ANEMIA
I. Pengertian
Menurut Arif Mansjoer, 2001, anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan/atau hitung eristrosit lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht < 37 % pada wanita.
Gejala-gejala umum anemia antara lain cepat lelah, takikardi, palpitasi dan takipnea pada latihan fisik.
Patofisiologi anemia terdiri dari :
1. Penurunan produksi : anemia defisiensi, anemia aplastrik
2. Peningkatan penghancuran : anemia karena perdarahan, anemia hemolitik.
Pembagian anemia secara umum menurut Arif Mansjoer :
1. Anemia Mikrositik Hipokrom
a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia penyakit kronik
2. Anemia Mikrositik
a. Defisiensi vitamin B12
b. Defisiensi asam folat
3. Anemia karena perdarahan
4. Anemia Hemolitik
5. Anemia Aplastik
II. Etiologi
Menurut Rustam Mochtar, 1998, penyebab anemia secara umum antara lain ;
1. Diet yang tidak mencukupi
2. Kurang gizi (mal nutrisi)
3. Absorpsi yang menurun
4. Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, donor darah
5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC, paru, cacing usus, malaria
6. Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal.
III. Tanda-tanda Anemia Pada Ibu Hamil Menurut Sulaiman Sastrawinata :
1. Berat badan yang tidak meningkat dengan baik
2. Keluhan letih, lemah, lesu yang berkepanjangan
3. Pusing , sulit konsentrasi, muka, bibir, kelopak mata tampak pucat
4. Telapak tangan tidak merah, nafas terasa pendek
5. Kehilangan selera makan, Hb < 11 gr %.
IV. Pembagian Anemia Dalam Kehamilan Menurut Sulaiman Sastrawinata
Berdasarkan penyelidikan di Jakarta anemia dalam kehamilan dapat dibagi :
1. Anemia Defisiensi Besi (62,3 %)
Anemia yang disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dalam makanan, karena gangguan resorpsi atau karena terlampau banyak zat besi keluar dari badan, misalnya dari perdarahan.
2. Anemia Megaloblastik (29,0 %)
Anemia ini disebabkan karena kurang asam folik, jarang sekali karena akibat kurangya vitamin B12, biasanya karena mal nutrisi dan infeksi yang kronik.
3. Anemia Hiploplastik (8,0 %)
Anemia ini disebabkan karena hipofungsi sumsum tulang membentuk sel darah merah baru.
4. Anemia Hemolitik (0,7 %)
Anemia ini disebabkan karena penghancuran sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya.
V. Pengaruh Anemia Pada Kehamilan dan Janin menurut Rustam Mochtar
1. Pengaruh anemia terhadap kehamilan
a. Bahaya selama kehamilan
1. Dapat terjadi abortus
2. Persalinan prematuritas
3. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
4. Mudah terjadi infeksi
5. Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr %).
6. Molahidatidosa
7. Hiperemisis gravidarum
8. Perdarahan anteparum
9. Ketuban pecah dini.
b. Bahaya selama persalinan
1. Gangguan his, kekuatan waktu mengejan
2. Kala pertama dapat berlangsung lama sehingga dapat terjadi partus terlantar.
3. Kala dua berlangsung lama, sehingga dapat melelahkan
4. Kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan post partum karena atonia uteri.
5. Kala empat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri.
c. Bahaya pada saat nifas
1. Terjadi sub involusi uteri meliputi perdarahan post partum
2. Memudahkan infeksi puerperium
3. Pengeluaran ASI berkurang
4. Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
5. Anemia kala nifas
6. Mudah terjadi infeksi mamae
2. Pengaruh anemia terhadap janin
Hasil konsepsi membutuhkan zat besi dalam jumlah besar untuk pembuatan butir-butir darah merah dan pertumbuhannya, sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan metebolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Bahaya anemia terhadap janin :
a. Abortus
b. Terjadi kematian intrauterin
c. Persalinan prematuritas tinggi
d. BBLR
e. Kelahiran dengan anemia
f. Dapat terjadi kelainan
g. Bayi mudah mendapatkan infeksi sampai kematian perinatal
h. Intelegensia rendah.
VI. Diagnosis Anemia Pada Kehamilan Menurut Arif Mansjoer
Untuk menegakkan diagnosis anemia dalam kehamilan dapat dilakukan dengan anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda. Pemeriksaan dan pengawasan tersebut dapat digunakan alat sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat ditetapkan sebagai berikut :
Hb 11 gr % Tidak anemia
9-10 gr % anemia ringan
7-8 gr % anemia sedang
< 7 gr % anemia berat
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada trimester I dan trimester II.
VII. Pengobatan Anemia Dalam Kehamilan Menurut Rustam Mochtar
Pengobatan anemia dalam kehamilan dapat dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium, termasuk pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya infeksi parasit, pengobatan infeksi untuk cacing relatif mudah dan murah,. Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk dibagikan kepada masyarakat. Contoh preparat besi lainnya arralat , beosanbe, iberet, vitonal dan hemaviton. Semua preparat tersebut dapat dibeli dengan bebas, mengonsumsi suplemen penambah zat besi juga bisa membantu mencegah dan mengatasi anemia. Tetapi sebaiknya tidak bergantung pada obat atau suplemen tambah darah saja, yang paling penting adalah menjaga pola makan yang baik dengan mengonsumsi bahan makanan yang kaya asam folat dan zat besi yang berperan dalam pembentukan sel darah merah yang dapat diperoleh dari daging, sayuran hijau dan susu.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
DENGAN ANEMIA SEDANG
PADA Ny. R
DI RB KASIH BUNDA
I. PENGUMPULAN DATA DASAR
Tanggal 9 November 2007
A .1 Identitas Klien
Nama : Ny. Ria Nama : Tn. Afrizal
Umur : 25 Tahun Umur : 26 Tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Perkerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Palembang Suku/Bangsa : Palembang
Alamat : Jl. Imam Bonjol Alamat : Jl. Imam Bonjol
No. 7 Metro No. 7 Metro
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan akan hamil anak pertama usia kehamilan cukup bulan. Mengeluh perutnya mulas dan menjalar sampai ke pinggang sejak pukul 06.00 WIB. Mengeluarkan lendir bercampur darah dari vagina, ibu merasa letih, lemah, , lesu , pusing, sulit konsentrasi, dan kehilangan selera makan.
3. Tanda-tanda Persalinan
Ibu datang pukul 10.00 WIB, His (+) frekuensi 3x dalam 10 menit lama 25 detik.
4. Pengeluaran Pervaginam
Lendir bercampur darah , tidak ada pengeluaran air ketuban.
5. Masalah Khusus
Ibu tidak ada masalah-masalah khusus yang dapat mempengaruhi persalinannya, keadaan umum ibu baik.
6. Riwayat Kehamilan
HPHT = 06 – 02 – 2007
TP = 13 – 11 – 2007
ANC dilakukan secara teratur 1 bulan sekali sampai umur kehamilan 9 bulan di bidan Sari.
7. Riwayat Imunisasi
Selama hamil imunisasi 2 kali, pertama usia kehamilan 5 bulan, kedua usia kehamilan 6 bulan, imunisasi dilakukan di bidan Sari.
8. Pergerakan Janin Dalam 24 Jam Terakhir
Ibu merasakan sebelum perutnya mulas, gerakan janin sangat kuat. Setelah mulas pada perutnya timbul, ibu merasakan gerakan janin sedikit berkurang.
9. Makan dan Minum Terakhir
Sebelum mulas timbul ibu sedikit makan dan minum, tetapi setelah mulas timbul ibu kehilangan selera makan dan minum.
10. Buang Air Besar Terakhir
Ibu biasanya BAB 1 kali sehari yaitu pada pagi hari. Ibu terakhir BAB pukul 05.00 WIB.
11. Buang Air Kecil Terakhir
Ibu mengatakan biasanya BAK 7-8 kali sehari. Ibu terakhir BAK pukul 07.00 WIB.
12. Tidur
Setelah rasa mulas pada perutnya timbul sampai pengkajian dilakukan, ibu tidak dapat tidur lagi, tetapi sebelumnya setiap hari ibu tidur selama 6-7 jam per hari.
13. Psikologis
Ibu merasa cemas dan takut dalam menghadapi proses persalinannya.
- Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum ibu : baik
Kesadaran : Komposmentis
2. Tanda vital : TD : 120/80 mmHg
Pols : 82 x/menit
RR : 25 x/menit
Temp : 36,8 oC
3. TB : 160 cm
BB sebelum hamil : 50 kg
BB selama hamil : 56 kg
4. Pemeriksaan fisik
a. Rambut : Berminyak, mudah rontok, tidak ada ketombe
b. Mata : Bentuk simetris, konjungtiva pucat, sklera anikterik
c. Hidung : Bentuk simetris, bersih, tidak ada polip
d. Gigi dan Mulut : Lidah dan geraham bersih, tidak ada sariawan, tidak ada caries gigi.
e. Telinga : Bentuk simetris, bersih, fungsi pendengaran baik
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
g. Dada
Jantung : Tidak terdengar mur-mur
Paru-paru : Tidak terdengar ronchi atau whezing
Payudara : Pembesaran : tidak ada
Simetris : kanan dan kiri
Pengeluaran : tidak ada
Puting susu : menonjol
Benjolan : tidak ada
Rasa nyeri : tidak ada
h. Abdomen : Tidak ada bekas operasi
1. Leopold I : TFU tiga jari dibawah px
2. Leopold II : Bagian punggung janin terletak disebelah kiri sedangkan bagian kecil janin berada disebelah kanan.
3. Leopold III : Bagian terendah kepala
4. Leopold IV : Bagian terendah sudah masuk PAP
5. Mc : TFU : 27 cm
TBJ : (27 - 11) x 155 = 17 x 155 = 2480 gram
6. Auskultasi : DJJ 132 x/menit
7. Keadaan vesika urinaria kosong
i. Ekstremitas
Ekstremitas atas : Teraba dingin, kebiruan
Ekstremitas bawah : Teraba dingin, kebiruan
Edema tangan dan kaki : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Reflek patela : Tidak ada
j. Genetalia
Inspeksi : Tidak ada luka pada perineum, vulva dan vagina tidak ada
varises, tidak ada fistula, tidak oedem, tidak ada peradangan, pengeluaran pervaginam lendir bercampur dengan darah.
k. Rektum
Hemoroid : Tidak ada
Anus : Belum mengembang
5. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 8 gr %
Protein urine : negatif
6. Pemeriksaan Dalam pukul 07.30 WIB
Keadaan perineum kaku, serviks tebal dan kaku, pembukaan 1 cm, ketuban positif, presentasi kepala UUK kanan depan.
Pengawasan Kala I
Tgl | Waktu | Pemb. Serviks | Kondisi Ibu | Kondisi Janin | |||||||
TD | Pols | RR | Temp | Obat & cairan yang dberikan | Kontraksi uterus | DJJ | Penurunan Kepala | Ketuban/penyusupan | |||
09-11-07 | 10.00 10.30 11.00 11.30 12.00 12.30 13.00 13.30 14.00 | 2 cm - - - - - - - 5 cm | 120/80 - - - - - - - 120/80 | 80 83 82 85 90 88 84 79 83 | 20 22 23 25 24 20 21 23 25 | 37,5 - - - - - - - 37,4 | - - - - - - - - - | 2 x dalam 10 menit lama 18 detik 2 x dalam 10 menit lama 19 detik 2 x dalam 10 menit lama 19 detik 3 x dalam 10 menit lama 22 detik 3 x dalam 10 menit lama 25 detik 3 x dalam 10 menit lama 25 detik 3 x dalam 10 menit lama 27 detik 3 x dalam 10 menit lama 30 detik 4 x dalam 10 menit lama 30 detik | 135 130 133 136 140 138 134 130 134 | 4/5 - - - - - - - - | +/0 - - - - - - - - |
II. INTERPRETASI DATA DASAR
A. Diagnosa
Ibu G1P0A0 dengan anemia sedang, hamil aterm 39 minggu 3 hari, janin tunggal, hidup, punggung kiri, memanjang intrauterium, presentasi kepala, inpartu kala I fase laten.
Dasar :
1. Ibu mengeluh letih, lemah,lesu, pusing, sulit kosentrasi, kehilangan selera makan
2. Hasil pemeriksaan fisik
Muka,bibir, kelopak mata tampak pucat,telapak tangan dan kaki teraba dingin dan agak kebiruan
3. HPHT : 06-02-2007
TP : 13-11-2007
4. Pada pemeriksaan leopold di dapat hasil
Leopold I : TFU tiga jari dibawah px, fundus teraba bokong
Leopold II : Bagian sebelah kanan ibu teraba bagian kecil (ekstremitas) sebelah kiri ibu teraba bagian keras, panjang (punggung)
Leopold III : Bagian terendah teraba kepala
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP
5. Hasil pemeriksaan dalam
Keadaan perineum elastis, serviks tebal dan kaku, pembukaan 2 cm, ketuban positif.
6. Hasil Pemeriksan LAB
Hb 8 gr%
B. Masalah
Ibu dengan gangguan asupan nutrisi, aktifitas dan rasa nyaman
Dasar :
Ibu mengatakan pusing, sulit konsentrasi, letih, lemah, lesu, kehilangan selera makan.
C. Kebutuhan
a. Pemenuhan nutrisi melalui infus
b. Persiapan fisik dan metal ibu
c. Pertolongan persalinan yang aman dan nyaman
Dasar :
Agar ibu tidak kehilangan cairan secara drastis dan ibu merasa tenang, tidak takut dalam menghadapi persalinan
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Ibu berpotensial mengalami perdarahan
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN, TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter bila terjadi kegawatdaruratan selama proses persalinan
V. RENCANA TINDAKAN
1. a. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
b. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis
c. Observasi kala I dengan menggunakan partograf dan kolaborasi bila ada keluhan
d. Siapkan ruangan bersalin, alat, kebutuhan fisik dan psikologis ibu serta persiapan bidan.
2. Pemenuhan nutrisi
a. Beri cairan melalui infus
b. Beri ibu makan jika lapar
c. Beri ibu minuman manis sebagai penambah tenaga
VI. IMPLEMENTASI
1. a. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini, ibu telah memasuki kala I persalinan
b. Melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis dengan cara menganjurkan salah satu anggota keluarga terutama suami untuk menemani ibu selam proses persalinan
c. Melakukan observasi kala I mengenai DJJ, penurunan kepala, pembukaan serviks, frekuensi his dan tanda vital
d. Persiapan persalinan
1. Ruangan bersalin
2. Menyiapkan alat persalinan
Partus set
Hecting set
Radian Warmer
3. Menyiapkan alat resusitasi
Slym zuinger
4. Menyiapkan pakaian bayi
Memantau kemajuan persalinan
Partograf
PD setiap 4 jam
5. Menyiapkan alat penanganan syok dan perdarahan
6. Menyiapkan kebutuhan fisik ibu
Makan dan minum
BAB dan BAK
7. Memenuhi kebutuhan psikologis ibu
Memberikan dukungan persalinan
8. Menyiapkan alat-alat untuk bidan
Mitela
Masker
Skort
Hand scoen
9. Melakukan penyuluhan cara mengejan efektif
Menjelaskan manfaat mengejan efektif pada ibu, apabila ibu mengejan dengan baik dapat membantu mempercepat penurunan kepala dan pengeluaran bayi.
Mengajarkan ibu cara mengejan efektif, mengejan dilakukan pada saat his dan telah memasuki kala II persalinan, sehingga diafragma berfungsi lebih baik, badan ibu dilengkungkan dengan dagu di dada, kaki ditarik kearah badan sehingga lengkungan badan dapat membantu mendorong janin.
Mengobservasi cara mengejan ibu
2. Melakukan pemenuhan kebutuhan nutrisi
a. Memberikan cairan melalui infus
Menjelaskan kepada ibu manfaat pemasangan infus. Pada saat persalinan, ibu akan banyak kehilangan cairan tubuh baik melalui keringat maupun darah yang keluar. Dengan pemasangan infus akan menggantikan cairan tubuh yang hilang
b. Memberikan makan jika ibu merasa lapar dan minum jika ibu merasa haus
c. Memberikan minuman manis sebagai penambah tenaga.
VII. EVALUASI
1. a. Ibu mengerti dengan kondisinya saat ini
b. Keluarga bersedia menemani ibu
c. Hasil pengawasan kala I
PD : Pembukaan serviks : 2 cm
DJJ : 135 x/menit
Frekuensi his : 3 x dalam 10 menit lama 25 detik
TTV : TD : 120/80 mmHg
Pols : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 37,50 C
Ketuban : positif, tidak ada penyusupan
d. Peralatan persalinan sudah disiapkan
2. a. Ibu bersedia dipasang infus
b. Ibu bersedia minum minuman manis
Kala II Pukul 18.00 WIB
S : Ibu mengatakan perutnya mulas-mulas dan keluar air dari kemaluannya
O : Dilakukan periksa dalam pada pukul 18.00 WIB dengan hasil
1. Dinding vagina tidak terdapat kelainan
2. Perineum elastis, konsistensi portio lunak, tipis, effisement : 90%
3. Pembukaan serviks 10 cm
4. Presentasi kepala, penurunan bagian terendah di hodge IV
5. DJJ 140 x/menit
6. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/80 mmHg
Pols : 85 x/menit
RR : 21 x/menit
Temperatur : 37,60 C
7. Perineum menonjol, vulva membuka, ada tekanan dari anus
A : 1. Diagnosa
a. Ibu G1P1A0 partus kala II dengan anemia sedang
Dasar :
Kontraksi uterus 5 x dalam 10 menit, lama 45 detik
Pembukaan lengkap
Portio tidak teraba, ketuban negatif, perineum menonjol, vulva membuka, tekanan dari anus
DJJ 150 x/menit
b. Potensial terjadi perpanjangan kala II, bayi lahir dengan BBLR
Dasar : Ibu bersalin dengan anemia sedang, hamil anak pertama
Hb : 8 gr%
2. Masalah
Ibu dengan gangguan asupan nutrisi, aktivitas dan rasa nyaman
Dasar :
Ibu mengatakan pusing, letih, lemah, lesu
3. Kebutuhan
Pasang infus RL
Pertolongan persalinan
P : 1. Jelaskan kondisi ibu saat ini sudah memasuki fase persalinan
2. Lakukan pengawasan kala II dengan partograf, pantau tenaga ibu, kontraksi uterus, pantau penurunan, presentasi kepala janin dan DJJ setelah kontraksi dan vital sign
3. Ajarkan ibu mengejan jika ada his
4. Pasang infus RL 20 tetes/menit
5. Lakukan pertolongan persalinan, lahirkan kepala, bahu dan tubuh bayi
6. Letakkan bayi diatas perut ibu, jepit tali pusat dengan menggunakan klem sejauh 2 cm dari perut bayi, susur tali pusat dari klem pertama sejauh 5 cm lalu klem. Potong tali pusat dengan menggunakan gunting umbilikus. Ganti handuk bayi dengan handuk yang bersih. Berikan bayi pada ibu untuk disusui.
7. Periksa janin tunggal atau kembar
8. Observasi perdarahan pervaginam
9. Libatkan keluarga dalam memberikan motivasi dan dukungan pada ibu
10. Bayi lahir pukul 18.30 Wib
BB : 2500 gram
Apgar score : 6
Jenis kelamin : perempuan
PB : 47 cm
11. Hangatkan bayi dengan metode kanguru yaitu dengan menemukan kulit bayi dengan ibu lalu diselimuti dengan kain tebal.
Kala III Pukul 18.30 WIB
S : Ibu mengatakan perutnya terasa mulas
O : Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmentis
Bayi lahir pukul : 18.30 WIB
Janin : tunggal
TFU : 3 jari dibawah pusat
Abdomen : kontraksi uterus baik, uterus teraba bulat dan keras Semburan darah, tali pusat memanjang
A : 1. Diagnosa
a. Ibu P1A0 partus kala III
Dasar :
Uterus teraba bulat dan keras, TFU 3 jari dibawah pusat, plasenta belum lahir
b. Potensial terjai retensio plasenta, anemia berat
Dasar :
Ibu dengan anemia sedang dan plasenta belum lahir
3. Masalah
Ibu dengan gangguan asupan nutrisi, aktifitas dan rasa nyaman.
Dasar :
Ibu mengatakan pusing, letih, lesu, lemah
4. Kebutuhan
Pemenuhan nutrisi dan cairan
P : 1. Jelaskan kondisi ibu saat ini
2. Lakukan manajemen aktif kala IIII
a. Pemberian oksitosin 10 IU, di sepertiga bagian atas paha luar secara IM
b. Lakukan peregangan tali pusat terkendali sementara tangan kiri berada diatas simpisis mendorong kearah dorso kranial
c. Lahirkan plasenta dengan hati-hati dengan cara diputar, periksa keutuhan plasenta
d. Plasenta lahir lengkap pukul 18.45 WIB
Kotiledon dan selaput utuh
Panjang tali pusat : 18 cm
Lebar plasenta : 16 cm
Berat plasenta : 470 gram
Tebal plasenta : 2 cm
Inserse : marginal
e. Setelah 15 detik lakukan masase fundus secara sirkuler
3. Periksa adanya robekan atau tidak. Tidak ditemukan robekan
4. Lakukan vulva hygiene pada ibu
Kala IV pukul 18.45 WIB
S : Ibu mengatakan perut masih terasa mulas
O : 1. Pemeriksaan tanda vital
TD : 110/70 mmHg
RR : 25 x/menit
Pols : 82 x/menit
Temp : 37,70C
2. Muka, bibir dan kelopak mata ibu tampak pucat
3. Telapak tangan dan kaki tampak kebiruan
4. Keadaan kandung kemih kosong
5. TFU 3 jari dibawah pusat
6. Kontraksi uterus baik
7. Pengeluaran ASI baik
8. Ibu belum BAB setelah melahirkan
9. Perdarahan pervaginam dalam batas normal
10. Pengeluaran lokhea rubra
A : 1. Diagnosa
a. Ibu P1A0 partus spontan pervaginam partus kala IV
Dasar :
Ibu partus spontan pervaginam pukul 18.30 WIB
Plasenta lahir lengkap pukul 18.45 WIB
Pegeluaran lokhea rubra
TFU 3 jari dibawah pusat
b. Potensial terjadi atonia uteri
Dasar :
Plasenta lahir pukul 18.45 WIB
Perdarahan pervaginam berupa lokhea rubra
Ibu dengan anemia sedang
2. Masalah
Ibu dengan gangguan asupan nutrisi, aktifitas dan rasa nyaman.
Dasar :
Ibu mengatakan lemah, letih, lesu.
3. Kebutuhan
Pemenuhan nutrisi dan cairan
P : 1. Jelaskan kondisi ibu saat ini
2. Periksa tanda vital ibu, TFU, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit dalam 1 jam pertama dan 30 menit dalam 1 jam kedua
3. Penyuluhan pemenuhan nutrisi dan cairan: makan dan minum
4. Penyuluhan personal hygiene
Mandi
Vulva hygiene
5. Pemenuhan istirahat
Tidur
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Media Aesculapius. Jakarta.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri . EGC. Jakarta.
Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung
0 komentar:
Posting Komentar