Minggu, 16 Januari 2011

ASUHAN KEBIDANAN PADA NIFAS NORMAL TERHADAP Ny. A di BPS Ny. S

BAB II
LANDASAN TEORI



Definisi
(Menurut Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal)
Yaitu masa setelah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali periode nifas di bagi 3 :
a. Immediate puerperium : waktu 0-24 jam setelah persalinan
b. Early puerperium : waktu 1-7 hari post partum
c. Later puerperium : waktu 1-6 minggu post partum

Gambaran Klinis
Perubahan fisiologi pada masa nifas menurut buku pegangan bagi ibu post partum :

A. Sistem Vaskuler
Deyut jantung, volume sekuncup, curah jantung meningkat 30 s.d 60 mnt post partum, curah jantung tetap tinggi hingga 48 jam post partum, setelah 2 minggu kembali seperti sebelum hamil. Ini dikarenakan darah yang biasa masuk sirkulasi uteroplasenta tiba-tiba kembali ke sirkulasi umum. Leukosit meningkat 20.000-25.000/ mm3, kembali normal pada 10-12 hari post partum.
Perubahan volume darah tergantung pada :
1) Kehilangan darah saat partus menyebabkan penurunan volume darah
2) Mobilisasi & pengeluaran cairan ekstravaskuler menyebabkan paningkatan volume darah tetapi terdapat mekanisme hemokonsentrasi sehingga kerja jantung berkurang.







B. Sistem Reproduksi
1. Involusi Uterus
Involusi Uterus adalah kembalinya uterus ke ukuran semula dengan sifat dan fungsinya dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan bobot hanya 60gr.
2. Proses Involusi
a) Autolysis
Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot uterinea. Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan otot yang telah sempat mengendur hingga sepuluh kali lebar dari semula selama kehamilan.
b) Polimorph phagolitik dan machropages
Penyebabnya adalah setiap sel mononuklear yang besar dan sangat fagositik serta merupakan turunan monosit itu ditemukan pada dinding pembuluh darah dan jaringan penyambung longgar.
c) Efek oksitosin
Penyebab kontaraksi dan retraksi otot uterin sehingga akan mengkompres pembuluh darah yang akan mengurangi situs atau tempat implantasi plasenta serta mengurangi perdarahan.
3. Involusi Korpus Uteri
Terjadi karena tiap-tiap sel menyusut, sitoplasma sel dibuang, zat-zat protein dinding uterus dipecah, diabsorbsi dan dialirkan ke pembuluh getah bening dibuang melalui urin.
Setelah plasenta lahir uterus berkontraksi dan beretraksi sehingga konsistensi keras berbentuk globuler. Segera setelah lahir TFU mencapai pertengahan umbilicus, beberapa jam kemudian menjadi sepusat, hari pertama sepusat, 1 hari turun 1cm, hari ke 10 tidak teraba. Berat uterus 1000gr, 1 minggu 500 gr, akhir nifas 60 gr.


4. Regenerasi Endometrium
Plasenta dan selaput janin lepas pada lapisan stratum spongiosum bagian atas. 2-3 hari desidua yang tertinggal berdiferensiasi menjadi dua lapisan, yaitu :
a) Lapisan superficial, yaitu nekrosis, keluar bersama lochea
b) Lapisan basal, yang menjadi endometrium baru epitelisasi dalam 10 hari.
5. Involusi tempat plasenta
Setelah plasenta lahir tempat implantasi seperti luka kasar, tidak
rata,menonjol ke dalam kavum uteri. Kontraksi dan retraksi
menjepit dan menutup pembuluh darah. Diameter 7,5 cm setelah
2 mg 3,5 cm, 6 mg1-2 cm Timbul trombosis, degenerasi, dan
nekrosis yang berlangsung lengkap sehingga tidak ada luka parut.
Endometrium baru tumbuh dari bawah luka mulai dari pinggir
dan dari sisa-sisa kelenjar dasar luka, epitelisasi lengkap pada
minggu ketiga.
6. Perubahan pembuluh darah uterus
a) Di duga pembuluh darah besar tersumbat karena perubahan
pada dindingnya dan diganti oleh pembuluh-pembuluh kecil.
c) Pembuluh darah mengalami obliterasi dengan perubahan
hialin dan pembuluh kecil tumbuh ditempat tersebut.
d) Secara mikroskopik sisa-sisa kecil tetap ada selama bertahun-tahun ( membedakan uterus multi dan nulipara )
7. Perubahan Pada Serviks
Segera post partum berbentuk segitiga menganga seperti corong karena kontraksi uterus tidak diikuti kontraksi serviks, tampak batas seperti cincin. Berwarna merah kehitaman karena penuh pembuluh darah. Konsistensi lunak, bagian pinggir tidak rata dan retak-retak karena robekan partus.
Setelah bayi lahir tangan penolong masih dapat masuk kavum uterus, setelah 2 jam 2-3 jari, 1 mg 1 jari.
8. Perubahan Pada Vagina dan Perineum
Segera setelah partus vagina sangat teregang, oedem dan introitus terbuka, dindingnya lebih luas, lebih lembut dan lemah, mengecil secara perlahan tetapi jarang yang kembali ke ukuran semula, rugae tampak pada minggu ke 3. Himen muncul dalam potongan-potongan jaringan kecil disebut curunculae mirtiformis.
9. Lochea
a) Yaitu sekresi cairan rahim saat nifas
b) Reaksi basa, sehingga organisme lebih cepat berkembang
c) Sifat lochea berubah karena proses involusi, seperti secret luka berubah menurut tingkat penyembuhannya
d) Normal berbau amis, jika berbau busuk tanda infeksi
e) Volume berbeda-beda tiap wanita, rata-rata jumlah total 240-270 ml
Macam-macan Lochea
1) Lochea rubra/Kurenta/Merah
Muncul hari 1-4 berwarna merah, mengandung darah dari luka plasenta, serabut desidua, corion, lanuga dan mekonium.
2) Lochea Serosa
Muncul hari ke 5-9 lochea cair, tidak berdarah lagi, warna kecoklatan / kekuningan, atau pink, mengandung lebih banyak serum, terdiri dari leukosit dan sisa plasenta.
3) Lochea Alba
Lochea terakhir, muncul setealah 2 mg, warnanya lebih
pucat,putih kekuningan mengandung leukosit, selaput
lendir serviks dan serabut jaringan yang mati.


C. Buah Dada / Lactasi
Hormon progesteron dan estrogen ini menghambat pengeluaran prolaktin. Dengan lahirnya plasenta kadar estrogen dan progesteron menurun sehingga penekanan prolaktin meningkat dakam darah dan merangsang sel-sel acini untuk produksi ASI.
Ada 2 refleksi yang memegang peranan dalam proses pembentukan :
1. Refleksi Prolaktin
Reflek ini merupakan reflek neuron hormon yang mengatur produksi
ASI
kontinuitas sekresi prolaktin tergantung pada :
a. Hisapan bayi
b. Seringnya menyusui
c. Jarak antara waktu menyusui

2. Reflek Let Down
Reflek pemancaran ASI karena rangsangan pada papilla dan areola
Mamae waktu bayi menghisap. Reflek ini merupakan reflek
psikosomatik yang sangat dipengaruhi oleh emosi.

D. Sistem Perkemihan
Dinding kantung kencing memperlihatkan odeme dan hyperemia. Kadang-kadang oedeme tergonium dada hyperemia kandung kencing selama nifas kurang sensitive dan kapasitas kandung kemih juga bertambah, sehingga volume penuh dan sesudah BAK masih tertinggal urine residual. Sisa urine ini dan trauma pada kandung kencing waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi. Dilatasi ureter dan pyelum normal kembali dalam waktu dua minggu.
Kadang-kadang Ibu post partum mengalami sulit BAK, karena :
a. Takut rasa sakit
b. Atonia otot Vesikaurinaria
c. Pemanjangan uretra

E. Tanda-tanda Vital
1. Suhu Tubuh
Normal <380 C, 24 jam pertama dapat mencapai 380C karena efek dehidrasi persalinan, setelah 24 jam harus tidak demam, jika demam mungkin karena mastitis, endometritis, infeksi saluran kemih, atau infeksi sistemik. 2. Nadi a. Normal 60-80 x/mnt. Denyut nadi, vol sekuncup dan curah jantung tetap tinggi selama jam pertama setelah bayi lahir. b. Minggu ke 8 atau 10 post partum kembali seperti sebelum hamil. c. Frekuensi nadi yang cepat atau semakin meningkat >100 x/mnt dapat menunjukkan hipovolemia karena perdarahan.
3. Tekanan Darah
Sedikit berubah atau menetap, sistol dan diastole dapat meningkat
sedikit hingga 4 hari post partum. Normal <140/90 mmHg TD rendah diakibatkan hipovolemia karena perdarahan. TD tinggi diakibatkan oksitosik berlebihan atau preeklamsi. 3. Pernafasan Bila suhu dan denyut nadi tidak normal pernafasan akan mengikutinya. F. Sistem Gastro Intestinal Biasanya Ibu mengalami opstipasi setelah melahirkan. Hal ini karena alat pencernaan mendapat tekanan waktu melahirkan, dehidrasi, hemorrhoid dan lactasi jalan lahir. Supaya BAB kemali lancer dapat diberi makanan yang mengandung serat dan pemberian cairan yang cukup. Bila usaha-usaha ini tidak berhasil dalam waktu 2-3 hari dapat ditolong dengan pemberianhikmah atau gliserin spuit atau obat laxantia yang lain. G. Otot-otot Abdominal Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, terjadi diastosis dari otot-otot rectus abdominalis untuk mengencangkan kembali otot-otot perut dapat dilakukan senam nifas. H. Perubahan Psikis dan Sosial Kebanyakan wanita dalam minggu p-ertama setelah melahirkan menunjukkan gejala-gejala depresi dari tingkat ringan sampai berat. Banyak factor-faktor yang menyebabkan antara lain : 1. Ketakutan yang berlebihan pada masa hamil 2. Riwayat psikiatrik yang abnormal 3. Riwayat perkawinan abnormal 4. Riwayat obstetri abnormal 5. Riwayat kelahiran nanti /cacat 6. Penyebab lain. Pengkajian a. Pengkajian Awal 1. Dimulai sejak persalinan yang meliputi keadaan prenatal setelah persalinan berlangsung. a) Gravida, partus, abortus b) Umur kahamilan c) penyakit kelamin d) Lama / proses kehamilan 2. Perawatan dan Kemajuan Selama 1-4 Jam Post Partum a) Perdarahan post partum b) Pre eklamsi/ Eklamsi c) Depresi mantal d) Keadaan umum dan tanda vital e) Uterus, TFU, kontraksi f) Lochea g) Vulva h) Perineum i) Rectum j) Vesica Urinaria 3. Sistem Reproduksi a) Uterus Diobservasi setiap 30 mnt selama empat jam post partum, kemudian setiap dalapan jam selama 3 hari, meliputi TFU dan konsistensi uterus. b) Lochea Dioservasi setiap 8 jam selama 3 hari berturut-turut : 1) Warna, banyaknya, baunya 2) Ibu diketahui bahwa dia harus mencatat pengeluaran lochea selama 3 minggu c) Perineum dilihat setiap 8 jam untuk : 1) Mengetahui tanda-tanda infeksi 2) Luka jahitan perineum baik atau tidak 3) Apakah jahitan lepas d) Vulva : Oedema / tidak e) Buah Dada : dilihat tiap 8 jam : 1) Areola mamae, bersih / tidak, papilla menonjol / tidak 2) Konsistensi 3) Kolostrum 4) Pengeluaran ASI f) Tractus Urinaria Saluran kencing diobservasi setiap 8 jam selama 2 jam pertama g) Tractus gastro intestinal h) Selera makan Ibu i) Status emosi Perencanaan Disesuaikan dengan diagnosa yang muncul. Adapun tujuan dari perawatan nifas : a. Memulihkan kesehatan fisik dan mental Ibu b. Mencegah terjadinya infeksoi dan komplikasi c. Memperlancar pembentukan ASI dan pengeluaran ASI d. Meningkatkan self care pada Ibu nifas Pelaksanaan a. Memenuhi kebutuhan gizi Gizi yang diperlukan : Kalori : 2800 cl Protein : 58 gram Calsium : 1,1 gram Fe : 32 gram Vit A : 600 IU Vit B : 1,1 gram Rioflavin : 1,4 mg Niacin : 15 mg Vit C : 50 mg b. Kebutuhan diri dan lingkungan 1) Personal hygiene Mandi, kebersihan putting susu 2) Kebersihan lingkungan Terutama tempat tidur, kebersihan kloset, mencegah terjadinya infeksi silang. c. Perawatan Perineum Setiap kali BAB / BAK perineum harus dibersihkan secara rutin, yaitu dengan sabun yang lembut minimal 1 kali sehari mulai dari symphisis sampai ke anus. Sesudah dan sebelum mengganti pembalut harus cuci tangan dengan larutan desinfektan. Ibu harus mengganti pembalut minimal 4 kali sehari. d. Perawatan Episiotomi Parturient dengan episiotomi, diberikan sit bath minimal 2 kali sehari Suhu air rata-rata 370C-380C setelah selesai sit bath luka episiotomi dikeringkan dengan lampu pijar. e. Perawatan Hemoroid yaitu dengan memerikan kompres dingin dengan es, caranya es dimasukkan dalam sarung karet kemudian dimasukkan ke dalam anus. Tidak boleh >20
mnt, diulang tiap 4 jam. Ibu dianjurkan cara memasukkan hemoroid dengan
jari yang
telah diolesi Vaseline.
f. Eliminasi
1. Miksi disebut normal apabila dapat BAK spontan setiap 3-4 jam.
Bila Ibu tidak dapat BAK sendiri maka dilakukan :
a) Dirancang dengan mengalirkan air didekat klien
b) Kompres dengan air hangat
c) Sambil sit bath Ibu disuruh BAK sendiri
Jika 6-8 jam PP belum BAK atau setiap BAK belum mencapai 100 CC
lakukan kateterisasi.
2. Defecasi
Biasanya 2-3 hari post partum tertunda BAB, maka sebaiknya diusahakan diberi laxan / parafin, atau diberi laxan supositoria dan minum air hangat, lakukan diet yang teratur, pemberian cairan yang banyak, olahraga / ambulasi secara teratur.
g. Lactasi
Perawatan payudara dimulai :
Rutin : yaitu segera setelah post partum, dilakukan pada waktu mandi,
selain perawatan rutin teknik menyusui bayi juga sangat menentukan
keberhasilan menyusui.
Lamanya Menyusui :
1) Hari pertama : 3-5 mnt bergantian payudara kanan-kiri
2) Hari selanjutnya : 10-15 mnt dengan interval 3 jam
Perawatan payudara yang mengalami kelainan :
1) Mamae bengkak yaitu dengan kompres hangat / dingin, obat-obat
analgetik dan antipiretik
2) Pembengkakan karena patologis dilakukan :
Massage, diberikan perban penekan, mengosongkan payudara, obat-obat
Analgetik dan antipiretik.
3) Buah dada yang produksi ASInya kurang, dilakukan :
Massage
Penyiraman dengan air dingin dan hangat
h. Tes Laboratorium
Terutama untuk hematokrit normalnya 3 hari post partum 42 %
i. Istirahat
Ibu harus istirahat untuk menjaga stamina
j. Exercise
Exercise dibagi 2 yaitu :
1) Ambulasi dini
Pada persalinan normal dimulai > 8 jam post partum
Keuntungannya : klien merasa lebih sehat, faal usus, kandumg kencing
lebih baik.
Kontra Indikasi :
Anemia
Penyakit jantung, paru-paru, demam.
2) Senam nifas
yaitu untuk memulihkan kekendoran otot-otot setelah hamil dan
melahirkan.


Evaluasi
Penilaian yang dilakukan kira-kira 6 minggu post partum antara lain :
1. Apakah alat kandung telah pulih kembali
2. Luka perineum sudah sembuh / belum
3. Apakah lactasi berjalan baik
4. Apakah telah ikut KB
5. Apakah perkembangan / pertumbuhan bayi baik

ASUHAN KEBIDNAN IBU NIFAS DENGAN ANEMIA
TERHADAP IBU H DI BPS NY.S
LAMPUNG TIMUR


I. Pengumpulan Data Dasar
A. Identitas
Nama Istri : Ny.Nina Nama Suami : Tn.Indra
Umur : 26 thn Umur : 28 thn
Suku / Bangsa : Jawa Suku / Bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : DII Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru SD Pekerjaan : Perawat
Alamat : 15 Polos,Metro Alamat : 15 Polos,Metro

B. Anamanesa
Tanggal 30 Nov 2006 pukul 14.00
1. Keluhan Utama
Ibu post partum 2 jam yang lalu, Ibu mengeluh perut terasa mules dan pegal
pada kedua kaki.
2. Riwayat Persalinan
Melahirkan tanggal 9 Nov 2006 pukul 04.00
Kala I : Lamanya 5 jam, berlangsung normal, jumlah perdarahan
57 cc.
Kala II : Lamanya 30 mnt pukul 04.00 WIB persalinan spontan
Pervaginam, tanpa robekan perineum, jumlah perdarahan
100cc. Jenis kelamin bayi laki-laki, BB 3300gr, PB=50cm,
APGAR score 8/9.



Kala III : Lamanya 20 mnt pukul 04.20 WIB plasenta lahir spontan
lengkap, berat plasenta 500gr, lebar 15cm, tebal cm, panjang
tali pusat 17cm, insersi marginal dengan jumlah perdarahan
150cc.
Kala IV : Berlangsung normal, kontraksi uterus baik, jumlah
perdarahan 100cc tanpa heating perineum, jumlah keadaan
umum ibu baik, TD 110/70 mmHg, RR 20x/mnt, temp :
370C, pols 80x/mnt.
3. Pola hidup sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum : Ibu makan 3x sehari, dengan porsi 1x makan
1piring nasi, 1mangkok sedang sayur bening, lauk
pauk, buah dan susu, nafsu makan baik, minum
7gls/hari.
Sesudah : Ibu makan 3x sehari, dengan porsi 1x makan
1piring nasi, 1mangkok sedang sayur bening, 2
potong sedang tempe, buah dan susu. Nafsu
makan baik, minum 8gls/hari.
b. Eliminasi
Sebelum
BAB : Ibu BAB minimal 3 hari sekali.
BAK : Ibu BAK maksimal 6x sehari.
Sesudah
BAB : Ibu mengatakan sehabis melahirkan belum BAB.
BAK : Ibu mangatakan pagi ini sudah BAK 1x.
c. Istirahat / Tidur
Sebelum : Ibu bisa tidur 8 jam/hari & tidur siang 1jam.
Sesudah : Ibu mengatakan bisa tidur 6 jam/hari & tidur
siang 2 jam.

d. Personal Hygiene
Sebelum : Ibu mandi 2x sehari.
Sesudah : Ibu mandi 2x sehari.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Ibu tampak lemas dan kelelahan
Kesadaran : Compos mentis
2. Tanda Vital : TD = 110/70 mmHg Temp = 36,80C
RR = 24 x/mnt Pols = 80 x/mnt
3. Pemeriksaan fisik
Rambut : Berwarna hitam, lurus dan keadaan bersih.
Wajah : Cloasma gravidarum tidak ada.
Mata : Fungsi penglihatan baik, konjungtiva pucat,
seklera tidak icterik.
Hidung : Fungsi penciuman baik, kebersihan baik, mucosa
berwarna merah muda, tidak ada peradangan,
polip tidak ada.
Telinga : Fungsi pendengaran baik, kebersihan baik, tidak
ada pengeluaran serum, daun telinga ada.
Mulut : Fungsi pengecapan baik, kebersihan cukup, gigi
lengkap, tidak ada stomatitis, dan tidak ada caries.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
pembengkakan vena jugolaris.
Dada : Simetris kanan/kiri, gerakan dada saat inspirasi
dan ekspirasi seirama tidak terdengar ronchi, tidak
terdengar bunyi wheezing, suara nafas baik,
jantung tidak ada mur-mur.
Payudara : Terlihat bersih, lkonsistensi lembek, puting susu
menonjol, colostrum keluar sedikit,
hyperpigmentasi, areola mamae ada.
Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusat, striae albican ada,
linea nigra ada, konsistensi keras, kontraksi uterus
ada ditandai dengan ibu mengeluh perutnya
mules.
Ekstremitas
Atas : Fungsi pergerakan baik, simetris kanan/kiri, tidak cacat, tidak ada oedema, jari-jari tangan lengkap, namun terasa pegal.
Bawah : Fungsi pergerakan baik, simetris kanan/kiri, tidak cacat, tidak ada oedema, jari-jari kaki lengkap, namun terasa pegal.
Genitalia dan bokong : kotor oleh lender dan bekas darah, serta air
Ketuban.
Perineum : Tidak ada luka heating.

II. Interpretasi Data Dasar
A. Diagnosa
P2 A1 post partum hari 1
Ds : P1 A0 telah melahirkan pukul 20.45 WIB.
Ibu mengatakan perutnya terasa sakit.
Do : Partus spontan pukul 20.45 WIB.
TFU 2 jari di bawah pusat.
B. Masalah
1) Keterbatasan aktivitas
Ds : Ibu mengatakan kedua kakinya terasa pegal.
Do : Ibu tampak lelah.
Ibu belum bisa berjalan tanpa bentuan keluarga.
2) Gangguan Pemenuhan Nutrisi, Cairan dan Istirahat
Ds : Ibu merasa/mengatakan letih dan lapar.
Do : Ibu tampak lemas.
3) Gangguan Eliminasi
Ds : Ibu mengatakan belum BAK sejak 2 jam yang lalu karena takut.
Do : Kandung kemih Ibu nampak penuh.

4) Pemesaran Payudara / Bendungan ASI
Ds : Ibu mengatakan Payudaranya terasa berat, hangat, lembut dan
terasa sakit.
Do : Ibu tampak payudaranya membesar.
C. Kebutuhan
1) Istitahat siang pada saat bayi tertidur
Dasar
Ibu post partum hari 1.
Ibu merasa letih.
2) Pemenuhan nutrisi dan cairan
Dasar
Ibu post partum hari 1.
Ibu merasa letih dan lapar.
3) Mengosongkan kandung kemih sedini mungkin
Dasar
Ibu mengatakan belum BAK sejak 2 jam yang lalu.
4) Mulai pemberian ASI sedini mungkin
5) Beri ASI kepada bayi setiap 2-3 jam
6) Gunakan kedua payudara pada setiap pemberian ASI
Dasar
Ibu mengatakan payudaranya terasa berat, hangat, lembut, dan sakit
karena bendungan ASI.




III. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
Potensial terjadi kelainan dan komplikasi nifas
Dasar :
Ibu post partum hari 1.

IV. Identifikasi Kebutuhan Dan Tindakan Kolaborasi Segera
Kolaborasi bila ada komplikasi atau kelainan nifas.

V. Rencana Manajemen
a. Jelaskan Kondisi Ibu
1. Jelaskan pada Ibu tentang kondisinya saat ini.
2. Lakukan pemantauan tentang :
a) Keadaan umum, kesadaran & TTV.
b) Oservasi proses involusi uterus dengan periksa TFU, kontraksi uterus,
pengeluaran pervaginam.
b. Informasi tentang nutrisi Ibu
1. Jelaskan pada ibu tentang kebutuhan nutrisi.
2. Ajarkan Ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein dan serat.
3. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan pada Ibu untuk
mengkonsumsi makanan tinggi protein dan serat.
c. Personal Hygiene
1. Jelaskan pada Ibu pentingnya kebersihan diri.
2. Anjurkan Ibu untuk memperhatikan kebersihan diri mulai dari mencuci
rambut, mandi, kebersihan alat genital, kuku dsb.
3. Libatkan keluarga untuk membantu ibu membersihkan diri jika ibu belum
mampu melakukan sendiri.
d. Pola Istirahat
1. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya istirahat bagi ibu.
2. Ajarkan Ibu untuk istirahat.
3. Anjurkan Ibu untuk istirahat pada saat bayi tertidur.
4. Libatkan anggota keluarga untuk mengatur pola tidur dengan baik.
e. Peran serta Ibu dalam merawat bayi
1. Jelaskan pada ibu tentang perawatan bayi baru lahir.
2. Ajarkan ibu tentang cara perawatan bayi baru lahir.
3. Anjurkan pada ibu untuk malakukan perawatan bayi baru lahir.
4. Observasi kemampuan ibu dalam melakukan perawatan bayi baru lahir.
5. Libatkan anggota keluarga untuk membantu ibu dalam melakukan
perawatan bayi baru lahir.

VI. Implementasi
a. Informasi tentang kesehatan saat ini
1. Menjelaskan pada ibu saat ini ibu mengalami gangguan psikologis yang ringan yaitu baby bluek. Hal ini wajar bagi ibu-ibu baru yang belum punya pengelaman dalam merawat psikologis yang lebih berat. Hal ini dapat diatasi dengan komunikasi & perencanaan yang telah dibuat diatas
2. Melakukan pemantauan tentang :
a) Keadaan umum, kesadaran, & tanda-tanda vital.
b) Mengobservasi proses involusi uterus dengan memeriksa TFU, kontraksi uterus pengeluaran pervaginam.
b. Informasi tentang nutrisi
1. Menjelaskan pada ibu bahwa nutrisi ibu nifas harus lebih baik dan lebih banyak dibanding dengan saat hamil karena untuk menyusui dibutuhkan nutrisi yang lebih banyak.
2. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein & serat seperti : lauk pauk, sayuran hijau, buah-buahan segar, dll.
3. Melibatkan keluarga memberikan dukungan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein dan serat.
c. Personal hygiene
1. Menjelaskan pada ibu pentingnya kebersihan diri, yang dapat membuat pikiran menjadi lebih fresh & tenang.
2. Menganjurkan ibu untuk mencuci rambutnya minimal 2 x sehari, mandi minimal 2 x sehari, membersihkan alat genital setelah BAK & BAB, memotong kuku & menjaga kebersihannya.
3. Melibatkan keluarga untuk membantu ibu membersihkan dirinya jika ibu belum mampu melakukannya sendiri.
d. Pola istirahat yang efektif
1. Menjelaskan pada ibu bahwa istrihat itu penting untuk mengurangi kelelahan.
2. Mengajarkan pada ibu cara yang efektif adalah istirahat disaat bayi sedang tidur dan mengurangi aktifitas sehari-hari.
3. Mengajurkan ibu untuk tidur saat bayi tidur.
4. Melibatkan keluarga untuk membantu ibu untuk meluangkan waktu untuk istirahat.
e. Peran serta ibu dalam merawat bayinya
1. Menjelaskan pada ibu tentang manfaat perawatan bayi baru lahir yaitu akan tumbuh rasa keibuan, mengetahui pertumbuhan & perkembangan bayinya mengenali ciri fisik dan psikis bayi.
2. Mengajarkan ibu melakukan perawatan bayi baru lahir yaitu menjaga kebersihan tubuh dengan memandikannya pada setiap bagian tubuhnya dan tidak boleh terlalu lama, membedong bayi setelah di mandikan untuk mencegah hipotermi & memperbaiki postur tubuh.
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan bayi baru lahir secara mandiri, tidak dirawat orang lain, karena akan lebih terpercaya jika ibu sendiri yang melakukan
4. Mengobservasi kemampuan ibu untuk melakukan perawatan bayi.
5. Melibatkan keluarga terutama suami dalam membantu ibu untuk lebih fokus untuk melakukan perawatan bayi baru lahir yaitu dengan menggantikan pekerjaan sehari-hari ibu sebagai IRT.


VII. Evaluasi pukul 08.00 WIB (Tanggal 30-11-2006)
a. Ibu mengerti tentang kondisi dan tanda bahaya yang mungkin terjadi.
b. Tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat.
Kontraksi uterus baik, pengeluaran pervaginam lochea rubra 600cc.
c. Pengukuran vital sign pukul 08.00 WIB
k/u : Baik RR : 20 x/mnt
TD : 110/70 mmHg Temp : 370C
Nadi : 72 x/mnt Infus : (-)
d. Kebutuhan iu sehari-hari seperti : Nutrisi, personal hygiene dan eliminasi
terpenuhi dengan bantuan bidan dan keluarganya.
e. Ibu sudan dapat miring kanan, miring kiri serta duduk perlahan.
f. Genitalia Ibu terwat dengan baik dan tidak ada tanda-tanda infeksi. Ibu mengerti perwatan genitalia yang dilakukan saat mandi dan setelah BAK.
g. Ibu sudah dimandikan, sudah bersih dari keringat dan Ibu merasa nyaman.
h. Iu sudah mengerti tentang teknik menyusui dengan baik dan fungsi ASi eksklusif.
i. Ibu mengerti cara perawatan bayi yang benar seperti perawatan tali pusat dan mencegah ruam popok.
j. Ibu selalu menyusui bayi bila bayinya membutuhkan.

Catatan Perkembangan 5 jam post partum
Tanggal 29-11-2006 pukul 09.00
S : Ibu mengatakan perutnya mules.
Ibu mengatakan bayinya sudah mau menyusu.
Ibu mengatakan sudah 2x BAK sesudah melahirkan.
Ibu mengatakan belum BAB setelah melahirkan.
O : Keadaan umum Ibu baik.
Tanta-tanda vital
TD : 110/80 mmHg Pols : 80 x/mnt
RR : 24 x/mnt Temp : 370C
Involusi uterus baik.
Kontraksi uterus baik.
Lochea rubra 120cc.
TFU 3 jari di bawah pusat.
Pengeluaran ASI lancar.
Kandung kemih kosong.
Aktivitas dibantu.
A : Diagnosa : Ibu 5 jam post partum.
Ds : Ibu partus tanggal 29-11-2006 pukul 04.00 WIB.
Pengeluaran pervaginam / lochea rubra.
TFU 3 jari di bawah pusat.
Kontraksi uterus baik.
Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmHg Pols : 80 x/mnt
RR : 24 x/mnt Temp : 370C
Pengeluaran ASI lancar.
Masalah : Gangguan rasa nyaman berupa lelah.
Ds : Ibu tampak kelelahan.
Kebutuhan : Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan.
P : a. Observasi keadaan umum & TTV serta proses involusi uterus.
b. Ajarkan iu perawatan bayi sehari-hari.
c. Anjurkan ibu makan sayur-sayuran hijau, buah-buahan & susu.
d. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya
e. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya dengan ASI saja, tanpa diselinggi makanan tambahan
f. Anjarkan ibu senam nifas agar ibu merasa tenang dan dapat memperlancar ASI serta memungkinkan ibu untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar sesama ibu nifas


Catatan Perkembangan 6 hari post partum
Tanggal 27-11-2006 pukul 19.00 WIB
S : Ibu mengatakan bayinya sudah dapat menyusu dengan baik, ibu juga dapat
melakukan post natal breast care sendiri & ASI sudah keluar dengan lancar.
Ibu sudah dapat duduk dan berjalan tetapi perlahan-lahan.
Ibu mengatakan istirahat / tidur 5-6 jam dimalam hari.
Ibu BAK 7x sehari.
Ibu dapat BAB dengan lancar minimal 3 hari sekali.
O : Keadaan umum Ibu baik.
TTV:
TD : 110/70 mmHg Pols : 80 x/mnt
RR : 25 x/mnt Temp : 370C
Kontraksi uterus baik.
Lochea sangoelenta 50cc.
TFU 3 jari di atas sympisis.
Pengeluaran ASI lancar.
Kandung kemih kosong.
Aktifitas sudah normal.
A : Diagnosa : Ibu post partum hari ke 6.
Ds : TFU 3 jari di atas sympisis.
Lochea sangoelenta.
Masalah : Untuk sementara tidak ada.
Kebutuhan : Konseling tentang masa nifas.
Konseling perawatan bayi.
P : a. Observasi keadaan umum & TTV serta proses involusi.
b. Ajarkan Ibu perawatan tali pusat, menjaga bayi tetap hangat & merawat bayi
sehari-hari.
c. Melakukan pemantauan tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan
abnormal.
d. Anjurkan Ibu makan sayur-sayuran hijau, buah-buahan & susu serta banyak minum dan istirahat.
e. Anjurkan Ibu untuk tetap menyusui bayinya, tanpa diselingi makanan
tambahan.
f. Ajarkan Ibu melakukan senam nifas.

Catatan Perkembangan 2 Minggu Post Partum
Tanggal 05-12-2006 pukul 20.00 WIB
S : Ibu mengatakan bayinya sudah menyusu dengan lancar.
Ibu BAK 7x sehari.
Ibu BAB minimal 3 hari sekali.
Ibu mengatakan senang melihat perkembangan bayinya.
O : Keadaan umum Ibu baik.
Tanda-tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg Pols : 80 x/mnt
RR : 24 x/mnt Temp : 370C
Involusi uterus baik.
Kontraksi uterus baik.
Lochea alba.
TFU tidak teraba.
Pengeluaran ASI lancar.
Kandung kemih kosong.
Aktifitas sudah berjalan normal.
A : Diagnosa : Ibu post partum minggu ke 2.
Ds : Lochea alba.
TFU tidak teraba.
Masalah : Untuk sementara tidak ada.
Kebutuhan : Informasi tentang KB.
P : a. Anjurkan Ibu tetap menyusui bayinya tanpa diselingi apapun & melakukan
perawatan bayi sehari-hari pada bayinya.
b. Jelaskan tentang manfaat, jenis-jenis, keuntungan serta kerugian dari macam-macam KB.
c. Anjurkan Ibu mendiskusikan kepada suami Janis KB yang mana yang akan
dipilih untuk menjarangkan kehamilan & focus pada bayi pertama.

Catatan Perkembangan 6 Minggu Post Partum.
Tanggal 10-01-2007 pukul 20.00 WIB
S : Ibu mengatakan senang membantu pertumbuhan dan perkembangan
bayinya.
Ibu mengatakan ingin berKB dengan menggunakan alat kontrasepsi hormonal
yaitu KB suntik.
O : Keadaan umum Ibu baik.
Tanda-tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg Pols : 80 x/mnt
RR 24 x/mnt Temp : 370C
Pengeluaran ASI lancar.
Kandung kemih kosong.
Aktivitas kembali seperti semula.
A : Diagnosa :
Ibu P1 A0 post partum 6 minggu, sudah siap menggunakan alat kontrasepsi
hormonal yaitu KB suntik.
Ds : Pengeluaran pervaginam sudah tidak ada.
Alat kandungan sudah kembali ke bentuk semula seelum hamil
Masalah : Untuk sementara tidak ada.
Kebutuhan : Informasi tentang KB suntik.
Ds : Ibu ingi menggunakan alat kontrasepsi suntik.
P : a. Jelaskan tentang keuntungan dan kerugian KB suntik, serta cara pemberian
dan waktu pemberian.
b. Persiapan ibu, alat, serta bidan dalam pemberian alat kontrasepsi hormonal
yaitu KB suntik.
c. Pemberian kontrasepsi hormonal, KB suntik sesuai dosis
d. Anjurkan Ibu untuk suntik kembali pada waktu yang telah ditentukan.
e. Libatkan keluarga khususnya suami untuk mengingatkan jadwal KB.

DAFTAR PUSTAKA


Prawirohardjo, Sarwono, Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Jakarta, YBP, 2002.

Mochtar Rustam, MPH, Sinopsis Obstetri Jilid 1, Jakarta, EGC, 1998.

Fakultas Kedokteran UNPAD, Obstetri Fisialogi, Bandung, 1983.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates