Minggu, 16 Januari 2011
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN DEPRESI POST PARTUM TERHADAP Ny. “Y” DI BPS SEHAT SENTOSA PEKALONGAN TAHUN 2007
Diposting oleh Unknown di 20.16LANDASAN TEORI
A. Pendahuluan
Masa nifas adalah masa pulih atau kembali, mulai dari persalinan selesai, sampai alat-alat kandung kembali seperti prahamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Rusman Muchtar, 1998).
Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis, yaitu :
1. Perubahan fisik
2. Involusi uterus dan pengeluaran lochea
3. Laktasi atau pengeluaran air susu ibu
4. Perubahan sistem tubuh lainnya
5. Perubahan psikis/psikologis
Tujuan
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis
2. Melakukan skrening yang komprehensif
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan dari, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana
(Prawirohardjo, 2002)
B. Depresi Post Partum
1. Sejarah
Depresi setelah melahirkan sudah dikenal sejak 460 tahun sebelum masehi, lewat pengungkapan oleh hippocrates. Deskripsi lebih lengkap kemudian dikembangkan dari waktu ke waktu, namun baru sekitar 15 tahun terakhir ini muncul banyak informasi.
2. Pengertian
Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung 30 hari
Gejala konstan dan persisten akan menurunkan dan bisa sembuh dengan sendirinya setelah 30 hari berlangsung. Gejala yang menonjol pada depan depresi post partum adalah adanya trias depresi.
Trias depresi
a. Berkurang energi
b. Penurunan efek
c. Hilang minat (anhedonia)
Disebabkan karena gangguan hormonal, hormon yang terkait dengan terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid dan progesteron.
Depresi post partum berbeda dengan baby blues.
Baby blues termasuk dalam depresi ringan berupa penurunan efek pada ibu hamil trimester III dan 1 minggu setelah melahirkan (Margono, Kuliah Ilmu Kedokteran Jiwa, 20 Februari 2007) www.google.com
Post partum syndrome atau distress post partum adalah suatu kondisi di mana seseorang ibu seringkali merasa uring-uringan, muram atau bentu-bentuk rasa tak bahagia lainnya. Fase ini dalam jangka waktu dua hari sampai dua minggu pasca persalinan. Syndrome ini masih tergolong normal dan sifatnya sementara.
Macam-macam post partum syndrome
a. Baby blues
Merupakan bentuk yang paling ringan dan berlangsung hanya beberapa hari saja. Gejala berupa perasaan sedih, gelisah, seringkali uring-uringan dan khawatir tanpa alasan yang jelas. Tahapan baby blues ini hanya berlangsung dalam waktu beberapa hari saja. Pelan-pelan si ibu dapat pulih kembali dan mulai bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya.
b. Depresi post partum
Bentuk yang satu ini lumayan agak berat tingkat keparahannya yang membedakan ibu tidak bisa tidur atau sulit untuk tidur. Dapat terjadi dua minggu sampai setahun setelah melahirkan
c. Psychosis post partum
Jenis ini adalah yang paling parah. Ibu dapat mengalami halusinasi, memiliki keinginan untuk bunuh diri. Tak saja psikis si ibu yang nantinya jadi tergantung secara keseluruhan
(www.depresimelahirkan.com)
3. Etiologi/penyebab
a. Keadaan normal
b. Dukungan sosial
c. Emotional relation ship
d. Komunikasi dan kedekatan
e. Struktur keluarga
f. Antropologi
g. Perkawinan
h. Demografi
i. Stressor psikososial
j. Lingkungan
4. Gejala/Tanda-tanda
a. Perasaan sedih yang menyeluruh
b. Ketidakmampuan berhenti menangis
c. Peningkatan kecemasan (mengenai kesehatan diri sendiri dan bayinya)
d. Rasa tidak aman
e. Kelelahan yang berlebihan
f. Sulit tidur bahkan setelah bayi lahir
g. Tidak menyukai atau takut menyentuh bayinya
h. Sedikit perhatian terhadap penampilan diri
Perbedaan kecenderungan depresi post partum antara ibu primipara dan ibu multipara
Tentukan sebagai ibu akan dirasakan semakin berat karena kurangnya pengetahuan perepuan akan perawatan bayi, terutama pada perempuan yang baru pertama kali melahirkan (primipara). Perbedaan kecenderungan depresi postpartum antara ibu primipara dan multipara dengan pemeliharaan dan hipotesis menunjukkan depresi post partum ibu primipara lebih tinggi dibandingkan dengan ibu multipara yang diakibatkan oleh kurangnya penyesuaian diri terhadap peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu (Indri Astuti, F. Psikologis UMS depresi melahirkan, www.geogle.com.)
Ada cara-cara menghidari atau mengatasi depresi
a. Batasi pengunjung jika kehadiran mereka ternyata malah mengganggu waktu istirahat anda
b. Untuk sementara waktu hindari komsumsi coklat atau gula dalam jumlah yang berlebihan karena dapat menjadi bahan pemicu depresi
c. Perbanyak mendengar musik favorit anda agar anda dapat merasa lebih rileks disarankan musik-musik yang menenangkan
d. Lakukan olahraga atau latihan ringan, cara ini selain ampuh dalam mengurangi depresi, tapi juga dapat membantu mengembalikan bentuk tubuh
e. Sesekali berpergianlah agar anda tak merasa bosan, karena berada di rumah
f. Dukungan yang suportif dari suami dan anggota keluarga lainnya sangat berpengaruh bagi keadaan psikis ibu.
(www.depresimelahirkan.com)
pasien post partum depression dapat memperoleh bantuan dari psikiateer atau ahli kejiwaan dan psikologi. Pada terapi penyembuhan yang awal, pasien tidak akan diberikan obat-obatan untuk diminum, tetapi lebih kepada dukungan secara psikologis yang juga melihat orang-orang terdekat pasien. Jangan takut memberi informasi kepada pihak-pihak yang dapat membantu.
Perawatan depresi
Ada dua macam perawatan depresi :
a. Terapi bicara :
Adalah sesi bicara dengan terapi, psikologi atau pekerja sosial untuk mengubah apa yang difikir, rasa dan lakukan oleh penderita akibat menderita depresi.
b. Obat medis
Obat anti depresi yang diresepkan oleh dokter, sebelum mengkonsumsi obat anti depresi, sebaiknya didiskusikan benar obat mana yang tepat dan aman bagi bayi untuk dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui.
Efek bila depresi tidak dirawat
Depresi pasca melahirkan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk merawat bayinya. Dan akan mempengaruhi kemampuan bayi dalam kedekatan emosionalnya dengan orang lain, dalam masalah bersikap, tingkat aktifitas yang lemah, masalah tidur dan distress
(www.depresimelahirkan.com)
5. Penatalaksanaan
a. Dapat riwayat kesehatan selama priode antepartum untuk mengidentifikasi resiko potensial terjadi depresi postpartum
b. Atur konseling selama periode antepartum pada klien yang beresiko
c. Bantuan klien untuk mengatur mekanisme dukungan yang baik selama periode antepartum jika dia ditanyakan beresiko terhadap depresi post partum
d. Dapatkan riwayat kesehatan post partum yang akurat termasuk demografi, informasi mengenai dukungan dan bantuan dirumah
e. Kaji proses hubungan ibu dan anak
f. Tawarkan dukungan, dorongan dan bantuan kepada klien untuk memahami bahwa perasaan depresi dalam beberapa hari setelah melahirkan adalah normal
g. Peningkatan klien bahwa jika depresinya berlanjut lebih dari beberapa hari dia harus berkonsultasi
h. Atur konseling selanjutnya jika klien yang memperlihatkan tanda depresi berlanjut.
Bidan dapat membantu dengan cara :
a. Sensitif pada reaksi ibu
b. Terlibat dengan terjadinya pada bulan-bulan awal setelah kelahiran
c. Menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi sehingga ibu dapat mengekspresikan persoalan, keraguan dan kecemasan
Jika dilakukan sejak dini, penyakit ini dapat disembuhkan dengan obat-obatan dan konseling jika depresinya berat atau berkepanjangan perlu dirawat di rumah sakit.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN
DEPRESI POST PARTUM TERHADAP Ny. “Y”
DI BPS SEHAT SENTOSA PEKALONGAN
TAHUN 2007
I. PENGUMPULAN DATA DASAR tanggal 21 Juli 2007 pukul 14.00 WIB
A. Identitas
Nama : Yeni Susanti Nama suami : Jatmiko
Umur : 21 tahun umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : DIII Pendidikan : S1
Suku : Jawa Suku : Jawa
Alamat : Jalan Melati No. 45 Alamat : Jalan melati No. 45
Kota Alam Kota Alam
B. Anamnesa
1. Keluhan utama
Ibu post partum 2 minggu yang lalu mengeluh sangat merasa sedih, tidak ingin melihat apalagi mendekati bayinya, karena lahir bayi perempuan, ibu tidak nafsu makan, merasa lelah yang berlebihan dan tidak bisa tidur.
2. Riwayat persalinan
Anak lahir tanggal : 7 Juli 2007 pukul 12.30 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
Jenis persalinan : Spontan
No
Keadaan
Uraian
Jumlah Perdarahan
Lamanya
1.
Kala I
Lamanya 5 jam
Blood slym
4 jam 45 menit
2.
Kala II
Pukul 12.30 WIB, persalinan spontan jenis kelamin perempuan, BB 3500 gram, PB 48 cm , apgar score 10 rupture perineum tidak ada
50 cc
15 menit
3.
Kala III
Plasenta lahir pukul 12.45 dengan manajemen aktif kala III, berat plasenta 500 gr, panjang tali pusat 20 cm, kotiledon dan fisik lengkap
150 cc
15 menit
4.
Kala IV
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TFU 2 jari di bawah pusat kontraksi baik, tidak ada nyeri tekan TD : 120/70, RR : 20 x/menit, suhu 360C, pols 80 x/menit
100 cc
2 jam
3. Pola Kehidupan
a. Eliminasi
Sebelum melahirkan : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari
Ibu mengatakan BAK 6-8 kali perhari/sesuai jumlah banyak, jernih
Setelah melahirkan : Ibu mengatakan BAB 2 kali sehari
Ibu mengatakan BAK 3-4 kali sehari, jumlah banyak dan warna jernih
b. Nutrisi
Sebelum melahirkan : ibu makan 3 kali sehari, dengan porsi 1 piring nasi, ½ mangkuk sayur, lauk-pauk, tempe, tahu, kadang ikan/ayam. Ibu sering minum susu, nafsu makan ada, minum 6-8 gelas/hari
Setelah melahirkan : ibu makan 2 kali sehari, dengan porsi ½ piring nasi, ¼ mangkuk sayur, lauk-pauk, tempe, tahu, kadang ikan/ayam. Ibu sering minum susu, nafsu makan ada, minum 6-8 gelas/hari
c. Istirahat
Sebelum melahirkan : ibu mengatakan tidur 7-8 jam /hari
Setelah melahirkan : ibu mengatakan sulit tidur, tidur 4-5 jam/hari
d. Aktifitas
Sebelum melahirkan : ibu bekerja dan beraktivitas seperti biasa dengan sendiri
Setelah melahirkan : ibu mengatakan masih perlu bantuan untuk beraktivitas
e. Personal hygiene
Sebelum melahirkan : mandi 2 x sehari, ganti pakaian 2 x sehari, cuci rambut 3 kali seminggu
Setelah melahirkan : mandi 1 x sehari, ganti pakaian 2 x sehari, cuci rambut 1 x seminggu
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan ibu sekarang adalah sulit tidur, cemas, tidak nafsu makan, perasaan tidak berdaya, tidak senang melihat bayinya, tidak perhatian terhadap bayinya dan penampilan dirinya.
5. Keadaan psikologi
Ibu sedih tidak mau melihat atau merawat bayinya karena bayi lahir perempuan ibu cemas takut bila suami dan keluarga tidak menyukai bayinya.
C. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : ibu tampak kusut dan lemah
Kesadaran : composmentis
b. Tanda-tanda vital :
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 36oC
RR : 24 x/menit
c. Pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi
1) Rambut : hitam, pendek dan agak lepek
2) Wajah : tidak ada oedema dan cloasma gravidarum
3) Mata : konjungtiva agak pucat, skelera tidak ikterik, tidak ada pembengkakan
4) Hidung : simetris, bersih, tidak ada peradangan, tidak ada polip, fungsi penciuman normal
5) Mulut : kurang bersih, terdapat stomatitis, tidak ada caries, pengecapan baik
6) Telinga : simetris kanan/kiri, keadaan bersih, pendengaran normal
7) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugolaris
8) Dada : simetris kanan dan kiri, gerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi seirama, tidak terdengar ronchi, tidak terdengar wheezing, suara nafas baik, jantung tidak ada mur-mur.
9) Payudara : simetris kanan/kiri, puting menonjol, tidak ada benjolan, keadaan kurang bersih, terjadi pembengkakan
10) Abdomen : TFU tidak teraba, tidak ada nyeri tekan, terdapat strie albican
11) Genetalia : genetalia kurang bersih, tidak ada luka heating, lochea alba, tidak ada oedema dan hemoroid.
12) Ekstremitas :
Atas : simetris kanan dan kiri, tidak ada cacat, bebas digerakkan, lengkap, kurang bersih, kuku pada jari tangan panjang-panjang dan kotor
Bawah : simetris kanan-kiri, tidak ada cacat, bebas di gerakan, lengkap kurang bersih, kuku pada jari kaki panjang dan kotor tidak ada varices dan oedema.
II. INTERPRESTASI DATA DASAR
A. Diagnosa
Ibu P3Ao post partum 2 minggu dengan depresi post partum
Dasar :
Ibu P3Ao post partum tanggal 21 Juli 2007 pukul 14.00 WIB
Ibu mengatakan sulit tidur, tidak nafsu makan, perasaan tidak berdaya, tidak senang melihat bayinya, tidak mau mendekati bayinya, tidak ada perhatian terhadap penampilannya dengan keadaan ibu yang kotor dan lemah.
B. Masalah
Dasar :
a. P3Ao post partum tanggal 21 Juli 2007 pukul 14.00 WIB
b. Ibu tidak nafsu makan
c. Ibu makan 2 kali sehari dengan porsi ½ piring nasi, ¼ mangkuk sayur dan lauk pauk
Dasar :
a. P3Ao post partum tanggal 21 Juli 2007 pukul 14.00 WIB
b. Ibu mengatakan sulit tidur, tidur 4-5 jam/hari
c. Ibu tidak pernah tidur siang
Dasar :
a. Ibu tidak perhatian terhadap dirinya dengan keadaan tubuh yang kotor
b. Ibu tidak mandi 1x seminggu
c. Ibu cuci rambut 1 x seminggu
d. Ibu tidak mau merawat diri
C. Kebutuhan
1. Informasi perawatan bayi sehari-hari
2. Pemenuhan nutrisi ibu nifas
3. Penyuluhan personal hygiene
4. Penanganan depresi post partum
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
1. Potensial terjadi depresi berat
Dasar :
a. Ibu sulit tidur
b. Ibu merasa sedih
c. Ibu tidak mau melihat apalagi mendekati bayinya
d. Ibu tidak ada perhatian terhadap penampilah dirinya
2. Potensial mastitis dan abses
Dasar :
a. Keadaan payudara yang kotor
b. Air susu yang tidak disusukan pada anaknya
IV. KEBUTUHAN TERHADAP INTERVENSI DAN KOLABORASI SEGERA
Kolaborasi dengan dokter atau psikiater untuk mendapat terapi
V. PERENCANAAN ASUHAN
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini
a. Jelaskan pada ibu bahwa ibu menderita depresi post partum yaitu depresi setelah melahirkan karena tidak mengingkan anak perempuan.
b. Libatkan keluarga untuk membantu ibu untuk beristirahat, melakukan aktivitas dan melakukan interaksi dengan bayinya.
2. Observasi keadaan umum ibu dan tanda vital
a. Memantau keadaan ibu apakah masih lemah dan kusut
b. Memantau TD, nadi, suhu dan pernafasan ibu
3. Bantu ibu memenuhi kebutuhan nutrisi dan personal hygiene
a. Anjurkan pada ibu untuk makan 3 x sehari dengan menu yang sehat dan bergizi.
b. Ajarkan ibu untuk menjaga kebersihan dengan mandi sehari 2 kali, mencuci rambut 2 hari 1 kali, memotong kuku dan membersihkan payudara.
4. Ajarkan tentang perawatan bayi
a. Ajarkan cara memandikan bayi
b. Ajarkan tentang cara perawatan tali pusat
c. Ajarkan pada ibu tentang pemenuhan nutrisi yang baik untuk bayi
5. Libatkan keluarga dan teman-teman terdekatnya untuk memberi dukungan dan semangat
6. Jelaskan faktor-faktor yang memperberat depresi dan cara penanganannya
a. Jelaskan hal-hal lain yang bisa menambah berat depresi
b. Ajarkan ibu bagaimana cara penanganan, depresi postpartum
7. Kolaborasi dengan dokter atau psikiater
VI. IMPLEMENTASI ATAU PELAKSANAAN
1. a. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini bahwa ibu menderita, depresi post partum yaitu depresi setelah melahirkan yang dipengaruhi oleh keadaan hormonal, dukungan sosial, emotional relation ship (teman dekat) komunikasi dan kedekatan, setruktur keluarga, antropologi, perkawinan, demografi, psikososial dan lingkungan
b. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu mengalami depresi karena tidak menghendaki lahirnya anak perempuan, oleh karena itu beri penjelasan pada ibu bahwa anak perempuan maupun laki-laki sama saja, karena sama-sama titipan Tuhan.
2. Mengobservasi keadaan ibu yaitu tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan ibu, melihat apakah ibu masih lemah
3. Membantu ibu memenuhi kebutuhan nutrisi dan personal hygiene dengan cara menganjurkan ibu untuk makan 3 x sehari dengan menu yang sehat dan bergizi, ibu bisa makan nasi dengan lauk, seperti tempe, tahu, telor, ikan, atau daging. Ibu anjurkan banyak makan buah untuk memulihkan keadaan.
4. Mengajarkan ibu tentang perawatan bayi yang benar, mandi lap, dan mandi rendam. Mengajarkan ibu cara perawatan tali pusat dengan kasa steril, kasa tidak boleh basah dengan alkohol atau betadin. Alkohol atau betadin hanya dioles dengan cotenbooth
5. Menganjurkan keluarga dan teman-teman terdekat untuk memberi dukungan untuk membantu ibu menjalin interaksi dengan anaknya dengan cara menggendong bayinya, menyusuinya
6. Menjelaskan pada ibu bahwa ada beberapa yang dapat memperberat depresi post partum antara lain :
a. Ketidak seimbangan hormon yang semakin meningkat
b. Lingkungan dan keluarga yang tidak mendukung
c. Semangat ibu untuk sembuh sendiri
Dan Mengajarkan cara penanganan depresi post partum yaitu :
a. Batasi pengunjung jika kehadiran mereka mengganggu istirahat
b. Untuk sementara ini hindari konsumsi coklat atau gula berlebihan karena dapat memicu depresi
c. Perbanyak mendengar musik favorit agar merasa rileks, disarankan musik-musik yang menenangkan
d. Lakukan olahraga atau latihan-latihan ringan
e. Sesekali berpergianlah agar tidak bosan
f. Dukungan dari suami dan anggota keluarga lainnya sangat berpengaruh bagi keadaan psikis ibu
VII. EVALUASI
1. Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini
2. Keadaan umum ibu lemah, kesadaran composmentis
3. Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 36oC
RR : 24 x/menit
4. Ibu mengerti hal-hal yang dijelaskan dan mau melakukan hal-hal yang dianjurkan oleh bidan
5. Ibu mandi sore, tapi belum untuk mencuci rambutnya
6. Ibu masih belum mau makan
CATATAN PERKEMBANGAN 3 minggu setelah persalinan
Tanggal 28 Juli 2007, pukul 08.00 WIB
S : 1. Ibu mengatakan sudah mulai bisa tidur siang, waktu tidur sekarang 6-7 jam/hari
2. Ibu belum nafsu makan
O : 1. Keadaan umum ibu baik
2. Tanda-tanda vital :
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,5 oC
RR : 20 x/menit
3. Ibu belum mau makan
Ibu sudah mencuci rambutnya
Ibu sudah mau mandi sore
Ibu sudah mau membersihkan payudara
4. TFU sudah tidak teraba
5. Pengeluaran lochea alba
6. Mastitis, dan abses payudara sudah mulai sembuh
7. Eliminasi BAK : 3-4 x/hari. Ibu BAB 2 x setelah lahir
8. Keadaan bayi
1) Bayi sering menangis
2) Berat badan bayi berkurang 2 ons setelah lahir
3) Kulit bayi kriput
4) Bayi minum susu formula selama ibu mengalami depresi
A : 1. Depresi post partum
2. Penyuluhan tentang nutrisi yang dibutuhkan ibu menyusui
3. Penyuluhan tentang personal hygiene
P : 1. Observasi keadaan umum ibu dan TTV ibu
2. Latihan terapi dengan konseling bidan ke ibu, dan dengan tujuan ibu mau menerima bayinya
3. Jelaskan bagaimana nutrisi yang seharusnya diperoleh ibu menyusui
4. Jelaskan tetan kebersihan diri, agar nyaman dan sehat dengan mandi 2x sehari, mencuci rambut dan membersihakan payudara
5. Ajarkan ibu untuk melakukan yang telah dianjurkan oleh bidan
CATATAN PERKEMBANGAN 28 hari setelah persalinan
Tanggal 30 Juli 2007, pukul 16.00 WIB
S : 1. Ibu mengatakan sudah nafsu makan
2. Ibu mulai menyayangi bayinya dan mau merawatnya
3. Ibu mengatakan sudah mulai memperhatikan diri dan personal hygiene
O : 1. Keadaan umum ibu baik
2. Tanda-tanda vital :
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,5 oC
RR : 20 x/menit
3. a. Ibu makan selalu dihabiskan
b. Ibu tampak bersih dan rapih
c. Ibu sudah mau menyusui anaknya
d. Eliminasi BAK 5-6 x/hari, BAB 2 hari sekali
e. TFU sudah tidak teraba
f. Pengeluaran pervaginam lochea alba
g. ASI sudah keluar
A : 1. Depresi post partum sudah berkurang
2. Penyuluhan tentang ASI ekslusif
3. Penyuluhan tentang KB
P : 1. Latihan terapi dengan konseling bidan ke ibu, dan dengan tujuan ibu untuk berinteraksi dengan bayinya agar timbul rasa sayang
2. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui anaknya
3. Anjurkan ibu untuk melaksanakan apa yang telah dianjurkan oleh bidan
4. anjurkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene
5. Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan bayi sehari-hari
6. Jelaskan jenis-jenis alat kontrasepsi yang dapat menjarangkan kehamilan
7. Jelaskan keuntungan dan kerugian tiap-tiap alat kontrasepsi
8. Anjurkan pada ibu untuk mendiskusikan kepada suami alat kontrasepsi apa yang akan dipilih
CATATAN PERKEMBANGAN 33 hari setelah persalinan
Tanggal 04 Agustus 2007, pukul 08.00 WIB
S : 1. Ibu mengatakan sudah mulai bisa tidur siang, waktu tidur sekarang 6-7 jam/hari
2. Ibu mengatakan ingin menggunakan alat kontrasepsi
O : 1. Keadaan umum ibu baik
2. Tanda-tanda vital :
TD : 100/80mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5 oC
RR : 20 x/menit
3. TFU sudah tidak teraba lagi
4. Pengeluaran pervaginam berupa keputihan saja
5. ASI sudah keluar banyak
6. Eliminasi BAK : 6-8 x/hari. Ibu BAB 1 x setelah lahir
7. Ibu sudah mulai menyayangi bayinya
8. Ibu sudah mau menyusui dan merawat bayinya
A : 1. Penyuluhan tentang nutrisi yang adekuat bagi ibu menyusui
2. Penyuluhan tentang hubungan seksual sesudah masa nifas
P : 1. Persiapan pemberian alat kontrasepsi yang dipilih ibu
2. Pemberian alat kontrsepsi yang dipilih
3. Jelaskan pada suami, dan ibu dapat memasukkan satu/dua jari dalam vagina tanpa nyeri berarti fisik ibu sudah sehat
4. Anjurkan ibu untuk kontrol jika terjadi komplikasi
DAFTAR PUSTAKA
Pillitteri, 2002, Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak, EGC, Jakarta
Jones-Liewellyn Derek, 1997, Setiap Wanita, Pustaka Dela Pratasa, Jakarta
Ilmu Kebidanan, Yayasan Pustaka Sarwono Prawieohadjo, Jakarta : 1997
www.depresimelahirkan.com. (Indra Astuti, F Psikologi UMS)
www.depresipostpartum.com. (Margo, Kuliah Ilmu Kedokteran Jiwa)
Label: CONTOH ASUHAN KEBIDANAN
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar