Minggu, 16 Januari 2011

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS DENGAN BABY BLUES

LANDASAN TEORI
BABY BLUES

A. Pengertian
Baby Blues atau yang juga dikenal sebagai Post Partum Syndrome adalah merupakan salah satu gangguan psikologis ibu masa nifas yang berupa kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu, yakni sekitar 2 hari hingga 2 minggu sejak kelahiran bayi. Dimana terjadi perubahan hormon si ibu, juga kelelahan pasca melahirkan. Ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya. Perubahan perasaan saat hamil sehingga sulit menerima bayinya (Zein, 2004).

B. Etiologi
Penyebab terjadinya Baby Blues antara lain adalah:
1. Perubahan hormon.
2. Stres
3. ASI tidak keluar, sehingga payudara membengkak.
4. Frustasi karena bayi tidak mau tidur, menangis, dan gumoh.
5. Kelelahan pasca melahirkan, dan sakit akibat luka jahitan atau operasi.
6. Suami yang tidak membantu, tidak mau mengerti perasaan istri maupun persoalan lain dengan suami.
7. Problem dengan orang tua atau mertua.
8. Takut kehilangan bayi .
9. Sendirian mengurus bayi, tidak ada yang membantu.
10. Takut untuk memulai hubungan suami-istri (seks),anak akan terganggu.
11. Bayi sakit (kuning, dll).
12. Rasa bosan si ibu.
13. Problem dengan si sulung.
(www.dunia_ibu.org)

C. Tanda dan Gejala
1. Cemas tanpa sebab
2. Menangis tanpa sebab
3. Tampak khawatir mengenai bayi
4. Tidak percaya diri terhadap kemampuan menjadi seorang ibu
5. Merasa kurang menyayangi bayinya
6. Tidak sabar
7. Sensitif
8. Mudah tersinggung
(Zein, 2004)

D. Penatalaksanaan
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menangani ibu dengan Baby Blues, antara lain adalah:
1. Minta bantuan suami keluarga yang lain untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, seperti mengurus rumah sehingga dapat mengurangi pekerjaan ibu, ibu dapat beristirahat dan mengurangi kelelahan.
2. Beritahu suami apa yang sedang ibu rasakan. Minta di dudukan dan pertolongannya, karena dukungan dari suami memang yang paling ampuh, perhatian suami sangat menyenangkan hati dan benar-benar sangat membantu. Minta bantu suami untuk bergantian gendong, memandikan, dan lain-lain.
3. Buang rasa cemas dan kekhawatiran, mencoba untuk belajar tenang dengan cara menarik nafas panjang dan meditasi atau Yoga. Dapat dilakukan sendirian ataupun kelompok dan pada tempat yang tenang, bersih, dan nyaman sehingga pikiran bisa rileks.
4. Tidur ketika bayi tidur. Ini adalah waktu yang efektif untuk tidur, dimana ibu tidak perlu khawatir akan anaknya dan ibu dapat mengetahui jika bayinya terbangun.
5. Berolahraga ringan/ melakukan latihan / senam nifas. Hal tersebut penting mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perut menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung. Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu, seperti:
- Dengan tidur terlentang dan lengan disamping, menarik otot perut selagi menarik nafas, tahan nafas kedalam dan angkat dagu kedada, tahan 1 hitungan sampai 5. rileks dan ulangi 10 kali
- Untuk memperkuat tonus vagina ( latihan kegel)
- Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot, perut dan panggul dan tahan hingga lima hitungan. Kendurkan dan ulangi sebanyak 5 kali
Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.
6. Ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu dan Bounding Attachment
7. Tidak perfeksionis dalam hal mengurus anak
8. Bicarakan rasa cemas dan komunikasi dengan orang yang bisa kita percaya dan masalah ibu, seperti orang terdekat atau tenaga kesehatan (bidan)
9. Bersikap fleksibel
10. Merawat bayi dengan berfikir bahwa kesempatan merawat bayi hanya datang satu kali
11. Cari hiburan dan luangkan waktu untuk diri sendiri
12. Bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru. Bersosialisasi / membaur dengan banyak orang dapat membuat kita jadi lebih rileks dan melupakan sejenak beban / masalah di rumah.
13. Berikan pelayanan KB agar ibu lebih fokus dalam merawat bayinya sebelum kehamilan berikutnya.
(www.dunia_ibu.org)

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS DENGAN BABY BLUES
TERHADAP Ny. “A” DI BPS ANI
TAHUN 2007

A. PENGUMPULAN DATA DASAR
1. Identitas
Nama Ibu : Ny A Nama Suami : Tn. B
Umur : 22 Tahun Umur : 26 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tani
Suku : Jawa Suku : Jawa
Alamat : Jl. Seminung No.3 Metro Pusat Alamat : Jl. Seminung No.3 Metro Pusat

2. Anamnese pada tanggal 20 Agustus 2007
a. Keluhan utama
Ibu Post Partum hari ke-3, mengeluh frustasi karena anak tidak mau tidur, sering migren,merasa lemah, dan lesu.
b. Riwayat persalinan
1) Anak lahir spontan tanggal 17 Agustus 2007, pukul 08.30
2) Jenis kelamin : Laki-laki
3) Berat badan : 3200 gram
4) Panjang badan : 50 cm
5) APGAR Score : 8
6) Jenis persalinan : Spontan Pervaginam
7) Plasenta tempat persalinan : Lahir dengan selaputnya
8) Tempat persalinan : Bidan Ani

9) Lama persalinan dan jumlah perdarahan
Kala Lama Persalinan Pendarahan Keterangan
I 10 jam 50 cc Ketuban pecah spontan warnanya jernih
II 50 menit 100 cc Bayi lahir spontan, tidak ada lilitan tali pusat
III 10 menit 50 cc Plasenta lahir spontan lengkap dengan selaputnya
IV 2 Jam 100 cc Kontraksi uterus baik, tidak ada robekan
Jumlah 13 Jam 300 cc

c. Keadaan psiokologis ibu saat ini
Ibu mengatakan merasa frustasi karena anak sering bangun dan kadang tidak mau tidur, emosi tidak terkontrol.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan didalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menular dan penyakit keturunan
e. Kebiasaan sehari-hari
1) Nutrisi :
Sebelum melahirkan : makan 3 x sehari, tidak ada pantangan dalam makanan,dengan porsi sedang
Sesudah melahirkan : makan 3 kali sehari, tidak ada pantangan dalam makanan, dengan porsi besar
2) Istirahat :
Sebelum melahirkan : tidur siang + 2 jam, tidur malam 7-8 jam
Sesudah melahirkan : tidur siang < 1 jam, tidur malam 5-6 jam dan sering terbangun
3) Eliminasi :
Sebelum melahirkan : BAK 2 x /hari, BAB 1 x/hari
Sesudah melahirkan : BAK 6-8 x/hari, BAB pertama pada hari ketiga
4) Aktifitas :
Sebelum melahirkan : aktifitas sebagai ibu rumah tangga
Sesudah melahirkan : mengurus bayinya dan aktifitas belum banyak sebagai ibu rumah tangga
5) Personal hygiene :
Sebelum melahirkan : mandi 2 x/hari, keramas 2 hari sekali
Sesudah melahirkan : mandi lap 2 x/hari setelah melahirkan belum keramas setelah bersalin

3. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : ibu tampak lelah dan kotor
2) Tanda-tanda vital
TD : 90 / 70 mmHg
PR : 21X / menit
Pols : 80x/menit
Temp : 37oC
b. Pemeriksaan fisik
1) Rambut : Hitam, kotor, berketombe, tidak mudah rontok
2) Muka : Tidak ada oedema
3) Mata : Simetris kanan dan kiri, cojungtiva agak pucat, sklera tidak ikterik, fungsi penglihatan baik
4) Hidung : Fungsi penciuman baik, kebersihan baik, polip tidak ada.
5) Telinga : Fungsi pendengaran baik, bersih, tidak ada pengeluaran serum
6) Mulut dan gigi : Fungsi pengecap baik, kebersihan cukup, gigi lengkap, tidak ada stomatitis, bibir kering
7) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis
8) Dada : Simetris kanan-kiri, pada paru-paru tidak terdengar wheezing dan ronchi, pada jantung tidak terdengar mur-mur
9) Payudara : Simetris kanan-kiri, pembesaran normal, putting susu menonjol, tidak ada benjolan, konsistensi agak keras, ASI sudah keluar.
10) Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik konsistensi keras, terdapat linea nigra, dan tidak terdapat luka bekas operasi.
11) Genitalia : Tidak terdapat luka perineum, tidak ada varises pada vagina, pengeluaran berupa lochea rubra dalam jumlah yang normal, anus tidak haemoroid
12) Ekstremitas :
Atas : Normal tidak ada kelainan, jari-jari lengkap, tidak ada oedema
Bawah : Normal tidak ada kelainan, jari-jari lengkap, tidak ada oedema
13) Punggung : Simetris, tidak ada nyeri ketuk.


B. Interprestasi Data Dasar
1. Diagnosa
Ibu P1A0 post partum hari ke-3 dengan Baby Blues
Dasar : a. Ibu telah melahirkan anak pertama, partus spontan pervaginam pada tanggal 17-8-2007 pukul 08.30 WIB.
b. TFU 2 cm di bawah pusat, kontraksi uterus baik.
c. Pengeluaran pervaginam berupa lochea rubra
d. TD : 90/70 mmHg
e. Ibu mengatakan lemas dan kelelahan serta gelisah
f. Ibu mengatakan migrain
g. Ibu mengatakan frustasi karena anak sering terbangun dan susah tidur
h. Ibu mengatakan sering menangis tanpa sebab

2. Masalah
Gangguan Psikologis
Dasar : a. Ibu tampak cemas, gelisah serta lebih sensitif
b. Ibu mengatakan sering menangis tanpa sebab
Personal hygiene yang kurang
Dasar : a. Rambut ibu tampak kotor, berketombe
Kebutuhan nutrisi dan cairan yang kurang adekuat
Dasar : a. Ibu tampak lemah dan kelelahan
b. Bibir kering
c. Konjungtiva agak pucak

3. Kebutuhan
a. Dukungan Psikologis
Dasar : Ibu tampak cemas, gelisah serta lebih sensitif

b. Pemenuhan Cairan dan Nutrisi
Dasar : 1) Ibu tampak lemah dan kelelahan
2) Bibir kering
3) Konjungtiva agak pucat
c. Konseling menghadapi baby blues
Dasar : Ibu tampak cemas dan gelisah
d. Personal hygiene terutama mencuci rambut
Dasar : 1) Rambut ibu tampak kotor dan berketombe

C. Identitas Diagnosa dan Masalah Potensial
Potensial terjadi depresi post partum
Dasar : 1. Ibu tampak cemas, gelisah serta lebih sensitif.
2. Ibu sering menangis tanpa sebab.

D. Kebutuhan Tindakan Segera dan Kolaborasi.
Kolaborasi dengan psikolog atau tim kesehatan lain jika terjadi gangguan psikologi yang lebih berat.

E. Rencana Manajemen
1. Beri dukung psikologis ibu
a. Jelaskan pada ibu bahwa ibu harus tenang dalam menghadapi masa nifas
b. Anjurkan ibu untuk belajar tenang dengan menarik nafas panjang dan meditasi
c. Ajarkan ibu menarik nafas panjang dan meditasi
d. observasi kemampuan ibu untuk meditasi
e. Libatkan keluarga khususnya suami dalam memberi dukungan psikologis pada ibu
2. Bounding Attachmant
a. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya Bounding Attachmant
b. Ajarkan ibu tentang cara melakukan Bounding Attachmant
c. Anjurkan pada ibu untuk melakukan Bounding Attacmant
d. Observasi kemampuan ibu untuk melakukan Bounding Attachmant
e. Libatkan keluarga khususnya suami dalam membantu ibu untuk melakukan Bounding Attachmant
3. Peran sera ibu dalam merawat bayi
a. Jelaskan pada ibu tentang manfaat perawatan bayi baru lahir
b. Ajarkan ibu tentang cara perawatan bayi baru lahir
c. Anjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan bayi baru lahir
d. Observasi kemampuan ibu dalam melakukan perawatan bayi baru lahir
e. Libatkan anggota keluarga untuk membantu ibu dalam melakukan perawatan bayi baru lahir
4. Pola istirahat yang efektif
a. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya istirahat bagi ibu
b. Ajarkan ibu untuk beristirahat
c. Anjurkan pada ibu untuk istirahat pada saat bayi tidur
d. Libatkan anggota keluarga untuk mengatur pola tidur ibu dengan baik
5. Informasi senam nifas
a. Jelaskan pada ibu tentang manfaat senam nifas
b. Ajarkan ibu tentang teknik melakukan senam nifas
c. Anjurkan pada ibu untuk melakukan senam nifas secara teratur
d. Observasi kemampuan ibu dalam melakukan senam nifas
e. Libatkan keluarga untuk memberi dukungan dalam melakukan senam nifas
6. Informasi tentang nutrisi ibu
a. Jelaskan pada ibu tentang kebutuhan nutrisi
b. Ajarkan ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein dan serat
c. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein dan serat

7. Informasi tentang keadaan / kondisi ibu
a. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
b. Lakukan pemantauan tentang :
1) Keadaan umum, kesadaran, dan TTV
2) Observasi proses involusi uterus dengan periksa TFU, kontraksi uterus, pengeluaran pervaginaan
8. Personal hygiene
a. Jelaskan pada ibu pentingnya kebersihan diri
b. Anjurkan ibu untuk memperhatikan kebersihan diri mulai dari mencuci rambut mandi, kebersihan alat genital, kuku, dsb
c. Libatkan keluarga untuk membantu ibu membersihkan diri jika ibu belum mampu melakukannya sendiri.

F. Implementasi
1. Memberi dukungan Psikologis ibu
a. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu harus tenang menghadapi masa nifas, mencoba menghayati dengan khas dan tulus mendalami peran baru sebagai ibu
b. Menganjurkan ibu untuk menenangkan diri dengan cara menarik nafas panjang dan meditasi disaat bayi sedang tidur
c. Mengajarkan ibu cara menarik nafas panjang melalui hidung dan keluarkan melalui mulut dan lakukan berulang-ulang. Cara melakukan meditasi / yoga dengan posisi duduk sila atau posisi lain ditempat yang tenang saat bayi sedang tidur
d. Mengobservasi kemampuan ibu untuk melakukan meditasi dan menarik nafas panjang
e. Melibatkan keluarga khususnya suami dalam memberikan dukungan psikologis pada ibu beritahu keluarga bahwa ibu butuh dukungan dari mereka, sebisa mungkin hindarkan dari masalah-masalah dalam keluarga yang dapat mengganggu psikologis ibu
2. Bounding Attachmant
a. Menjelaskan pada ibu pentingnya Bounding Attachmant, hal itu dapat menimbukan rasa kasih sayang pada anaknya, rasa tulus, dan ikhlas mengurus bayinya, memiliki rasa puas dalam merawat bayi
b. Ajarkan ibu cara melakukan Bounding Attachmant yaitu dengan cara antara lain saat menyusui, pandang mata bayi dengan kasih sayang, memandikan bayi dengan penuh kelembutan, mendalami perannya sebagai ibu.
c. Menganjurkan ibu untuk melakukan Bounding Attachmant
d. Mengobservasi kemampuan ibu dalam melakukan Bounding Attachmant
1) Apakah saat menyusui dengan tatapan penuh kasih sayang
2) Apakah saat memandikan dengan penuh kelembutan
3) Apakah perannya sebagai ibu sudah benar-benar dihayati dengan tulus
e. melibatkan keluarga terutama suami dalam membantu ibu melakukan bounding attachmant. Suami mendalami perananya sebagai ayah dan membantu ibu untuk lebih fokus memberikan kasih sayang kepada bayinya.
3. Peran serta ibu dalam merawat bayinya
a. Menjelaskan pada ibu tentang manfaat perawatan bayi baru lahir yaitu akan tumbuh rasa keibuan, mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bayinya, mengenali ciri fisik dan psikis bayi
b. Mengajarkan ibu melakukan perawatan bayi baru lahir yaitu menjaga kebersihan tubuh dengan memandikannya pada setiap bagian tubuhnya dan tidak boleh terlalu lama, membedong bayi setelah dimandikan untuk mencegah hipotermi dan memperbaiki postur tubuh.
c. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan bayi baru lahir secara mandiri, tidak dirawat orang lain, karena akan lebih terpercaya jika ibu sendiri yang melakukan.
d. Mengobservasi kemampuan ibu untuk melakukan perawatan bayi
e. Melibatkan keluarga terutama suami dalam membantu ibu untuk lebih fokus untuk melakukan perawatan bayi baru lahir yaitu dengan menggantikan pekerjaan sehari-hari ibu sebagai IRT
4. Pola istirahat yang efektif
a. Menjelaskan pada ibu bahwa istirahat itu penting untuk mengurangi kelelahan
b. Mengajarkan pada ibu cara yang efektif adalah istirahat disaat bayi sedang tidur dan mengurangi aktifitas sehari-hari
c. Menganjurkan ibu untuk tidur saat bayi tidur
d. Melibatkan keluarga untuk membantu ibu untuk meluangkan waktu untuk istirahat

5. Informasi senam nifas
a. Menjelaskan pada ibu manfaat yang diperoleh dari senam nifas yaitu dapat menenangkan diri, memperlancar ASI, dan memungkinkan ibu untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar sesama ibu nifas
b. Mengajarkan ibu teknik melakukan senam nifas yaitu dengan cara kita melakukan gerakan yang dilakukan oleh ibu
c. Menganjurkan ibu untuk melakukan senam nifas secara teratur, minimal 1x seminggu
d. Mengobservasi kemampuan ibu untuk melakukan senam nifas:
- Apakah ibu bisa melakukan gerakan dengan benar?
- Apakah ibu takut / berani melakukan setiap gerakan?
e. Melibatkan keluarga untuk memberikan dukungan pada ibu untuk melakukan senam nifas. Misal dengan mengantarkan ibu di tempat senam, menunggu hingga selesai, mengingatkan jadwal senam
6. Informasi tentang nutrisi
a. Menjelaskan pada ibu bahwa nutrisi ibu nifas harus lebih baik dan lebih banyak dibanding dengan saat hamil karena untuk menyusui dibutuhkan nutrisi yang lebih banyak
b. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein dan serat seperti: lauk pauk, sayuran hijau, buah-buahan segar, dll.
c. Melibatkan keluarga memberikan dukungan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein dan serat.
7. Informasi tentang kesehatan saat ini
a. Menjelaskan pada ibu saat ini ibu mengalami gangguan psikologis yang ringan yaitu baby blues. Hal ini wajar bagi ibu-ibu baru yang belum punya pengalaman dalam merawat bayi jika tidak segera diatasi maka akan terjadi gangguan psikologis yang lebih berat. Hal ini dapat diatasi dengan komunikasi dan perencanaan yang telah dibuat diatas.
b. Melakukan pemantauan tentang :
1) Keadaan umum, kesadaran, dan tanda-tanda vital
2) Mengobservasi proses involusi uterus dengan memeriksa TFU, kontraksi uterus pengeluaran pervaginam.
8. Personal hygiene
a. Menjelaskan pada ibu pentingnya kebersihan diri, yang dapat membuat pikiran menjadi lebih fresh dan tenang
b. Menganjurkan ibu untuk mencuci rambutnya minimal 2 x sehari, mandi minimal 2 x sehari, membersihkan alat genital setelah BAK dan BAB, memotong kuku dan menjaga kebersihannya.
c. Melibatkan keluarga untuk membantu ibu membersihkan dirinya jika ibu belum mampu melakukannya sendiri.
G. Evaluasi
1. Ibu mengerti bahwa ia harus tenang menghadapi masa nifas dan mencoba menarik nafas panjang dan meditasi.
2. Ibu mengerti mengerti tentang bounding attachment dan akan coba menyusui dengan penuh kasih sayang dan mendalami perasaannya sebagai ibu
3. Ibu mengerti tentang cara-cara merawat bayi dan menyetujui untuk merawat bayi sendiri tidak menyuruh orang lain
4. Ibu mengerti bahwa kelelahannya disebabkan oleh kurangnya istirahat, sehingga ibu menyetujui untuk istirahat ketika bayi tidur
5. Ibu mengerti tentang manfaat senam nifas serta tertarik untuk melakukan senam nifas
6. Ibu mengerti bahwa nutrisinya harus ditambah untuk proses menyusui dan menyetujui untuk memperbanyak lauk pauk, sayuran hijau, dan buah-buahan segar
7. Ibu mengerti bahwa ibu sedang mengalami baby blues dan tidak panik dalam kondisi serta bersedia untuk mengatasinya
8. Pemantauan : 1) Keadaan umum : mulai membaik
2) Kesadaran : compos mentis
3) TD : 90 / 70 mmHg
4) RR : 20 x/menit
5) Pols : 88 x/menit
6) Suhu : 37oC
9. Observasi proses involusi uterus :
1) TFU : 2 cm dibawah pusat
1) Kontraksi uterus : baik
2) Pengeluaran pervaginam : lochea rubra
10. Keluarga mengerti terutama suami bahwa ibu butuh dukungan psikologis, perhatian yang lebih dan khusus, tentang kondisi ibu saat ini, serta bersedia untuk mendukung ibu untuk melakukan senam nifas

CATATAN PERKEMBANGAN
Catatan Perkembangan 6 hari post partum
Tanggal 23 Agustus 2007, pukul 10.00WIB
S : 1. Ibu mengatakan frustasi mulai berkurang dengan sering melakukan meditasi
2. Ibu mengatakan mengatakan tidak migrain lagi
3. Ibu mengatakan masih sering kelelahan karena suami jarang membantu pekerjaan rumah tangga sehingga ibu sering melakukannya sendiri
4. Ibu mengatakan menyusui bayinya dengan lancar
5. Ibu mengatakan BAK 6-8 x/hari dan BAB 1x/hari
O : 1. Keadaan umum baik
2. Pemerisaan TTV:
TD : 110/70 mmHg Pols : 80x/menit
RR : 20x/menit Suhu : 37oC
4. Proses involusi uterus
a. TFU 3 jari di atas simpisis
b. Kontraksi baik
c. Pengeluaran pervaginam : lochea sangoelenta
5. ASI sudah keluar
6. Ibu tampak lelah
7. Ibu tampak sudah mau menyusui bayinya dan merawatnya dengan kasih sayang
A : 1. Diagnosa
Ibu P1 Ao post partum hari ke-6 dengan Baby Blues
Dasar :
Ds : Ibu mengatakan frustasi karena bayi tidak mau tidur sudah mulai berkurang dan masih mengeluh lelah karena suami tidak membantu pekerjaan rumah tangga
Do : a. TFU 3 jari di atas sympisis
b. Ibu tampak lelah
2. Masalah
Gangguan rasa nyaman berupa lelah
Dasar : ibu tampak lelah
3. Kebutuhan
a. Pemenuhan kebutuhan cairan
b. Konseling ulang mengatasi baby blues

P : 1. Observasi keadaan umum dan TTV serta proses involusi uterus
2. Ajarkan ibu perawatan bayi sehari-hari
3. Anjurkan ibu makan dan minum yang cukup serta bergizi seperti sayur-sayuran hijau, buah-buahan dan susu
4. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya tanpa diselingi makanan tambahan apa pun.
5. Libatkan keluarga khususnya suami untuk membantu ibu melakukan pekerjaan rumah tangga
6. Anjurkan ibu tetap melakukan meditasi, senam nifas, istirahat yang cukup.

Catatan Perkembangan 2 minggu post partum
Tanggal 7 September 2007, pukul 15.00WIB
S : 1. Ibu mengatakan sudah tidak frustasi karena bayinya dan sudah menikmati perannya sebagai ibu
2. Ibu mengatakan mengatakan suami sudah mau membantu pekerjaan rumah tangga sehingga ibu tidak terlalu lelah
3. Ibu mengatakan masih menyusui bayinya dengan lancar
4. Ibu mengatakan BAK 6x/hari dan BAB 1x/hari


O : 1. Keadaan umum ibu baik
2. Pemeriksaan TTV:
TD : 110/70 mmHg Pols : 80 x/menit
RR : 20x/menit Suhu : 36,8oC
3. Proses involusi uterus
a. TFU sudah tidak teraba lagi
b. Pengeluaran pervaginam : lochea alba
4. ASI keluar dengan lancar

A : 1. Diagnosa
Ibu P1 Ao post partum 2 minggu
Dasar : - TFU sudah tidak teraba lagi
- Pengeluaran pervaginam lochea alba
2. Masalah
Untuk sementara tidak ada
3. Kebutuhan
Informasi tentang KB

P : 1. Observasi keadaan umum, TTV dan involusi uterus
2. Anjurkan ibu tetap menyusui bayinya tanpa diselingi apapun dan melakukan perawatan sehari-hari pada bayinya
3. Jelaskan tentang manfaat, jenis-jenis keuntungan dan kerugian dari macam-macam KB
4. Anjurkan ibu untuk mendiskusikan pada suami jenis KB yang mana yang akan dipilih untuk menjarangkan kehamilan dan fokus pada bayi pertamanya


Catatan Perkembangan 6 minggu post partum
Tanggal 5 Oktober 2007, pukul 11.00WIB
S : 1. Ibu mengatakan senang memantau perkembangan dan pertumbuhan bayinya
2. Ibu mengatakan ingin ber KB dengan menggunakan alat kontrasepsi hormonal yaitu KB suntik

O : 1. Keadaan umum ibu baik
2. Pemeriksaan TTV:
TD : 110/70 mmHg Pols : 80 x/menit
RR : 20 x/menit Suhu : 37oC

A : 1. Diagnosa
Ibu P1 Ao post partum 6 minggu sudah siap menggunakan alat kontrasepsi hormonal yaitu KB suntik
Dasar :
Ds : Ibu mengatakan ingin menjarangkan kehamilan
Do : - Pengeluaran pervaginam sudah tidak ada
- Alat kandungan telah kembali ke bentuk semula sebelum hamil
2. Masalah
Untuk sementara tidak ada
3. Kebutuhan
Informasi tentang KB suntik
Dasar :
Ibu ingin menggunakan alat kontrasepsi berupa KB suntik

P : 1. Jelaskan tentang keuntungan dan kerugian KB suntik, serta cara pemberian dan waktu pemberian
2. Persiapkan ibu, alat, serta bidan dalam pemberian alat kontrasepsi hormonal yaitu KB suntik
3. Pemberian alat kontrasepsi hormonal KB suntik sesuai dosis
4. Anjurkan ibu untuk suntik kembali pada waktu yang ditentukan
5. Libatkan keluarga khususnya suami untuk mengingatkan jadwal KB

DAFTAR PUSTAKA



Zein, Asmar Yetti, 2004, Psikologi Ibu dan Anak, Yogyakarta; Tarmajaya

www.dunia_ibu.org/html/baby_blues.html.

1 komentar:

blibio mengatakan...

saya kopas datanya ya mba untuk tugas, terimakasih

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates