Ada tujuh ciri utama yang dimiliki oleh
teori sosial kritis. Dengan demikian kajian-kajian sosial yang berparadigma
kritis pun harus memenuhi syarat tersebut.
1. Teori sosial kritis
berlawanan dengan positivisme. Dia beranggapan bahwa pengetahuan bukan
semata-mata refleksi atas dunia statis “di luar sana”. Namun, ia adalah
konstruksi aktif oleh ilmuwan dan teori yang membuat asumsi tertentu tentang
dunia yang mereka pelajari sehingga tidak sepenuhnya bebas nilai. Lebih jauh,
teori sosial kritis berlawanan dengan pandangan positivis yang menyatakan bahwa
sains harus menjelaskan hukum alam masyarakat. Sebaliknya, teori sosial kritis
percaya bahwa masyarakat ditandai oleh historisitas (terus mengalami
perubahan).
2. Teori sosial kritis membedakan
masa lalu dan masa kini, yang secara umum ditandai oleh dominasi, eksploitasi,
dan penindasan. Suatu masa depan akan meluruhkan fenomena ini. Dia
menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan dengan berpandangan bahwa
potensi masa depan lebih baik telah ada di masa lalu dan masa kini. Dalam hal
ini, teori sosial kritis mendorong kemungkinan kemajuan. Masyarakat masa depan
ini diciptakan dengan aksi sosial kritis bersifat politis yang dilakukan secara
intensif. Peran teori sosial kritis bersifat politis karena dia beradaptasi
dalam mendorong perubahan sosial. Namun dia juga bukan semata-mata, atau secara
mekanis bersifat agitatis. Terserah masyarakat dalam menilai dan menawarkan
pandangan serta analisisnya untuk masyarakat sendiri dan kelompok yang terlibat
dalam pergerakan sosial.
3. Teori sosial kritis
berpandangan bahwa dominasi bersifat struktural. Yakni, kehidupan masyarakat
sehari-hari dipengaruhi oleh institusi sosial yang besar seperti politik,
ekonomi, budaya, wacana, jender, dan ras. Teori sosial kritis mengungkap
struktur ini untuk membantu masyarakat dalam memahami akar global dan
penindasan yang mereka alami.
4. Pada level ini, teori
sosial kritis berkeyakinan bahwa struktur dominasi direproduksi melalui
kesadaran palsu manusia, dilanggengkan oleh ideologi (Marx), reifikasi (George
Lucas), Hegemoni (Antonia Gramsci), pemikiran satu dimensi (Mascuse), dan
metafisika kebenaran (Derrida). Kini kesadaran palsu dipelihara oleh ilmu
sosial positivis seperti ekonomi dan sosiologi yang menggambarkan masyarakat
sebagai entitas yang dikendalikan oleh hukum kaku. Akibatnya orang diajak untuk
berpikir bahwa satu-satunya perilaku yang beralasan berkaitan dengan
penyesuaian pada pola-pola keajegan ini. Teori sosial kritis mematahkan
kesadaran palsu denan meyakini adanya kuasa manusia, baik secara pribadai
maupun secara kolektif untuk mengubah masyarakat.
5. Teori sosial kritis
berkeyakinan bahwa perubahan sosial dimulai dimulai dari rumah, pada
kehidupan sehari-hari manusia, misalnya seksualitas, peran keluarga, dan
tempat kerja. Dalam hal ini teori kritis menghindari determinisme dan
mendunkung voluntarisme.
6. Mengikuti pemikiran Marx,
teori sosial kritis menggambarkan hubungan antara struktur dan manusia secara
dialektis. Meskipun struktur dapat membantu manusia mengubah kondisi sosialnya,
Teori sosial kritis membangun jembatan dialektis dengan menolak determinisme
ekonomi.
7. Dengan mengaitkan kehidupan
sehari-hari, masyarakat dengan struktur sosial skala besar, teori sosial kritis
berlawanan dengan pernyataan bahwa kemajuan akhir terletak pada ujung jalan
panjang yang hanya dilewati dengan mengorbankan kebebasan dan hidup manusia.
Dengan terfokus pada hubungan dialektis antara kehidupan sehari-hari dengan
struktur, teori sosial kritis berkeyakinan bahwa manusia bertanggung jawab
sepenuhnya atas kebebasan mereka sendiri serta mencegah mereka agar tidak
menindas sesamanya atas nama masa depan kebebasan jangka panjang. Teori sosial
kritis menolak paradigmatisme revolusioner, dengan menyatakan bahwa diktator
proletar atau kelompok garis depan elitis lainnya akan dengan cepat menjadi
diktator atas kaum proletas. Kebebasan tidak dapat diraih melalui pengorbanan
“pragmatis” kebebasan dan kehidupan.
2 komentar:
Artikeln yg nih OK bgt gan...bisa di copas ga? thx
mantaps gan...trus gue harus Gue bilang WaW gitu...
Posting Komentar