Minggu, 06 Februari 2011

ASUHAN KEBIDANAN DENGAN PARTUS PRIMITUA


LANDASAN TEORI

A.    Definisi
Partus adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ). ( I Gde Manuaba )
Primigravida tua adalah usia lebi dari 35 tahun pada kehamilan pertama. ( Askeb pada primigravida tua )
Persalinan primi tua adalah proses persalinan  yang pertama kali dialami oleh wanita yang berusia lebih dari 35 tahun.
Primi tua ialah seorang yang pertama kali hamil pada usia 35 tahun/lebih, ada kemungkinan persalinan berlangsung lebih panjang disebabkan cerviks yang kaku atau inertia uteri (kelemahan his) (Obstetri Fisiologi, UNPAD).
Persalinan diusia ini mempunyai resiko karena :
  1. Insiden kelainan fetus pada bayi meningkat.
  2. Infertilitas yang lampau sering dan waktu yang tersedia untuk kehamilan yang akan datang terbatas.
(Askeb pada primigravida tua)
  1. Kecenderungan untuk melahirkan secara secsio caesaria
  2. Masalah-masalah  dengan Diabetus Mellitus dan Hipertensi.
  3. Persalinan yang lebih sulit dan lama. (kehamilan diatas 30 tahun)
Penyulit lain pada primitua adalah hipertensi, myoma uteri, dan ischemia rahim yang dapat menyebabkan hypoksia janin (Obstetri Fisiologi, UNPAD)
Persalinan bagi wanita yang berusia 30 – 40 tahun akan lebih lama dibandingkan dengan wanita yang berusia di bawah 30 tahun. Karena serviks pada wanita yang berusia 30-40 tahun tidak berdilatasi secara mudah seperti pada wanita yang berusia di bawah 30 tahun. Kontraksi rahim tidak secepat yang terjadi pada wanita yang berusia di bawah 30 tahun dan perdarahan post partum pada wanita yang berusia diatas 30 tahun mungkin berlangsung lebih lama dan lebih banyak. (kehamilan di atas 30 tahun)
Wanita yang berusia diatas 30 tahun mungkin juga akan mengalami kesulitan untuk hamil. Kalaupun hamil wanita usia ini mempunyai kesempatan 5% untuk melahirkan bayi dengan kelainan kromosom. (kehamilan di atas 30 tahun)


ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN PRIMIGRAVIDATUA
TERHADAP Ny. S DI BPS KASIH MULYA

KALA I
I.       Pengumpulan Data Dasar
Pada Tanggal 29 November 2007 Pukul 07.30 WIB
A.    Data Subyektif
1.      Identitas
Nama Istri     : Ny. Sena
Umur             : 37 tahun
Suku              : Jawa
Agama           : Islam
Pendidikan    : SMA
Pekerjaan       : IRT
Alamat           : Jln. Maneola No. 3
                        Sukadana Lam-Tim
Nama Suami    : Tn. Karya
Umur               : 39 tahun
Suku                : Lampung
Agama             : Islam
Pendidikan      : SMA
Pekerjaan         : Wiraswasta
Alamat             : Jln. Maneola No. 3
                        Sukadana Lam-Tim

2.  Anamnesa
a.       Keluhan utama
Ibu mengatakan  hamil anak pertama, usia kehamilan 9 bulan, ibu mengeluh nyeri di bagian pinggang menjalar sampai ke perut bagian bawah, perut terasa mulas sejak tadi malam. Keluar lendir bercampur darah pada pukul 05.00 WIB. BAK terlalu sering.
b.      Tanda-tanda persalinan
Ibu datang pada tanggal 29 November 2007 pukul 07.30 WIB. His ada dengan frekuensi 2 x dalam 10 menit lamanya 25 detik.

c.       Pengeluaran pervaginam
Ibu mengeluarkan lendir bercampur darah pada pukul 05.00 WIB, tidak ada air ketuban.
d.      Masalah khusus
Ibu tidak merasakan kelainan pada kehamilannya, keadaan ibu baik.
e.       Riwayat kehamilan
GPA          :   G1P0A0
HPHT        :   22 Februari 2007
TP              :   29 November 2007
ANC         :   Dilakukan teratur setiap bulan di BPS Kasih Mulya, selama hamil ibu tidak mengalami keluhan yang berarti.
f.       Riwayat immunisasi
TT1 : pada usia kehamilan 20 minggu di BPS Kasih Mulya
TT2 : pada usia kehamilan 24 minggu di BPS Kasih Mulya
g.      Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir
Ibu mengatakan sebelum mulas merasakan gerakan janin sangat kuat, pada saat kontraksi gerakan janin sedikit berkurang.
h.      BAB dan BAK
Ibu telah BAB 1 x pada pukul 05.00 WIB dan BAK terakhir pukul 07.00 WIB.
i.        Makan dan minum terakhir
Ibu terakhir makan pada pukul 07.15 WIB dengan porsi sedang, setelah his timbul ibu banyak minum air putih.
j.        Tidur dan istirahat
Setiap hari ibu tidur 7-8 jam perhari, setelah adanya his ibu tidak dapat tidur.
k.      Psikologis
Ibu sangat mengharapkan kelahiran anak pertamanya dalam kondisi sehat dan spontan, ibu sedikit cemas.
B.     Data Objektif
1.      Pemeriksaan Umum
Keadaan ibu : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg
Pols : 85 x/mnt
RR : 21 x/mnt
Suhu : 36,50C
2.      Pemeriksaan Fisik
a.       Inspeksi
1)      Rambut               : Hitam, bersih tidak ada ketombe, tidak mudah rontok.
2)      Wajah                  : Simetris, tidak ada oedem, ada cloasma gravidarum.
3)      Mata                    : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterik, fungsi penglihatan baik, reflek pupil baik.
4)      Hidung                : Simetris, keadaan bersih, tidak ada polip, fungsi penciuman baik.
5)      Gigi dan mulut    : Keadaan bersih, ada caries gigi, tidak ada gigi berlubang, lidah bersih, tidak ada stomatitis.
6)      Telinga                : Simetris kiri dan kanan, keadaan bersih, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik.
7)      Leher                   : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tyroid.
8)      Dada                   : Bentuk simetris, pergerakan nafas teratur.
9)      Mamae                : Terjadi hiperpigmentasi pada daerah areola, simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan yang abnormal, puting susu menonjol, kolostrum sudah keluar sedikit.
10)  Abdomen            : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada strie gravidarum, pembesaran sesuai usia kehamilan.
11)  Ekstermitas :
Atas                     : Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema, tidak ada cacat, jumlah jari tanagan lengkap, pergerakan baik.
Bawah                 : Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema, tidak ada cacat, jumlah jari kaki lengkap, pergerakan baik.
12)  Genetalia             : Tidak ada oedema dan varises pada vulva dan vagina, perineum kaku, pengeluaran lendir saat adanya his.
13)  Rectum                : Tidak ada hemmoroid dan varises.

b.      Palpasi
Leopold I                  : TFU pertengahan pusat-Px, pada fundus teraba bagian yang lunak, kurang bundar dan kurang melenting yang berarti bokong.
Leopold II                 : Pada bagian kiri teraba keras, ada tahanan seperti papan yang berarti punggung, pada bagian kanan teraba bagian-bagian kecil yang berarti ekstermitas.
Leopold III               : Pada bagian bawah teraba bulat, keras dan melenting yang berarti kepala.
Leopold IV               : Bagian terendah sudah masuk PAP 3/5 hodge II
TFU Mc. Donald      : 32 cm
TBJ                            : (32 – 11) x 155 = 3255 gram
Kandung kemih        : Kosong
Kontraksi uterus        : 2 x setiap 10 menit lamanya 25 detik.

c.       Auskultasi
Dada                         : Paru-paru tidak terdengar wheezing dan ronchi, jantung tidak ada mur-mur.
DJJ                            : Terdengar kuat dan teratur dibagian kiri badah pusat dengan frekuensi 140 x/mnt

d.      Perkusi
Reflek patella positif (+)

3.      Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan pada pukul 07.30 WIB, dengan hasil :
a.       Pembukaan 3 cm, penurunan kepala 3/5
b.      Pengeluaran pervaginam berupa lendir bercampur darah.
c.       Dinding vagina normal, tidak ada kelainan.
d.      Perineum kaku, ketuban utuh, portio tipis dan lunak
e.       Ketuban utuh
f.       Anus tidak ada hemoroid


Pengawasan Kala I
Fase laten
Tgl
Waktu
Pem.  serviks
Kondisi Ibu
Kondisi Janin
TD
Pols
RR
Temp
Obat/cairan yang diberikan
Urine
Kontraksi uterus/his
DJJ
Penurunan
Ketuban/
penysupan
29-07-07
07.30
3 cm
120/70
83
20
36,8

100
Kekuatan sedang, lama 20-30 dlm 10 mnt
140
(+)
3/5
+/0

08.00


82
23



Kekuatan sedang, lama 20-30 dlm 10 mnt
140
(+)



08.30


83
21



Kekuatan sedang, lama 20-30 dlm 10 mnt
138
(+)



09.00


80
20



Kekuatan sedang, lama 20-30 dlm 10 mnt
140
(+)



09.30


82
22



Kekuatan sedang, lama 20-40 dlm 10 mnt
139
(+)



10.00


80
20



Kekuatan sedang, lama 20-40 dlm 10 mnt
139
(+)



10.30


81
20



Kekuatan sedang, lama 20-40 dlm 10 mnt
142
(+)



11.00


80
23



Kekuatan sedang, lama 20-40 dlm 10 mnt
142
(+)



11.30
7 cm
120/80
84
23
37

100
Kekuatan sedang, lama 40 dlm 10 mnt
144
(+)
3/5
+/0

Fase aktif
Partograf terlampir
II.    Interpretasi Data Dasar
1.      Diagnosa
Ibu G1P0A0 hamil 40 minggu, janin tunggal hidup intra uterin, letak memanjang, posisi PUKI, presentasi kepala, inpartu kala I fase aktif, dilatasi maksimal.
Dasar :
a.       Ibu mengatakan hamil anak pertama dengan usia kehamilan 9 bulan.
b.      HPT : 22 Februari 207
c.       TP : 29 November 2007
d.      Ibu mengatakan perutnya mulas, nyeri pinggang menjalar ke perut bagian bawah.
e.       Pada pemeriksaan Leopold diperoleh hasil :
Leopold I      : TFU pertengahan Px-pusat, fundus teraba bokong.
Leopold II     : PUKI
Leopold III   : Bagian terendah teraba kepala
Leopold IV   : Kepala sudah masuk PAP.
f.       DJJ (+)
g.      His ada
h.      Pengeluaran pervaginam : lendir bercampur darah
i.        Pemantauan kala I dan periksa dalam.

2.      Masalah
a.       Gangguan rasa nyaman : nyeri pinggang
b.      Potensial terjadi partus lama
Dasar :
a.       Ibu mengatakan perutnya mulas, nyeri pinggang menjalar ke perut bagian bawah.
b.      Ibu primigravida tua

3.      Kebutuhan
a.       Persiapan fisik dan mental untuk menghadapi persalinan.
b.      Dukungan psikologis
c.       Penyuluhan cara mengedan yang baik dan efektif
d.      Penyuluhan teknik relaksasi dan pengurangan rasa nyeri.
e.       Informasi tentang kemajuan persalinan.
f.       Pertolongan persalinan
g.      Mengatur posisi yang nyaman bagi ibu.
h.      Anjurkan ibu untuk BAB dan BAK
i.        Pemenuhan cairan dan nutrisi
j.        Pemantauan kala I dengan partograf

III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Potensial terjadi partus lama
Dasar :
Ibu mengatakan hamil anak pertama di usia 37 tahun, inpartu kala I

IV. Identifikasi Kebutuhan Tindakan dan Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter bila ada komplikasi pada kala I dan proses persalinan.

V.    Rencana Manajemen
1.      Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
a.       Jelaskan pada ibu kondisinya saat ini.
b.      Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis
c.       Observasi kala I menggunakan partograf dan kolaborasi bila ada keluhan.
d.      Siapkan ruangan bersalin, alat, kebutuhan fisik dan psikologis ibu, serta persiapan bidan.
2.      Penyuluhan cara mengedan efektif
a.       Jelaskan manfaat mengedan efektif
b.      Ajarkan ibu untuk mengedan efektif
c.       Anjurkan ibu untuk megedan efektif
d.      Observasi cara mengejan ibu
e.       Libatkan keluarga dalam mendukung ibu untuk mengedan efektif.
3.      Penyuluhan mengatasi masalah nyeri
a.       Jelaskan penyebab nyeri
b.      Ajarkan cara mengatasi nyeri
c.       Anjurkan ibu mengatasi nyeri dengan posisi yang nyaman.
d.      Observasi cara ibu mengatasi rasa nyeri.
e.       Libatkan keluarga dalam mendukung ibu mengatasi rasa nyeri.
4.      Atur posisi ibu senyaman mungkin
a.       Jelaskan posisi yang nyaman bagi ibu
b.      Anjurkan posisi yang nyaman bagi ibu
c.       Libatkan suami atau keluarga dalam mengatur posisi yang nyaman bagi ibu

VI. Implementasi Langsung
1.      a. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini, ibu telah memasuki kala I persalinan, bahwa saat ini ketuban belum pecah, ibu tidak boleh mengedan, anjurkan ibu untuk menarik nafas panjang bila perutnya terasa sakit, ibu boleh mencari posisi yang nyaman, ibu boleh minum dan BAK ke kamar mandi.
b. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis
c. Melakukan observasi kala I menggunakan partograf mengenai DJJ,         penurunan kepala pembukaan serviks, frekuensi his dan tanda vital
d. Persipaan persalinan
    1) Ruangan bersalin yang bersih dan nyaman  
    2) Menyiapkan alat persalinan
        a) Partus set
        b) Radian warmer
        c) Heating set
    3) Menyiapkan alat resusitasi bila terjadi asfiksia pada bayi.
    4) Menyiapkan alat pelindung diri penolong
        a) Scort
        b) Masker
        c) Mitela
        d) Kaca mata
        e) Handscoen
        f) Sepatu boot
    5) Menyiapkan alat penanganan syok dan perdarahan
    6) Memantau kemajuan persalinan dengan partograf
    7) Periksa dalam setiap 4 jam atau jika ada indikasi inpartu.
    8) Memenuhi kebutuhan fisik ibu
        a) Makan dan minum
        b) BAB dan BAK
    9) Memenuhi kebutuhan psikologis ibu dengan memberikan dukungan        persalinan   
2.      Melakukan penyuluhan cara mengedan efektif
a.       Menjelaskan manfaat mengedan efektif pada ibu, apabila ibu megedan dengan baik dapat membantu mempercepat penurunan kepala dan pengeluaran bayi.
b.      Mengajarkan ibu cara mengedan efektif, mengedan dilakukan pada saat his dan telah memasuki kala II persalinan (pembukaan lengkap, sehingga diafragma berfungsi lebih baik, badan ibu dilengkungkan dengan dagu di dada, kaki di tarik kearah badan sehingga lingkungan badan dapat membantu mendorong janin.
c.       Mengobservasi cara mengedan ibu.
d.      Melibatkan keluarga dalam memberi semangat bahwa ibu bisa mengedan efektif.
3.      Melakukan penyuluhan cara mengatasi nyeri :
a.       Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri. Nyeri diakibatkan oleh karena adanya kontraksi pada dinding rahim yang akan membantu mendorong janin untuk turun.
b.      Mengajarkan cara mengatasi nyeri, dengan menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan bila masih bisa, kemudian menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi miring kiri, agar pembukaan serviks lebih cepat.
c.       Observasi ibu dalam mengatasi nyeri
d.      Libatkan keluarga untuk memberi semangat kepada ibu untuk mengatasi nyeri dan membantu mengalihkan rasa nyeri dengan mengusap pinggang ibu dan mengajak ibu berbicara.

VII.  Evaluasi
1.      Ibu mengerti dengan kondisinya saat ni
2.      Hasil pengawasan kala I
a.       DJJ                            : 140 x/mnt
b.      Penurunan kepala      : 3/5
c.       RR                             : 20 x/mnt
d.      Temp                         : 36,80C
e.       TD                             : 120/70 mmHg
f.       Frekuensi His            : 3 x dalam 10 menit, kekuatan sedang, teratur
g.      Pembukaan serviks    : 3 cm
3.      Ruang dan alat persalinan sudah siap
4.      Ibu mengatakan perutnya semakin mulas dan merasa ingin BAB

KALA II Pukul 14.00 WIB

S          :   Ibu mengatakan perut semakin mulas, rasa ingin mengedan, ibu merasakan seperti ingin BAB

O         :   Dilakukan periksa dalam dengan hasil :
                1. Dinding vagina tidak terdapat kelainan, pengeluaran bloodslym.
                2. Konsistensi portio tidak teraba, perineum kaku, vulva membuka
                3. Pembukaan serviks 10 cm, ketuban utuh  
                4. Presentasi : kepala, penurunan kepala 0/5
                5. DJJ : 144 x/mnt
                6. Keadaan umum ibu lemah, kesadaran composmentis
                    a. TD       : 120/80 mmHg
                    b. Pols     : 85 x/mnt
                    c. RR       : 20 x/mnt
                    d. Temp   : 370C

A         :   1. Diagnosa
                    Ibu G1P0A0 hamil 40 minggu janin tunggal hidup intrauterine, letak memanjang, posisi PUKI, presentasi kepala, inpartu kala II
                    Dasar :
a.       Ibu seperti ingin BAB
b.      Kontraksi uterus 5 x dalam 10 menit, lamanya 40 detik
c.       Pembukaan lengkap (10 cm)
d.      Portio tidak teraba, ketuban utuh, perineum menojol .
e.       DJJ : 144 x/mnt
                2. Masalah
a.       Potensial terjadi partus lama
b.      Ibu cemas menghadapi persalinan
c.       Potensial terjadi laserasi jalan lahir
d.      Potensial terjadi asfiksia pada janin
Dasar :
a.       Ibu hamil anak pertama di usia 37 tahun (primitua)
b.      Ibu memasuki kala II persalinan.
c.       Pada pemeriksaan selaput perineum kaku
d.      Terjadinya partus lama
                3. Kebutuhan
a.       Dukungan psikologis dari suami atau keluarga
b.      Perbaiki keadaan umum ibu
c.       Penuhi kebutuhan cairan dan nutrisi ibu
d.      Atur posisi yang nyaman bagi ibu.
e.       Pantau DJJ
f.       Menjaga kandung kemih tetap kosong
g.      Pertolongan proses persalinan
h.      Bimbingan proses meneran yang efektif
P          :   1.   Jelaskan pada ibu, saat ini sudah memasuki fase persalinan akan tetapi ada sedikit penyulit.
                2.   Lakukan pengawasan kala II persalinan menggunakan partograf, pantau keadaan umum ibu, pantau DJJ setelah kontraksi, pantau tanda-tanda vital.
                3.   Observasi kontraksi uterus
                4.   Libatkan suami atau keluarga dalam memberikan motivasi dan dukungan pada ibu.
                5.   Menolong kelahiran bayi
                6.   Menolong pengeluaran kepala, bahu, badan bayi
                7.   Mengelap wajah bayi segera setelah bayi lahir
      Bayi lahir spontan pada pukul 14.05 WIB, jenis kelamin laki-laki,          BB : 3200 gram, PB : 46 cm, anus ada : tidak ada cacat, Apgar Score menit pertama 5, bayi tidak menangis spontan
                8.   Menelusuri leher bayi untuk mengetahui ada tidaknya lilitan tali pusat  
9.   Potong tali pusat dan mengikatnya

10. Lakukan penanganan bayi asfiksia
a.       Jaga bayi tetap hangat
1)      Letakkan bayi diatas kain  yang ada di atas perut ibu atau dekat perenium
2)      Selimuti bayi dengan kain tersebut, potong tali pusat
3)      Pindahkan bayi ke atas kain ke tempat resusitasi
b.      Atur posisi bayi
Baringkan bayi terlentang dengan kepala dekat penolong ganjal bahu agar kepala sedikit ekstensi
c.       Isap lendir
Gunakan alat penghisap lendir De Lee atau bola karet
1)      Isap lendir didalam mulut, kemudian baru isap lendir di bagian hidung
2)      Isap lendir sambil menarik keluar penghisap, jari gan memasukkan ujung penghisap terlalu dalam (lebih dari 5 cm ke dalam mulut atau lebih dari 3 cm kedalam hidung) karena dapat menyebabkan denyut jari tung bayi  melambat  atau henti nafas
d.      Keringkan dan rangsang taktil
1)      Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya dengan sedikit tekanan
2)      Lakukan rangsangan taktil dengan cara di bawah ini
a)      Menepuk atau menyentil telapak kaki
b)      Menggosok punggung, perut, dada, atau tungkai bayi  dengan telapak tangan
e.       Atur kembali posisi kepala dan selimuti bayi
1)      Ganti kain basah dengan kain bersih dan kering yang baru
2)      Selimuti bayi dengan kain tersebut, jari gan tutupi bagian muka dan dada agar pementauan nafas bayi dapat di teruskan
3)      Atur kembali posisi kepala bayi (sedikit ekstensi)
11. Berikan bayi pada ibu untuk disusui
KALA III Pukul 14.30 WIB

S          :   1. Ibu mengatakan perutnya mulas
                2. Ibu mengatakan bahwa ia takut kehilangan bayinya
                3. Ibu mengatakan bahwa badannya lemas.

O         :   1. Keadaan ibu lemah, kesadaran composmentis
                2. TFU         : Pertengahan pusat – Px
                3. a. TD       : 100/70 mmHg
                    b. Pols     : 83 x/mnt
                    c. RR       : 23 x/mnt
                    d. Temp   : 36,90C
                4. Abdomen : Kontraksi uterus baik
                5. Bayi lahir spontan pada pukul 14.05 WIB
                6. Periksa janin tunggal atau kembar
7. Perdarahan pervaginam 150 cc
8. Uterus teraba lebih bulat dari sebelumnya
9. Tali pusat bertambah panjang

A         :   1. Diagnosa
                    P1A0 partus spontan dengan partus lama, partu kala III
                    Dasar : Bayi lahir pukul 14.05 WIB
                2. Masalah
a.       Terjadi partus lama pada persalinan kala II
b.      Potensial terjadi retensio plasenta
Dasar :
1)      Ibu primigravida tua
2)      Plasenta belum lahir


                3. Kebutuhan
a.       Pantau dan perbaiki keadaan umum ibu
b.      Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi
c.       Pantau perdarahan pervaginam
d.      Management aktif kala III

P          :   1. Observasi kontraksi uterus dan perdarahan kala III
                2. Pemeriksaan tanda-tanda vital dan keadaan umum ibu.
                3. Massase uterus dengan cara sirkular searah jarum jam
4. Melakukan peregangan tali pusat terkendali
5. Pantau kontraksi uterus
6. Pantau perdarahan pervaginam
7. Ajarkan ibu untuk massase uterus
8. Plasenta lahir spontan dan lengkap pukul 14.15 WIB kotiledon dan selaput ketuban utuh, panjang tali pusat 45 cm, lebar plasenta 16 cm, tebal plasenta 2 cm, berat plasenta 500 gram, insersi marginal.
9. Siapkain heating set dan anastesi lidokain 1% atau 2%
10. Lakukan penjahitan luka perineum derajat I dengan cara jelujur dan subkutikular

KALA IV Pukul 14.30 WIB Tanggal 29 November 2007
S          :   1. Ibu mengatakan perutnya mulas
                2. Ibu mengatakan senang akan kelahiran bayinya.
3. Ibu merasakan darah mengalir dari vagina ibu
O         :   1. Keadaan ibu lemah
                2. Kesadaran composmentis
                3. Tanda-tanda vital
                    a. TD       : 110/70 mmHg
                    b. RR       : 20 x/mnt
                    c. Pols     : 82 x/mnt
                    d. Temp   : 36 0C
                4. Uterus teraba lembek, kontraksi uterus ibu baik, TFU 2 jari di bawah pusatt
                5. Perdarahan 150 cc
                6. Kandung kemih kosong
                7. Terdapat luka jahitan laserasi jalan lahir
A         :   1. Diagnosa
                    P1A0 post partum kala IV
                    Dasar :
a.       Bayi lahir secara spontan pukul 14.05 WIB
b.      Plasenta lahir lengkap spontan pukul 14.15 WIB
c.       Uterus terasa lembek, kontraksi baik
d.      Perdarahan 150 cc
e.       Kala IV belum selesai
                2. Masalah
                    Potensial terjadi perdarahan post partum sekunder
                3. Kebutuhan
a.       Pantau perdarahan pervaginam
b.      Pantau keadaan umum ibu dengan mengukur TTV
c.       Memantau kontraksi uterus
d.      Pantau secara ketat kala IV
P          :   1. Pantau tanda-tanda vital ibu dan kontraksi uterus setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam ke dua
                2. Berikan posisi nyaman pada ibu
                3. Menganjurkan ibu untuk memassase uterus dengan cara sirkular searah jarum jam
                4. Penyuluhan tentang perdarahan post partum
5. Melakukan perawatan BBL
6. Bereskan alat-alat
DAFTAR PUSATAKA

Curtis, Galde, B, 1999, Kehamilan Diatas Usia 30, Jakarta, Arcan

Catatan Kuliah, 2001, Asuhan Kebidanan pada Primigravida tua

Sastrowinata, Sulaiman, Prof, 1983, Observasi FIsiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Pajajaran Bandung

Manuaba, IGB, Prof. Dr. DSOG, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, Jakarta : EGC

















0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates