Sel – sel darah merah yang sudah tua dihancurkan kembali menjadi bahan baku untuk membentuk sel darah yang baru.
e. Terjadinya perdarahan yang kronik (menahun)
1 Menstruasi
2 Penyakit yang menyebabkan perdarahan pada wanita seperti mioma uteri,
Polip Serviks, penyakit darah.
Berdasarkan atas faktor – faktor diatas maka anemia dapat digolongkan menjadi :
1. Anemia defisiensi besi, oleh karena tubuh kekurangan zat besi
2. Anemia Megaloblastik, oleh karena kekurangan Vit B12
3. Anemia Hemolitik, oleh karena pemecahan sel – sel darah lebih cepat dari pembentukannya.
4. Anemia Hipoplastik, oleh karena gangguan pembentukan sel – sel darah.
(Ilmu Kebidanan 1994)
IV. Pengaruh Anemia Pada Kehamilan dan Janin
1. Pengaruh anemia terhadap Kehamilan
a. Bahaya selama kehamilan
1. Terjadinya Abortus
2. Persalinan Prematur
3. Hambatan terhadap tumbuh kembang janin dalam rahim
4. Mudah terjadinya Infeksi
5. Ancaman Dekompensasi Cordis (jika HB < 6 gr)
6. Mola Hidatidosa
7. Hiperemesis Gravidarum
8. Perdarahan Antepartum
9. KPD ( Ketuban Pecah Dini )
b. Bahaya saat persalinan
1. Gangguan his kekuatan mengejan
2. Pada kala I dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar
3. Pada kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan
dan sering memerlukan tindakan dan operasi kebidanan.
4. Pada kala III (Uri) dapat diikuti Retencio Placenta, PPH
karena Atonnia Uteri
5. Pada kala IV dapat terjadi pendarahan Post Partum Sekunder
dan Atonia Uteri
(Ilmu Kebidanan; Kandungan dan Keluarga Berencana; 1998)
c. Bahaya pada saat Nifas
1. Terjadi Subinvolusi Uteri yang dapat menimbulkan perdarahan
2. Memudahkan infeksi Puerpurium
3. Berkurangnya pengeluaran ASI
4. Dapat terjadi DC mendadak setelah bersalin
5. Memudahkan terjadi Infeksi mamae
6. Terjadinya Anemia kala nifas
2. Pengaruh Anemia Terhadap Janin
Meskipun janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari Ibunya tetapi jika anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Pengaruh – pengaruhnya terhadap janin diantaranya :
a. Abortus
b. Kematian Interauterin
c. Persalinan Prematuritas tinggi
d. BBLR
e. Kelahiran dengan anemia
f. Terjadi cacat kongenital
g. Bayi mudah terjadi Infeksi sampai pada kematian
h. Intelegensi yang rendah
( Ilmu Kebidanan 1994 )
V. Kebutuhan Zat Besi Pada Wanita Hamil
Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari pada laki – laki karena terjadi menstruasi dengan perdarahan sebanyak kurang lebih 50 cc – 80 cc setiap bulan pada wanita dan kehamilan, zat besi yang berkurang sebesar 30 – 40 mg.
Pada saat kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk menambahkan sel darah merah dan membentuk sel darah merah pada janin dan placenta. Semakin sering wanita hamil dan melahirkan maka akan semakin banyak wanita itu kehilangan zat besi dan menjadi semakin anemis.
Gambaran banyaknya kebutuhan zat besi setiap kehamilan :
Meningkatkan sel darah Ibu 500 mg Fe
Terdapat dalam placenta 300 mg Fe
Untuk darah janin 100 mg Fe +
Jumlah 900 mg Fe
Jika persediaan Fe minimal, maka disetiap kehamilan akan menguras Fe dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya. Pada setiap kehamilan relatif mengalami anemia dikarenakan darah Ibu mengalami Hemodilusi (pengenceran) dan meningkatkan volume 38 % - 40 % yang puncaknya pada kehamilan 32 – 34 mgu. Jumlah pertambahan sel darah 18 % - 30 % dan HB sekitar 19 %. Bila HB sebelum hamil sekitar 11 gr maka dengan terjadinya Hemodilusi akan mengakibatkan anemia fisiologi, dan HB Ibu akan turun menjadi kurang lebih 9,5 – 10 gr %.
Setelah persalinan dengan lahirnya Bayi dan placenta maka akan kehilangan zat besi kurang lebih 900 mg dari perdarahan yang dialami Ibu saat persalinan. Saat laktasi Ibu memerlukan kesehatan jasmani yang optimal sehingga dapat menyiapkan ASI unntuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dalam keadaan anemia laktasi tidak dapat terlaksana dengan baik maka dari itu sbisa mungkin ibu tidak anemis.
(Ilmu Kebidanan Penyakit andungan dan Keluarga Berencana ; Manuaba;1998)
VI. Pengobatan Anemia dalam Kehamilan
Terapi anemia difisiensi besi adalah dengan preparat besi oral atau Perenteral. Contoh terapi oral adalah dengan pemberian preparat besi, diantaranya terosulfat, feroglukonal atau Na – Fero bisitrat.
Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikkan kadar HB sebanyak 7 gr % per buah. Efek samping pada traktus gastrointestinal relative kecil pada pemberian preparat Na. fero bisitrat dibandingkan dengan Fero Sulfat.
Kini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 dengan asam folat untuk poofilaksis anemia .
Pemberian preparat parenteral yaitu dengan ferum dextran sebanyak 1000 Mg lebih cepat yaitu 29 %. Pemberian parenteral ini memiliki indikasi : Intoleransi besi pada traktus gastrointestinal, anemia yang berat dan kepatuhan yang buruk, efek samping utama ialah x Alergi, untuk mengetahuinya dapat diberikan dosis 0,5 cc/im dan bila tak ada reaksi dapat diberikan seluruh dosis.
(Buku Maternal & Neonatal Tahun 2005)
ASKEB IBU HAMIL DENGAN ANEMIA SEDANG
I. Pengumpulan Data Dasar
A. Pengkajian
Identitas
Nama Ibu : Ny. N Nama Suami : Tn. A
Umur : 22 Tahun Umur : 30 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Lampung Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Tawes No.7 Alamat : Jl. Tawes No.7
Metro Timur Metro Timur
B. Anamnesa Pada Tanggal 10 November 2007 Pukul 12.00 WIB
1. Alasan kunjungan saat ini
Ibu datang G2 P1 Ao. usia kehamilan saat ini 36 minggu. Ibu mengeluh sering merasa cepat lelah, mata berkunang-kunang, sering merasa pusing, susah tidur, sering BAK, pegal-pegal pada pinggang dan kaki, kadang-kadang suka merasa sesak.
2. Riwayat Menstruasi
Haid Pertama : Usia 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 6 – 7 hari
Sifat darah : Merah segar, encer
Banyaknya : 2 – 3 x ganti pembalut
Teratur / tidak : teratur
HPTH : 01 – 03 – 2007 TP : 08 – 12 – 2007
3. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 x
Usia Pernikahan : 7 tahun
4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan lalu anak pertamanya :
No Jenis Kelamin Persalinan PB/ BB Penolong Keadaan
1 Laki - laki Spontan Pervaginam 48 cm / 3300 gr Bidan Ani Hidup
5. Riwayat Kehamilan Sekarang
Trimester I
ANC : 1 x di Bidan
Keluhan : Ibu mengatakan pusing, lesu, mual tidak nafsu makan.
Terapi : Tablet Fe 1 x 1 tab/ hr
Vit B complek 3 x 1 tab/hari
Trimester II
ANC : 1 x di Bidan
Keluhan : Ibu mengatakan pegal pada pinggang, cepat lelah, pusing.
Terapi : Tablet Fe 1 x 1 tab/ hari
Vit B complek 3 x1 tab/ hari
Kalsium Laktat 3 x 1 tab/ hari
Trimeter III
ANC : 2 x di Bidan
Keluhan : Ibu mengatakan masih sering cepat lelah, pegal pada pinggang kadang – kadang merasa sesak, susah BAB
Terapi : Tablet Fe 1 x 1 tab/ hari
Kalsiun laktat 3 x 1 tab/ hari
Vit B complek 3 x1 tab/ hari
6. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan bahwa ia dan keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular dan menderita penyakit keturunan serta penyakit yang memerlukan perawatan khusus.
7. Riwayat Imunisasi
a. Ibu mengatakan mendapat Imunisasi TT1 Tanggal 2 – 5 – 2007, TT2 Tanggal 3 – 6 – 2007, TT3 Tanggal 2 – 12 – 2007 di RB
b. Jenis KB : Suntik
8. Riwayat Psikososial
a. Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilannya saat ini, karena kehamilannya ini di rencanakan
b. Ibu dan keluarga menerima apapun jenis kelamin anaknya nanti.
c. Ibu dan keluarga selalu berharap semoga dalam kehamilan dan persalinannya nanti berjalan lancar
9. Pola aktivitas sehari – hari
a. Nutrisi
Sebelum hamil : makan 3 x sehari dengan nasi, lauk, sayur, buah. minum 7 – 8 gelas/ hari
Saat hamil : makan 2 x sehari , karena ibu kurang nafsu makan porsi1/2 – 1 piring nasi, syur, dan buah. minum 7 – 8 gelas / hari.
b. Eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1 – 2 x/ hari
BAK 3 – 4x/ hari
Saat hamil : BAB 1 x/ hari, kadang tidak sama sekali dalam 1 hari
c. Istirahat dan tidur
Sebelum hamil : tidur malam 6 – 8 jam/ hari
tidur siang 1-1 1/2 jam/ hari
Saat hamil : tidur malam 5 – 6 jam/ hari
tidur siang 1 jam/ hari
d. Personal Hyegene
a. Seblum hamil dan saat hamil Ibu mandi 2 x / hari
b. Ganti pakaian dalam 3 x / hari
c. Keramas 2 hr 1 x
e. Aktifitas /Olahraga
a. Ibu hanya mengerjakan aktivitas rumah tangga, karena Ibu mangatakan jika ia bekerja agak berat maka terasa sangat lelah dan pusing serta penglihatannya berkunang – kunang.
b. Ibu jarang sekali melakukan olahraga seperti jalan – jalan pagi hari.
f. Pola Sexualitas
a. Tidak ada keluhan dalam hubungan sexsual selama hamil.
b. Ibu melakukan hubungan sexsual 1 x seminggu.
C. Pemeriksaan
1. Keadaan Umum.
a. K/U : baik
b. Tanda Vital
Nadi : 78x / menit TD : 100/70 mmhg
RR : 24x / menit Temp : 370 C
c. BB sebelum hamil : 48 kg
BB saat hamil : 57 kg
Kenaikan BB ibu : 9 kg
d. TB : 158 cm
e. LILA : 24 cm
2. Pemeriksaan Fisik
2.1. Inspeksi
Rambut : Kulit kepala bersih tidak berketombe, rambut kusam, mudah
rontok, dan mudah patah.
Muka : Simetris, nampak pucat, tidak ada oedema, tidak ada
chloasma
Mata : Fungsi Penglihatan berkunang – kunang
Simetris kanan kiri, tidak ikhterus, tidak oedema pada kelopak mata, konjungtiva pucat .
Hidung : Fungsi penciuman normal, Simetris, bersih, tidak ada polip, Mulut : tidak ada kelainan bentuk mulut, ada stomatitis, gigi tidak
caries, tidak ada pembesaran tonsil.
Telinga : Fungsi pendengaran baik. Simetris, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar Thyroid dan limfe, serta tidak
ada pembengkakan vena jugolaris.
Dada : Simetris, pergerakan diafragma teratur, tidak ada pembesaran
abnormal, tidak terdengar adanya ronchi, Payudara besar
sesuai dengan kehamilannya, puting sudah menonjol,
colostrum sudah keluar.
Abdomen : simetris, membesar sesuai kehamilan, tidak ada bekas
operasi, bersih.
Punggung : tidak ada kelainan bentuk, segitiga michelis simetris,
agak lordosis karena beban kehamilan.
Anogenital : bersih, tidak ada oedema dan varises, tidak ada luka
parut pada perineum, keputihan normal, anus tidak hemoroid.
Ektremitas
Atas (tangan) : Panjang simetris kanan kiri, tidak ada oedema, tidak
ada cacat.
Bawah (kaki) : Panjang simetris kanan kiri, tidak ada oedema, tidak
varises.
2.2. Palpasi
Leopold I : TFU 35 cm, TBJ 2170 gr, pada palpasi fundus teraba lunak, kurang bundar dan tidak melenting berarti bokong bayi.
Leopold II : pada perut ibu sebelah kiri terasa lebar, tidak jamak, berarti punggung bayi. Pada perut ibu sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil, jamak berarti ekstremitas bayi, DJJ : positif, teratur, 140 x /menit.
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras, bundar, melenting berarti kepala janin.
Leopold IV : Belum masuk PAP
2.3. Auskultasi
Jantung : detak jantung teratur, tidak ada mur mur
Paru-paru : tidak terdengar ronchi dan wheezing
DJJ : teratur, 140x / menit
2.4. Perkusi
Reflek patella : +
Reflek babinski : -
2.5. Pemeriksaan laboratorium
Hb : 9 gr %
Protein urine : -
Reduksi urine : -
II. Interpretasi Data Dasar, Diagnosa, Masalah dan kebutuhan
1. Diagnosa
Ibu datang G2 P1 A0, hamil 36 minggu, janin tunggal, hidup intrauterin, presentasi kepala, dengan anemia sedang.
Dasar :
a. Ibu hamil anak ke 2.
b. Ibu mengeluh pusing, cepat lelah, pegal-pegal pada pinggang dan kaki.
c. Pada inspeksi rambut terlihat kusam, mudah rontok, muka pucat, konjungtiva pucat, bibir terdapat stomatitis.
d. Pada Palpasi
Leopold I : TFU 35 cm, TBJ 3720 gram
Leopold II : Puki, DJJ : 140x / menit, teratur.
Leopold III : Presentasi kepala
Leopold IV : Kepala belum masuk PAP
2. Masalah
a. Gangguan aktivitas sehari-hari : kram pada kaki, pusing, cepat lelah.
b. Gangguan nutrisi pada ibu : tidak nafsu makan, stomatitis
c. Gangguan psikologis : merasa cemas menjelang persalinan.
Dasar :
Ibu sering cepat lelah, pusing, pegal-pegal pada pinggang dan kaki, Hb : 9 gr %.
3. Kebutuhan
a. Penyuluhan tentang perubahan fisiologis pada kehamilan TM III serta cara-cara untuk mengatasinya.
Dasar : Ibu merasa nafasnya lebih sesak , pegal-pegal pada pinggang dan kaki.
b. Penyuluhan tentang kebutuhan gizi ibu hamil, khususnya TM III.
Dasar : Ibu tidak nafsu makan, cepat lelah.
c. Memberitahu ibu tentang apa saja yang harus dipersiapkan saat persalinan.
Dasar : Ibu merasa cemas menjelang persalinan
d. Penyuluhan tentang makanan dan minuman yang harus dihindari penderita anemia.
e. Pemberian Fe dan Vitamin C
Dasar : Hb = 9 gr %, Ibu merasa cepat lelah, mata berkunang-kunang, konjungtiva pucat dan wajah terlihat pucat, stomatitis.
f. Kontrol ulang untuk memantau dan memeriksa kadar Hb dalam waktu 1 minggu.
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial.
Ibu potensial terjadi :
a. Perdarahan
Dasar : Hb 9%
b. Gangguan kekuatan His
Dasar : Hb 9 %, Ibu cepat lelah
c. Kekurangan tenaga sewaktu melahirkan
Dasar : Ibu tidak nafsu makan, makan 2 x sehari 1/2 – 1 piring nasi saat hamil
IV. Identifikasi Kebutuhan Terhadap Tindakan dan kolaborasi.
Persiapan rujukan sebagai antisipasi atau kolaborasi dengan dokter bila diperlukan
V. Intervensi
1. Jelaskan kondisi ibu saat ini
a. Beritahu ibu bahwa ia mengalami anemia sedang
b. Berikan pengertian tentang resiko yang dapat saja terjadi.
2. Jelaskan cara-cara untuk mengurangi keluhan yang dialami ibu
a. Cepat lelah : Ibu dilarang terlalu banyak aktivitas dan banyak istirahat.
b. Banyak mengkonsumsi sayuran, buah, hati, telur, tempe, ikan-ikanan, daging agar Hb nya meningkat dan masalah yang berhubungan dapat teratasi.
3. Berikan terapi Fe dan Vitamin B complex serta kalsium laktat :
a. Fe 1 x 1 tablet / hari.
b. Kalsium laktat 3 x 1 tablet/hari
c. Vitamin B complex 3 x 1 tablet/hari.
4. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi mendukung seimbang
a. Berikan Pengertian bahwa makanan dengan gizi seimbang tidak harus mahal.
b. Berikan contoh jenis makanannya.
c. Anjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi teh, kopi, ataupun soft drink.
5. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktivitas
a. Berikan contoh aktivitas yang tidak boleh dilakukan , misal mengangkat benda – benda berat seorang diri.
b. Beritahukan bahwa istirahat yang cukup dapat mengurangi rasa stress pada ibu dan tidur malam yang kurang akan berakibat turunnya kadar Hb.
6. Jelaskan Pada Ibu Tentang Tanda – tanda Persalinan
a. Adanya kontraksi ( mules – mules ) yang lebih sering dan teratur
b. Adanya pengeluaran cairan dari vagina ( darah campur lendir )
7. Berikan Informasi tentang tanda bahaya Persalinan
a. Adanya pengeluaran cairan ketuban selama lebih dari 12 jam sementara ibu belum ada pembukaan.
b. Terjadi Perdarahan
c. Ibu tidak merasakan gerakan – gerakan bayinya didalam rahim
8. Berikan Informasi tentang Persiapan untuk persalinan
a. Menentukan siapa orang yang akan bertanggung jawab pada ibu dan siapakah yang akan memberikan keputusan jika terjadi hal –hal yang tidak di duga.
b. Anjurkan ibu dan suami untuk memulai mempersiapkan dana untuk persalinan
c. Memiliki mempersiapkan transportasi dan tempat menginap ibu yang dekat dengan temapt pelayanan kesehatan ( rumah bersalin )
d. Mulai mempersiapkan dan melengkapi kebutuhan ibu dan bayinya nanti.
e. Mulai menanyakan kepada ibu dimanakah ia akan bersalin nanti.
VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan kondisi ibu saat ini serta kondisi bayinya:
a. Bahwa ibu sedang menderita anemia sedang dengan kadar Hb darah 9 gr %
b. Berikan Pengertian tentang resiko yang dapat saja terjadi
c. Beritahukan bahwa kondisi bayinya baik – baik saja
2. Memberikan solvsi untuk mengurangi keluhan yang dialami :
a. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat
b. Banyak mengkonsumsi buah, sayur, telur, tempe / tahu, ikan – ikanan, hati, daging.
c. Anjurkan ibu untuk berjalan – jalan di pagi hari / melakukan senam kegel serta memberitahukan dan mengajarkan gerakan – gerakan.
3. Memberikan terapi Fe dan Multivitamin tambahan :
a. Fe 1 x 1 tablet / hari
b. Kalsium lactate 3 x1 tab / hari
c. Vit B complex 3 x1 tab / hari
4. Menganjurkan dan memberikan contoh – contoh makanan menu seimbang, serta berikan pengrtian bahwa menu simbang itu tak harus mahal.
a. contoh makanan :1 Piring nasi putih
2 Potong tempe
1 Butir telur rebus/ goreng
1 Mangkuk sayur
Potong panjang buah pepaya
b. beritahu pula cara memasak sayuran yang benar misal :
1. Mencuci sayuran ditempat yang berlubang pada air mengalir
2. Jangan memasak makanan pada peralatan yang terbuat dari besi
3. Jangan memasak sayuran terlalu lama
4. Jangan lupa menutup panci/ kuali saat memasak sayuran, karena vitamin C akan mudah hilang.
5. Memberitahu bahwa ia tak boleh lagi melakukan aktivitas yang berlebihan, misalnaya :
a. Mengangkat alat – alat/ barang – barang berat seorang diri
b. Dilarang melakukan aktivitas Rumah Tangga yang berlebihan (mencuci baju, mengepel)
c. Beritahukan Ibu agar segera merebahkan tubuh jika merasa lelah.
d. Jangan lupa untuk banyak minum jika melakukan aktivitas.
6. Menjelaskan tanda – tanda persalinan, misalnya :
a. Kontraksi/ mules – mules yang lebih sering dan teratur
b. Adanya pengeluaran cairan (darah + lendir) dari vagina Ibu.
7. Menjelaskan tanda bahaya kehamilan dan persalinan :
a. Jika ada pengeluaran air ketuban selama lebih 12 jam sedangkan belum terjadi pembukaan.
b. Terjadi perdarahan.
c. Ibu tidak merasakan gerakan – gerakan bayinya didalam rahim.
8. Memberikan informasi tentang persiapan persalinan, meliputi :
a. Mulai menentukan siapakah yang akan memberi keputusan jika sewaktu – waktu terjadi sesuatu yang tidak diduga.
b. Menyuruh Ibu dan suami untuk mulai menabung sebagai tambahan biaya – biaya persalinan nanti.
c. Mulai untuk mempersiapkan kebutuhan Ibu dan bayinya, serta menyiapkan dengan rapih pada tempat yang terlihat dan mudah dijangkau.
d. Memberitahukan Ibu dan suami untuk mmpersiapkan kendaraan yang layak.
e. Menanyakan pada Ibu agar mulai menentukan dimanakah Ibu akan bersalin nanti.
f. Wajibkan Ibu untuk periksa ulang 1 minggu kemudian dan beri tahu alasan mengapa ia harus melakukan periksa ulang serta jangan lupa memberikan support pada Ibu agar ia optimis. menghadapi persalinan
VII. Evaluasi
1. Ibu sangat mengerti dan paham pada kondisinya saat ini.
2. Ibu mengatakan mau mengikuti anjuran bidan, Ibu juga sudah dapat mengulangi gerakan senam kegel yang dicontohkan oleh bidan.
3. Ibu berjanji mau mengkonsumsi tablet Fe dan obat – obat tambahan lainnya serta Ibu tahu bawa dilarang mengkonsumsi soft drink, teh, kopi, saat menjalani terapi yang diberikan bidan.
4. Ibu mengatakan mau berusaha memenuhi kebutuhan nutrisinya mulai dari sekarang demi kelancaran persalinannya nanti.
5. Ibu mengatakan mulai nanti akan meminta bantuan suami untuk melakukan pekerjaan Rumah tangganya yang agak berat.
6. Ibu mengatakan akan lebih berhati – hati dan waspada. Serta akan langsung kontrol kebidan jika terjadi tanda – tanda bahaya pada kehamilannya.
7. Ibu mengatakan akan langsung meminta pertolongan bidan jika sudah masuk tanda – tanda persalinan
8. Ibu mengatakan :
a. Akan merundingkan terlebih dahulu dengan suaminya siapakah yang akan berhak memberikan keputusan.
b. Ibu sudah mencukupi semua kebutuhan Ibu dan bayi dalam 1 tas di simpan pada lemari.
c. Ibu dan suami telah mempersiapkan kendaraan yang nanti dapat digunakan.
d. Ibu ingin malahirkan di RB Bidan Vika saja.
9. Ibu setuju untuk periksa ulang 1 minggu lagi dan siap menerima semua hasil pemeriksaannya nanti.
Daftar Pustaka
Manuaba Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebidanan , Penyakit Kendungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta EEC
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2005. Ilmu Kebidanan , Jakarta. YBP.SP
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo . 2005 . Pelayanan Kesehatan dan Neonatal. Jakarta YBP,SP.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 2005. Ilmu Kendungan ,Jakarta YBP.SP
Sabtu, 15 Januari 2011
ASKEB IBU HAMIL DENGAN ANEMIA SEDANG
Diposting oleh Unknown di 01.13Label: CONTOH ASUHAN KEBIDANAN
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar