Minggu, 06 Februari 2011

DOKUMENTASI KEBIDANAN DENGAN KASUS RETENSIO PLASENTA TERHADAP Ny. “S” DI BPS MAWAR


LANDASAN TEORI

A.    KALA III PERSALINAN
Menurut Tim revisi asuhan persalinan normal revisi 2007 :
1.      Pengertian
Kala III Persalinan disebut juga sebagai kala uri/kala pengeluaran plasenta persalinan kala III dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelah itu
2.      Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal dibawah ini :
a.       Perubahan bentuk tinggi fundus
Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi uterus berbentuk bulat penuh dan tinggi fundus biasanya dibawah pusat.
b.      Tali pusat memanjang
Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva (tanda ahfeld) .
c.       Semburan darah mendadak dan singkat
Darah yang terkumpul dibelakang plasenta akan membantu mendorong plasenta keluar dibantu oleh gaya grafitasi
Menurut Prf. Dr. Rustam Mochtar, gejala-gejala diatas timbul di dalam 5 menit setelah anak lahir. Kalau placenta sudah pasti lepas, maka ditentukan dulu apakah rahim berkontraksi baik dan kemudian diusahakan melahirkan placenta :
a.       Dengan menyuruh pasien mengejan
b.      Dengan tekanan pada fundus uteri
Tekanan pada fundus uteri hanya boleh dilakukan pada rahim yang berkontraksi baik, kalau dilakukan pada uterus yang lunak dapat menimbulkan inversio uteri (uterus terputar balik). Perdarahan abnormal bila melebihi 500 cc dan darah yang keluar setelah anak lahir harus ditakar.
Menurut buku obstetri fisiologi universitas padjajaran kala uri dibagi menjadi 2 tingkat :
a.       Tingkat pelepasan placenta
Sebab-sebab terlepasnya placenta
1)      Waktu bayi dilahirkan rahim sangat mengecil dan karena pengecilan rahim yang tiba-tiba ini tempat perlekatan placenta juga sangat me ngecil. Pelepasan placenta terjadi dalam stratum spongiosum yang banyak lubang.Jjadi faktor yang penting dalam pelepasan plasenta ialah retraksi dan kontraksi otot-otot rahim setelah anak lahir.
2)      Ditempat yang lepas terjadi perdarahan ialah antara placenta dan desidua besar karena hematom ini membesar, maka seolah-olah placenta terangkat dari dasarnya oleh hematom tersebut sehingga daerah pelepasan meluas.

b.      Tingkat pengeluaran plasenta
1)      Pelepasan plasenta secara schultze
Pelepasan dimulai pada bagian tengah dari placenta dan terjadi hematom retro placenta yang selanjutnya mengangkat placenta dari dasarnya. Lepasnya seperti kita menutup payung, cara ini sering terjadi (80%)

 .
2)      Duncan
Uri mulai dari pinggir, jadi uri lahir terlebih dahulu (20%) darah akan mengalir keluar antara selaput ketuban.
Serempak dari tengah dan pinggir placenta.

B.     Retensio Placenta
Menurut Sarwono Prawirohardjo :
a.       Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir.
b.      Jenis retensio plasenta
1)      Plasenta adhesiva adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.
2)      Plasenta akreta
Implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan miometrium.
3)      Plasenta inkreta
Implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai/memasuki miometrium.
4)      Plasenta perkreta
Implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus .
5)      Plasenta inkarserata
Tertahannya plasenta di dalam kavum uteri, disebabkan oleh konstruksi ostium uteri.



Retensio Plasenta dengan Separasi Parsial
  1. Tentukan jenis Retensio yang terjadi karena berkaitan dengan tindakan yang akan diambil .
  2. Regangkan tali pusat dan minta pasien untuk mengedan bila ekpulsi plasenta tidak terjadi, cobakan traksi terkomntrol tali pusat .
  3. Pasang infus oksitosin 20 unit dalam 50 cc Ns/RL dengan 40 tetesan/menit. Bila perlu kombinasikan dengan misoprostol 400 mg rektal .
  4. Bila troksi terkontrol gagal, lahirkan plasenta secara hati-hati dan halus.
  5. Lakukan tranfusi darah bila diperlukan
  6. Berikan antibiotika profilaksis (ampisilin 29 Iv/oral + metronida 20 l g supositorial/oral )
  7. Segera atasi bila terjadi komplikasi perdarahan hebat, infeksi, syok neurogenik.

Plasenta Inkarserata
  1. Tentukan diagnosis kerja melalui anamnesis, gejala klinik dan pemeriksaan
  2. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk menghilangkan kontruksi servik dan melahirkan plasenta
  3. Pilih fluathane atau eter untuk kontruksi servik yang kuat tetapi siapkan infus oksitosis 20 IV dalam 500 mg NS/RL dengan 40 tetes/menit untuk mengan tisipasi ganguan kontraksi yang disebabkan bahan anestesi tersebut.
  4. Bila prosedur anestesi tidak tersedia tetapi serviks dapat dilalui oleh cunam ovum lakukan manuver sekrup untuk melahirkan plasenta. Untuk prosedur tersebut berikan analgesik (tramadol 100 mg IV atau pethidme 50 mg IV dan sedotif (diazepam 5mg IV) pada tabung suntik terpisah.

Plasenta akreta
Tanda penting untuk diagnosis pada pemeriksaan luar adalah ikutnya fundus/korpus apabila tali pusat ditarik. Pada pemeriksaan dalam, sulit ditentukan tepi plasenta karena implantasi yang dalam upaya yang dapat dilakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan dasar adalah menentukan diagnosis, stabilitas pasien dan rujuk ke RS.

C.    Plasenta Manual
Menurut buku asuhan persalinan normal revisi 2007,
1.      Pengertian
Plasenta manual adalah tindakan untuk melepas plasenta secara manual (menggunakan tangan) dari tempat implantasi dan kemudian melahirkannya keluar dari kavum uteri

2.      Penatalaksanaan plasenta manual
a.       Persiapan
1)      Pasang set dan cairan infus
2)      Jelaskan pada ibu prosedur dan tujuan tindakan
3)      Lakukan anestesi verbal/analgesia per rectal
4)      Siapkan dan jalankan prosedur pencegahan infeksi





b.      Tindakan penetrasi ke dalam kavum uteri
1)      Pastikan kandungan kemih dalam keadaan kosong
2)      Jepit tali pusat dengan klem pada jarak 5-10 cm dari vulva
3)      Secara obstetrik, masukkan tangan lainnya (punggung tangan menghadap kebawah) kedalam vagina dengan menelusuri sisi bawah tali pusat
4)      Setelah mencapai bukaan servikk, minta seseorang asisten/penolong lain untuk memegangkan klem tali pusat kemudian pindahkan tangan luar untuk menahan fundus uteri.
5)      Sambil menahan fundus uteri. Masukkan tangan dalam hingga kekavum uteri sehingga mencapai tempat implantasi plasenta.
6)      Bentakan tangan obstetrik menjadi datar seperti memberi salam (ibu jari merapat ke jari telunjuk dan jari-jari lain saling merapat).

c.       Melepas plasenta dari dinding uterus
1)      Tentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta paling .
2)      Setelah ujung-ujung jari masuk diantara plasenta dan dinding uterus maka perluas pelepasan plasenta dengan jalan menggeser tangan ke kanan dan kiri sambil digeserkan ke atas (kranial) hingga semua perlekatan plasenta terlepas dari dinding uterus.






d.      Mengeluarkan plasenta
1)      Sementara satu tangan masih di dalam kavum uteri, lakukan eksplorasi untuk menilai tidak ada sisa plasenta yang tertingga.
2)      Pindahkan tangan luar dari fundus ke supra simpisis (tahan segmen bawah uterus) kemudian instruksikan asisten/penolong untuk menarik tali pusat sambil tangan dalam membawa plasenta keluar (hindari terjadinya percikan darah).
3)      Lakukan penakanan (dengan tangan yang menahan suprasimpisis) uterus ke arah dorsokranial setelah plasenta dilahirkan dan tempatkan plasenta di dalam wadah yang telah disediakan .

e.       Pencegahan infeksi pasca tindakan
1)      Dekontaminasi sarung tangan (sebelum dilepaskan) dan peralatan lain yang digunakan
2)      Lepaskan dan rendam sarung tangan dan peralatan lainnya di dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
3)      Cuci tangan
4)      Keringkan tangan dengan handuk bersih
f.       Pemantauan pasca tindakan
1)      Periksa kembali tanda vital ibu
2)      Catat kondisi ibu dan buat laporan tindakan
3)      Tuliskan rencana pengobatan, tindakan yang masih diperlukan dan asuhan lanjutan
4)      Beritahu pada ibu dan keluarga bahwa tindakan telah selesai
5)      Lanjutkan pemantauan ibu hingga 2 jam pasca tindakan sebelum dipindah ke ruang rawat gabung .
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN PATOLOGIS
DENGAN KASUS RETENSIO PLASENTA
TERHADAP Ny. M DI RB DOA IBU PURBOLINGGO
LAMPUNG TIMUR
2008

 

I.                   PENGUMPULAN DATA DASAR
A.    Pengkajian
1.      Identitas
Ibu                   : Ny. Mutmainah            Suami           :  Tn. Maksum
Umur               : 33 tahun                       Umur            :  34 tahun
Pendidikan      : SD                                Pendidikan   :  SD
Pekerjaan         : IRT                              Pekerjaan      :  Tani
Agama             : Islam                            Agama          :  Islam
Suku                : Jawa                             Suku             :  Jawa
Alamat            : Ds. Tambah Dadi         Alamat         :  Ds. Tambah Dadi
                                  Purbolinggo                                                      Purbolinggo

2.      Anamnese pada tanggal 29 Desember 2006 pukul 08.00
a.       Keluhan utama
Ibu datang dengan hamil 9 bulan,G4P3Ao pukul 18.30 WIB. Perut mulas-mulas sejak pukul 04.00 WIB nyeri menjalar ke pinggang bagian bawah serta sudah mengeluarkan tanda lendir bercampur darah.


b.      Keluhan sejak kunjungan terakhir
Ibu mengatakan saat usia kehamilannya 9 bulan keluhan yang dirasakan pegal dan nyeri di sekitar pinggang dan perut bagian bawah .
c.       Tanda-tanda persalinan
Ibu merasa mulas pada perut bagian bawah, sejak pukul 04.00 WIB tadi malam dengan frekuensi 3x dalam 10 menit dan lamanya > 40 detik ibu merasa tidak nyaman karena adanya nyeri disekitar pinggang dan symphisis .
d.      Pengeluaran pervaginam
Ibu sudah mengeluarkan darah dan lendir . ketuban masih utuh
e.       Riwayat Kehamilan sekarang
HPHT        : 12 Februari 2008                   TP : 19 November 2008
ANC teratur di RB Doa Ibu Purbolinggo
f.       Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi TT 2x pada usia kehamilan 4 bulan dan 5 bulan
g.      Riwayat kehamilan, persalinan yang lalu
Hamil
Tahun
Tempat persalinan
Usia kehamilan
Jenis persalinan
Penolong
Penyakit persalinan
Jk
BB/PB lahir
Keadaan
1.
1991
BPS
9 bulan
Normal pervaginam
Bidan
Tidak ada
Perempuan
3000 gr/49 cm
Sehat
2.
1999
BPS
9 bulan
Normal pervaginam
Bidan
Tidak ada
Laki-laki
3100 gr/50 cm
Sehat
3.
2006
BPS
9 bulan
Normal pervaginam
Bidan
Tidak ada
Perempuan
3200 gr/48 cm
Sehat



h.      Riwayat kesehatan keluarga
Klien tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis dan tidak pernah menderita penyakit diabetes melitus, jantung dan lain-lain. Dari pihak ibu atau suami tidak ada keturunan kembar atau penyakit keturunan maupun penyakit kronis lainnya
i.        Riwayat Seksual dan kontrasepsi
Klien menggunakan alat kontrasepsi suntik dan hubungan seksual dilakukan 2x seminggu tanpa masalah dan keluhan.
j.        Keadaan psikologis
Ibu mengatakan takut dan cemas dengan persalinannya kali ini.Ibu terlihat gelisah.

B.     Pemeriksaan
a.       Pemeriksaan Umum
Keadaan umum ibu baik kesadaran kompos mentis, status gizi baik.
b.      Tanda-tanda vital
TD       : 130/90 mmHg                       RR       : 20x/menit
Nadi    : 80x/menit                              Suhu    : 36,50C
c.       Tinggi badan dan berat badan
TB       : 160 cm
BB       : 68 kg
d.      Inspeksi
1.      Rambut                       :  Bersih, tidak berketombe, rambut tidak mudah dicabut, kulit kepala bersih.
2.      Muka                           : Tidak terdapat cloasma gravidarum, bentuk simetris. 
3.      Mata                            : Konjungtiva merah, sklera tidak ikterik, tidak mengalami gangguan fungsi .
4.      Hidung                        : Simetris, bersih tidak terdapat polip tidak ada ganggguan fungsi .
5.      Mulut                          : Bersih, tidak ada sariawan, gigi tidak berlubang dan tidak ada caries gigi .
6.      Leher                           : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe serta tidak ada bendungan vena jugularis.
7.      Dada                           : Mamae simetris, puting susu menonjol, bersih, aerola mamae mengalami hiperpigmentasi dan colostrum sudah keluar.
8.      Abdomen                    :  Membesar sesuai dengan usia kehamilan, simetris, tidak ada luka bekas operasi, ada striae gravidarum.
9.      Punggung                    :  Lordosis.
10.  Ekstrimitas atas           :  Tidak ada oedem/varises, bentuk simetris, tidak ada gangguan fungsi, jari lengkap.
11.  Ekstrimitas bawah       :  Tidak ada oedem/varises, bentuk simetris, tidak ada gangguan fungsi, jari lengkap
12.  Genetalia                     : Tidak oedem/varises, perineum tidak ada bekas luka, tidak ada haemoroid pada anus, pengeluaran blood slym.
e.       Palpasi
Leopold I                          :  TFU ½ Px- Pusat, bagian yang teraba pada fundus lunak, tidak bulat berarti bokong.
Lepold II                           : Sebelah kanan, keras, rata, seperti papan, berarti punggung fetus (PUKA) dan sebelah kiri teraba bagian-bagian kecil dan tidak rata berarti ekstrimitas.
Leopold III                       :  Teraba bulat, keras dan melenting pada bagian bawah berarti kepala.
Leopold IV                       : Kepala sudah masuk PAP (divergens).
TFU dalam cm                  : 31 cm
TBJ                                    : 3100 gram
Konstraksi baik setiap 10 menit 3 x, lamanya > 40 detik, kuat.
f.       Auskultasi
DJJ terdengar jelas dibagian bawah sebelah kiri, bawah pusat frekuensi 142x/menit teratur .
g.      Perkusi
Reflek pattela (+) positif
h.      Pemeriksaan lain
a)      Pemeriksaan laboratorium : HB 10,7 gr%
b)      Pemeriksaan panggul luar :
      Distantia spinarum 25 cm, distantia kristarum 28 cm,
boudenloque : 19 cm,
lingkar panggul 92 cm .
c)      Pemeriksaan dalam
Tanggal 19 November 2008 Pukul 18.30 WIB
Introitus vagina              :  Tidak ada varises, oedeme.
Vulva                             : ada pengeluaran blood slym, tidak oedem, tidak varises.
Vagina                            : ada pengeluaran blood slym, tidak oedem, tidak varises .
Pembukaan                     : 9 cm
Portio                             : Konsistensi lunak, tipis
Ketuban                         : Utuh
Presentesi                       : Kepala/Ubun-ubun kiri atas
Penurunan                      : 3/5 Hodge III
Anus                               : teraba ada tekanan, tidak haemoroid

II.                INTERPRESTASI DATA DASAR KALA I
1.      Diagnosa
G4P3A0 Usia kehamilan 40 minggu janin hidup, tunggal, inpartu kala 1 fase aktif .
Dasar :
a.       Ibu mengatakan hamil anak ke-4 dan belum pernah keguguran.
     HPHT   : 12 Februari 2008                   TP : 19 November 2008
b.      Palpasi abdomen : TFU ½ Px – Pusat, Mc Donald 31 cm, TBJ 3100 gram, PUKA DJJ  142 x/mnt, presentasi kepala dan sudah masuk PAP.
c.       Periksa Dalam pukul 18.30 wib : Perineum elastis tidak oedema dan varises, dinding vagina tidak ada kelainan, portio tipis dan lunak, ketuban utuh, Pembukaan servik 9 cm, penurunan 1/5 hodge IV, Presentasi belakang kepala,Tidak ada moulage, His 3x tiap 10 menit dan lamanya >40 detik, Pengeluaran lendir bercampur sedikit darah.
2.      Masalah
a.       Gangguan rasa nyaman
Dasar :
1)      Ibu mengatakan nyeri yang hilang timbul teratur
2)      HIS 10 menit 3 kali lamanya > 40 detik
3)      Ibu sering BAK
4)      Banyak keringat dan ibu mengatakan panas (gerah)
b.      Kurangnya kebutuhan nutrisi
Dasar :
1)      Ibu mengeluh males makan sejak pagi karena menahan rasa nyeri
2)      Ibu tampak lesu
c.       Rasa cemas
Dasar :
1)      Ibu mengatakan cemas dengan persalinannya kali ini
2)      Ibu terlihat gelisah
3.      Kebutuhan
a.       Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan
b.      Dukungan psikis bagi ibu


III.             IDENTIFIKASI MASALAH DAN POTENSIAL
Potensial terjadi komplikasi persalinan kala I

IV.             KEBUTUHAN TERAHADAP TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter bila ada komplikasi pada kala I dan proses persalinan.

V.                RENCANA MANAJEMEN
1.      Asuhan Persalinan kala I
    1. Jelaskan kondisi ibu
    2. Siapkan fisik dan psikis ibu dalam menghadapi persalinan
    3. Siapkan alat dan obat untuk menolong persalinan serta resusitasi janin
    4. Lakukan pengawasan kala I dengan menggunakan partograf
2.      Gangguan rasa aman sehubungan nyeri pinggang
a.       Jelaskan tahapan-tahapan yang akan ibu jalani dalam proses persalinan
b.      Jelaskan pada ibu ketegangan akan mempengaruhi proses persalinan
c.       Atur posisi ibu senyaman mungkin
d.      Anjurkan ibu untuk beristirahat bila tidak ada His
e.       Ajarkan pada ibu cara mengedan yang efektif
1)      Tenangkan ibu
2)      Ajarkan teknik relaksasi
3)      Anjurkan ibu untuk tidak mengedan sebelum waktunya
3.      Kurangnya kebutuhan nutrisi
a.       Menjelaskan pada ibu pentingnya istirahat, cairan, nutrisi untuk persiapan proses persalinan
b.      Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu
c.       Observasi asupan pada ibu
d.      Libatkan keluarga untuk pemenuhan asupan ibu

VI.             IMPLEMENTASI LANGSUNG
1.      Asuhan Persalinan kala I
a.       Menjelaskan kondisi ibu, bahwa saat ini sudah memasuki proses persalinan yaitu pembukaan jalan lahir yang menyebabkan nyeri yang hilang timbul teratur .
b.      Menyiapkan lingkungan dan ruang bersalin yang bersih dan nyaman serta terjaga privasinya.
c.       Menyiapkan alat dan obat untuk menolong persalnan serta resusitasi janin .
d.      Melakukan pengawasan kala I dengan menggunakan partograf .
2.      Mengatasi gangguan rasa nyaman sehubungan nyeri pinggang
    1. Menjelaskan tahapan-tahapan yang akan ibu jalani dalam proses persalinan yaitu tahap pembukaan jalan lahir, pengeluaran bayi, pengeluaran ari-ari, dan tahap 2 jam pengawasan.
    2. Menjelaskan pada ibu ketegangan akan mempengaruhi proses persalinan seperti memperlambat proses persalinan.
    3. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin yaitu posisi ½ duduk.
    4. Menganjurkan pada ibu untuk beristirahat bila tidak ada His dengan mengatur pernafasan.
    5. Mengkaji penyebab rasa cemas yaitu karena his yang makin sering dan lama.
    6. Melibatkan keluarga untuk mengurangi rasa nyeri ibu dengan di masase pada pinggangnya.
    7. Mengajarkan pada ibu cara mengedan yang efektif
1)      Menenangkan ibu dengan memberi nasehat dan pujian
2)      Mengajarkan teknik relaksasi dengan menarik nafas panjang dan mengeluarkan lewat hidung.
3)      Menganjurkan ibu untuk mengedan saat  memasuki kala II dan saat ada his.
3.      Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu
    1. Menjelaskan pada ibu pentingnya istirahat, cairan, nutrisi untuk persiapan proses persalinan
    2. Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dengan memberinya makanan yang ibu inginkan yaitu biscuit dan teh hangat.
    3. Mengobservasi asupan nutrisi dan cairan pada ibu
    4. Melibatkan keluarga untuk pemenuhan asupan nutrisi dan cairan ibu


VII.          EVALUASI
Tanggal 19 November 2008
1.      Ibu dapat lebih tenang untuk menjalani proses persalinan dengan suami dan ibu disampingnya .
2.      Ibu mengatakan mengerti tentang kondisinya saat ini
3.      Ibu mengatakan mengerti tentang cara mengatasi nyeri akibat his
4.      Kala 1 Fase aktif berlangsung 1 jam .



CATATAN PERKEMBANGAN
KALA II
Tanggal 19 November 2008       Pukul 19.30

SUBJEKTIF :
1. Ibu mengatakan sakitnya lebih sering dan lama
2. Ibu mengatakan seperti ingin BAB
3. Ibu tampak semakin gelisah sambil memegangi perutnya

OBJEKTIF :   
1.      Kontraksi uterus makin sering, lama dan kuat, kualitas baik, dominasi di fundus his 4x tiap 10 menit selama 45 detik, relaksasi baik
2.      Periksa Dalam terakhir pukul 16.00 WIB dengan hasil :
a. Vulva/vagina           : Blood slym bertambah banyak
b. Portio                            : tidak teraba
c. Ketuban                   : pecah spontan
d. Presentasi                : Kepala/ubun-ubun kecil kiri depan
e. Penurunan Kepala   : 0/5 pada hodge IV
f. Pembukaan              : 10 cm
3.      Anus mengembang, vulva membuka dan perineum mulai menonjol
4.      Djj terdengar jelas frekuensi 140x/menit
5.      Pemeriksaan vital sign
a. TD      : 120/80 mmHg
b. Pols         : 80x/mnt
c. RR      : 20x/mnt
d. Temp : 370C
6.      Ibu mulai mengedan dan setiap mengedan keluar blood slym
7.      Ibu mengerti cara mengedan yang efektif dan kapan ibu boleh mengedan serta ibu dapat melakukannya dengan baik

ANALISA :
1.      Diagnosa
G4P3A0 usia kehamilan 40 minggu, janin hidup, tunggal, intra uterin, presentasi kepala, PUKA, partu Kala II
Dasar :
  1. His kuat 4X tiap 10 menit, lamanya 45 detik, kualitas baik, dominasi fundus, relaksasi baik .
  2. Ibu mulai mengedan bila ada his dan keluar blood slym semakin banyak .
  3. Ketuban pecah spontan, anus dan vulva membuka .
  4. Djj 140x/menit .
  5. Pembukaan lengkap 10 cm .
  6.  Penurunan kepala Hodge III-IV.

2.      Diagnosa potensial : Potensial terjadi Perpanjangan kala II
Dasar  : Ibu partu kala II

3.      Masalah
  1. Nyeri persalinan
Dasar :
1)      Ibu tampak semakin gelisah sambil memegangi perutnya
2)      Ibu mengatakan perutnya mulas dan makin sering
3)      Ibu mengatakan sudah tidak bisa menahan keinginan untuk mengedan
  1. Rasa cemas
Dasar :
1)      Ibu mengatakan cemas dengan persalinannya kali ini dan karena his yang makin sering dan lama.
2)      Ibu tampak gelisah
4.      Kebutuhan
  1. Asupan nutrisi adekuat
  2. Dukungan psikologis
  3. Asuhan Pertolongan persalinan normal
  4. Pertolongan persalinan normal

PERENCANAAN :
1.      Jelaskan tentang kondisi ibu dan bayi dan beri penjelasan bahwa persalinan akan segera dimulai
  1. Siapkan perlengkapan untuk pencegahan infeksi
  2. Siapkan tempat persalinan, peralatan dan bahan
  3. Siapkan tempat dan lingkungan untuk kelahiran bayi
2.      Siapkan ibu dan keluarga
  1. Anjurkan keluarga untuk mendampingi selama persalinan
  2. Berikan dukungan dan semangat selama persalinan dan kelahiran bayinya
  3. Siapkan kondisi ibu dan atur posisinya
  4. Lakukan masase pada punggung ibu dan usap perut lembut pimpin
3.      Pimpin persalinan tiap ada his dan menganjurkan pada ibu untuk istirahat saat his hilang

  1. Ajarkan ibu teknik relaksasi, istirahat diantara kontraksi
  2. Anjurkan ibu untuk tidak mengeran berkepanjangan dan menahan nafas
  3. Motivasi ibu agar tetap tenang

4.      Pantau selama penatalaksanaan kala II persalinan
  1. Periksa dan catat nadi setiap 30 menit, rekuensi dan lama his setiap 30 menit dan penurunan kepala bayi .
  2. Observasi pengeluaran pervaginam, periksa warna cairan ketuban .
  3. Periksa kemungkinan kehamilan kembar yang tidak diketahui sebelumnya .
  4. Periksa putaran paksi luar segera setelah kepala bayi lahir .
  5. Lakukan semua tindakan dengan teknik septik-septik antiseptik .
5.      Bayi lahir pukul 19.50 WIB,Jenis kelamin laki-laki, BB : 3100 gram, panjang badan 49 cm, APGAR SCORE 8-10, tidak ada cacat bawaan, bayi tunggal .

KALA III
Subyektif :
1.      Ibu mengatakan perutnya terasa mulas placenta belum lahir  .
2.      Ibu mengatakan merasa lega dan senang dengan kelahiran bayinya .

Obyektif :
1.      Pemeriksaan umum
Keadaan umum     : Baik
TD                         : 120/70 mmHg
Nadi                      : 80x/menit
RR                         : 22x/menit
Suhu                      : 370C
2.      Palpasi pada daerah perut didapatkan uterus tidak teraba bulat dan keras kontraksi baik, TFU 1 jari diatas pusat .
3.      Placenta belum keluar lebih dari 30 menit .
4.      Vesika urinaria teraba agak menonjol .

Analisa
1.      Diagnosa
P4A0, partus kala III dengan retensio plasenta
Dasar :
  1. TFU 1 jari diatas pusat
  2. Placenta belum lahir > 30 menit
  3. Perdarahan pervaginam ada.
2.      Masalah
Placenta belum lahir setelah 30 menit
3.      Kebutuhan
Pembertian oksitosin kedua dan Manual Plasenta.
4.      Potensial perdarahan post partum
Dasar :
Ibu post partum, placenta belum lahir

Perencanaan :
1.      Jelaskan pada ibu bahwa ia memasuki kala III persalinan
  1. Jelaskan pada ibu tindakan yang mungkin dilakukan
  2. Jelaskan pada ibu bahwa pengeluaran plasenta tidak seperti pengeluaran bayi
  3. Lakukan observasi vital sign


2.      Lakukan manajemen aktif kala III, meliputi
  1. Pemotongan tali pusat dengan memperlihatkan teknik steril
  2. Pemberian suntikan oksitosin 10 unit dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir
  3. Penegangan tali pusat terkendali, dengan cara memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-20 cm dari vulva dan tangan kiri pada abdomen ibu tepat diatas simfisis pubis dan beri sedikit tekanan secara kranial .
  4. Masase fundus uteri dengan lembut dan gerakan tangan dengan arah memutar pada fundus uteri selama 15 detik
  5. Jika plasenta belum lahir dalam waktu 15 menit, berikan 10 unit oksitosin yang ke 2 tunggu 30 menit .
  6. Apabila plasenta belum lahir dan ada tanda terjadi perdarahyan segera keluarkan plasenta.
3.      Lakukan manual plasenta
  1. Masukan 1 tangan kedalam vagina dengan menelusuri tali pusat bagia bawah
  2. Tentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling bawah
  3. Gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser kranial sehingga semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskan.
  4. Sementara satu tangan masih didalam kavum uteri, lakukan eksplorasi ulangan untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus
  5. Keluarkan plasenta
4.      Observasi perdarahan
a.       Observasi kontraksi uterus
b.      Periksa placenta yang sudah dikeluarkan, selaput dan kotiledonya
c.       Kontrol luka yang terjadi pada vagina dan perineum tidak ada robekan, perineum utuh .
d.      Masase fundus 15 detik
e.       Mandikan/bersihkan ibu dan lakukan vulva hygiene setelah plasenta dilahirkan
f.       Ganti pakaian ibu dengan yang bersih
g.      Berikan minuman dan anjurkan ibu untuk istirahat
5.      Placenta lahir pukul 20.30, lengkap, berat 500 gr, kotiledon 20 buah, insersi lateralis, panjang tali pusat 45 cm, diameter 200cm.

KALA IV
Tanggal 19 November 2008     Pukul  20 30 wib
Subyektif :
1.      Ibu tampak tenang dan mengatakan lega karena bayi dan plasentanya telah lahir
2.      Ibu tampak lemah

Obyektif :
1.      TTV :
TD          : 110/70 mmHg
Pols        : 80x/menit
RR          : 20x/menit
Temp.     : 370C
2.      Keadaan umum baik, composmentis
3.      Kontraksi uterus baik, TFU 1 jari dibawah pusat , jumlah perdarahan 120 cc.
4.      Tidak ada laserasi
5.      ASI sudah keluar
Analisa :
1.      Diagnosa
P4A0 partus spontan pervaginam, kala IV
Dasar :
a.       Bayi lahir tanggal 19 November 2008, pukul 19.50 WIB
b.       Plasenta lahir secara manual tanggal 19 November 2008, pukul 20.30 WIB

2.      Masalah
a.       Nutrisi dan cairan kurang adekuat
      Dasar : Ibu tampak lemah dan bibir ibu tampak kering
b.      Rasa Cemas
Dasar : Ibu mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini

3.      Potensial terjadi perdarahan post partum
Dasar :
a.       Perut mulas, TFU 1 jari bawah pusat
b.      Perdarahan kala III 150 cc
4.      Kebutuhan
Observasi keadaan umum, TTV, involusi uterus, perdarahan dan kandung kemih.

PERENCANAAN
1.      Pemantauan kala IV
a.       Pantau kondisi ibu saat ini
b.      Lakukan rangsangan taktil pada fundus untuk merangsang kontraksi uterus
c.       Perkirakan kehilangan darah           


2.      Evaluasi Keadaan umum ibu
a.       Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus kandung kemih, perdarahan
b.      Lakukan peninjauan uterus tetap berkontraksi
c.       Pantau temperatur dan nilai perdarahan
d.      Dampingi ibu selama 2 jam Post Partum
3.      Penuhi kebutuhan ibu sehari-hari
a.       Bersihkan ibu, anjurkan untuk menjaga personal hygieny
b.      Ajarkan ibu cara perawatan pada alat genitalianya  
c.       Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi agar kondisinya stabil
d.      Bantu ibu dalam memenuhi kebutuhan aktifitas dan berikan posisi yang nyaman
e.       Anjurkan ibu untuk segera memberikan aji kepada bayinya
4.      Observasi proses involusi (TFU, kontruksi uterus, nyeri tekan, perdarahan          pervaginam) setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan tiap 30 menit  pada 1 jam ke-2
5.      Pemantauan kala IV
Jam ke
Waktu
Tekanan darah
Nadi
Suhu
TFU
Kontraksi
Kandung kemih
Perdarahan
1.



2.
20.30
20.45
21.00
21.15
21.45
22.15
120/70
120/70
110/70
110/70
110/70
110/70
80
76
76
76
80
80
38



37
3 Jari bawah pusat
3 Jari bawah pusat
3 Jari bawah pusat
2 Jari bawah pusat
2 Jari bawah pusat
2 Jari bawah pusat
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
20 cc
40 cc
60 cc
80cc
100 cc
120 cc


DAFTAR PUSTAKA


Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan,Yayasan Bian Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. 2002

Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri Fisiologis dan Patologis, Jilid 1 edisi II, Jakarta : EGC 19998.

Sastrawinata, Sulaeman. Obstetri Fisiologis. Fakultas Kedokteran UNPAD : Jakarta. 1987

Tim Revisi. Asuhan Persalinan Normal Revisi 2007. JNPK-KR : Jakarta 2007.

1 komentar:

kuliah bidan mengatakan...

salam kenal

untuk yang membutuhkan bahan-bahan perkuliahan kesehatan baik kedokteran keperawatan kebidanan kunjungi disini: ada ribuan gratis:


http://kuliahbidan.host22.com/
























































.

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates